Sukses

Cek Fakta: Tidak Benar RS Siloam Lippo Karawaci Tutup Layanan Akibat Banyak Karyawan Terpapar Covid-19

Beredar di aplikasi percakapan Whatsapp kabar terkait RS Siloam Lippo Karawaci yang ditutup karena banyak karyawan yang terpapar covid-19.

Liputan6.com, Jakarta - Beredar di aplikasi percakapan Whatsapp kabar terkait RS Siloam Lippo Karawaci yang ditutup karena banyak karyawan yang terpapar covid-19. Kabar itu ramai dibagikan sejak awal pekan kemarin.

Dalam pesan berantai yang beredar disebutkan ada 40 karyawan RS Siloam yang terpapar covid-19. Sehingga membuat pelayanan terganggu.

Berikut isi pesan berantai itu selengkapnya:

"Btw sekedar info 🙋🏼...ya temen2 Dr Eka bedah syaraf RS Siloam kena Covid , dirawat di Siloam Kelapa Dua. Ada 40 karyawan Siloam yg positif. Anak teman saya kebetulan bekerja disana.

Pak Harijanto: Prof Eka/ spesialis Bedah Otak terkenal: sekarang sudah pake alat bantu nafas/ ventilator dan dirawat di Ruang ICU. Kita bantu DOA : Semoga Prof Eka bisa melewatin Masa Kritis dari Penyakit COVID ini. 🙏🏽Mulai hari ini RS Siloam Karawaci ditutup sementara. R Operasi, dr & perawat banyak yg terpapar varian delta. Td sore Dr. Eka sdh intubasi. Tuhan tolong beliau dan tenaga medis lainnya di sana🙏🏻🙏🏻🙏🏻

Teman2 yg biasa melakukan check up di rs tsb bs memikirkan alternatif terbaik."

Lalu benarkah pesan berantai yang mengklaim RS Siloam Lippo Karawaci ditutup karena banyak karyawannya yang terpapar covid-19?

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penelusuran Fakta

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan artikel berjudul "Siloam Hospitals Bantah Kabar Ada Karyawan Terpapar Covid-19" yang tayang 19 Juni 2021. Berikut isi artikelnya:

"Liputan6.com, Jakarta - Beredar kabar bahwa ada 40 karyawan Siloam Hospitals terpapar Covid-19. Bahkan, disebutkan salah satunya ada dokter ahli yang juga terinfeksi virus Corona.

Melalui siaran pers yang diterima, Siloam Hospitals membantah kabar terpaparnya para karyawan akan positif Covid-19.

"Kecemasan dan rumor yang tidak benar dapat menghambat upaya kita dalam memerangi pandemi. Untuk itu, kami mohon dan mengimbau masyarakat untuk tidak mudah panik dan terpancing dengan berita tidak resmi dan tidak meneruskan berita yang dapat menimbulkan keresahan," demikian keterangan pihak Siloam Hospitals yang diterima Liputan6.com, Sabtu (19/6/2021).

Berikut pernyataan lengkap Siloam Hospital:

1. Siloam Hospitals Lippo Village tetap membuka pelayanan untuk umum dengan penerapan protokol kesehatan ketat.

2. Sejak awal pandemi, Siloam Hospitals Group telah proaktif untuk memastikan keselamatan dan keamanan pasien, dokter, perawat, dan staf. Siloam Hospitals rutin melakukan tes Covid-19 secara berkala kepada seluruh dokter, perawat, dan staf. Sesuai dengan laju pertumbuhan kasus yang tajam di beberapa minggu terakhir, Siloam Hospitals sudah meningkatkan intensitas skrining dokter dan karyawan untuk memastikan keamanan pasien dan staf.

Jika hasil tes positif dan hasil pemeriksaan menunjukkan gejala tertentu, isolasi akan segera dilakukan terhadap tenaga kesehatan dan staf tersebut. Tenaga kesehatan dan staf di seluruh Siloam Hospitals juga selalu dilengkapi dengan APD (alat pelindung diri) dengan mengikuti protokol kesehatan Covid-19.

3. Kecemasan dan rumor yang tidak benar dapat menghambat upaya kita dalam memerangi pandemi. Untuk itu, kami mohon dan mengimbau masyarakat untuk tidak mudah panik dan terpancing dengan berita tidak resmi dan tidak meneruskan berita yang dapat menimbulkan keresahan.

4. Mari tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan 5M dalam upaya memutus rantai penyebaran Covid-19:

- Memakai masker

- Mencuci tangan dengan baik dan benar

- Menjaga jarak

- Menghindari kerumunan

- Membatasi mobilisasi

Terima kasih atas kepercayaan Anda terhadap Siloam Hospitals. Mari bersama-sama kita menaati protokol kesehatan dan imbauan pemerintah, serta memberikan dukungan dan doa bagi seluruh rumah sakit dan tenaga kesehatan di Indonesia yang berjuang di garis depan untuk melayani pasien."

Selain itu ada juga postingan terkait hal tersebut yang diunggah akun resmi RS Siloam, @siloamhospitals yang sudah bercentang biru atau terverifikasi pada 20 Juni 2021.

Berikut isi postingannya:

 
 
 
View this post on Instagram

A post shared by Siloam Hospitals Group (@siloamhospitals)

Terkait Prof Eka, Liputan6.com juga menulis artikelnya dengan judul "Ahli Bedah Prof Eka Wahjoepramono Tetap Aktif Beri Kuliah Online Walau Positif COVID-19" yang tayang 20 Juni 2021.

Berikut isi artikelnya:

"Liputan6.com, Jakarta -Dirawat karena positif COVID-19 tidak menyurutkan semangat pakar bedah saraf Profesor Eka Wahjoepramono untuk memberikan kuliah online secara daring.

Hal itu seperti terlihat dalam siaran kuliah daring yang ditayangkan di saluran Youtube HMFK UPH pada Minggu (20/6/2021). Eka sendiri saat itu dirawat di Rumah Sakit Siloam Kelapa Dua.

"Ini kali aku seorang pasien," ujarnya kepada Liputan6.com.

Dalam video tersebut, Eka yang terlihat mengenakan selang di hidungnya mengatakan dia sudah berbicara dengan dokter parunya sebelum memberikan kuliah daring tersebut.

Pada kesempatan itu, Eka berseloroh bahwa dia memberikan kuliah daring bukan karena dipaksa oleh Universitas Pelita Harapan (UPH).

"Justru katanya kalau saya diam saja, malah jadi mellow, mikir ini kapan Tuhan panggilnya, ini warisannya buat siapa," ujarnya di video berjudul "Visionary Medical Leadership: Special Lecture by Prof. DR. DR. dr. Eka Wahjoepramono, Sp.BS,PhD."

"Aku tidak suka lihat film-film ikutan emosi, apalagi sosmed, aduh amit-amit, ya sudah aku kasih kuliah saja," kata Eka.

Eka menceritakan bahwa pada Sabtu malam, ia sempat menghubungi rekannya mengenai janji memberikan kuliah daring untuk koas. Dia mengutarakan keinginannya untuk mengisi kegiatan tersebut, meski sempat tidak diperbolehkan.

"(Dijawab) 'Ndak profesor' aduh, kayaknya keliru. Ada konsep yang sedikit keliru kalau suruh diam saja," katanya.

Eka mengatakan, bahwa saat dia berbicara, seluruh bagian dadanya bergerak tanpa harus melakukan fisioterapi. "Kayaknya gitu ya, karena habis coba sejam bicara, lebih segar lho," katanya.

"Jadi amit-amit, kalau ada teman-teman yang sakit seperti saya kena COVID, kayaknya aktif bagus deh, sepanjang tidak sesak," ia menambahkan.

Eka pun merekomendasikan agar pasien COVID-19 untuk memiliki oksimeter, untuk dapat mengukur kadar oksigennya, dan mencegahnya agar tidak rendah."

Sumber:

https://www.liputan6.com/news/read/4586428/siloam-hospitals- bantah-kabar-ada-karyawan-terpapar-covid-19?source=search

https://www.liputan6.com/health/read/4586946/ahli-bedah-prof-eka- wahjoepramono-tetap-aktif-beri-kuliah-online-walau-positif-covid-19

https://www.instagram.com/p/CQS-U_FJBsp/

3 dari 4 halaman

Kesimpulan

Pesan berantai yang mengklaim RS Siloam Lippo Karawaci ditutup karena banyak karyawannya yang terpapar covid-19 adalah tidak benar.

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.