Sukses

Cek Fakta: Tidak Benar Media Televisi Hanya Beritakan Kenaikan Covid-19 di Jakarta

Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim media televisi hanya memberitakan kenaikan penularan Covid-19 di Jakarta saja, informasi tersebut diunggah akun Facebook LB Wahyu Yudi, pada 20 Juni 2021. 

Klaim media televisi hanya memberitakan kenaikan penularan Covid-19 di Jakarta saja yang diunggah berupa tulisan sebagai berikut:

"Apa yang covid itu hanya dki

jakarta tok lur kok yang di

liput media TV cuma dki

padahal jateng mbludak"

Benarkah media televisi hanya memberitakan kenaikan penularan Covid-19 di Jakarta saja? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

Simak Video Berikut

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penelusuran Fakta

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim media televisi hanya memberitakan kenaikan penularan Covid-19 di Jakarta saja, menggunakan Google Search dengan kata kunci 'kenaikan Covid-19'.

Penelusuran mengarah pada video berjudul "Kasus Aktif Covid-19 Meningkat di Bangkalan" yang dimuat situs resmi metrotvnews.com, pada 7 Juni 2021.

Video tersebut menayangkan pemberitaan tentang kenaikan kasus Covid-19 di Bangkalan, Madura.

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim televisi hanya memberitakan kenaikan penularan Covid-19 di Jakarta

Diberi keterangan sebagai berikut:

"Jumlah kasus covid-19 di Bangkalan, Jawa Timur meningkat. Pada Senin (7/6/2021) terjadi peningkatan 40 kasus sehingga total kasus aktif mencapai 115 kasus."

Penelusuran juga mengarah pada video berjudul "Warga Jogja Dinilai Abai Prokes hingga Kasus Covid-19 Melonjak, Sultan HB X Ancam Lockdown Total!" yang dimuat situs kompas.tv, pada 18 Juni 2021.

Video situs kompas.tv menampilkan tetang pemberitaan lonjakan kasus covid-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta telah membuat Sri Sultan Hamengku Buwono X geram.

 

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim televisi hanya memberitakan kenaikan penularan Covid-19 di Jakarta

 

Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut:

"KOMPAS.TV - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X mengancam akan memberlakukan lockdown sebagai solusi untuk menekan penyebaran covid-19 di Yogyakarta.

Sultan menilai pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat tak efektif di lapangan.

Lonjakan kasus covid-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta telah membuat Sri Sultan Hamengku Buwono X geram. 

Banyaknya masyarakat yang tidak disiplin protokol kesehatan, membuat Sultan mengancam akan menerapkan lockdown di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Hingga saat ini kasus penularan virus covid-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta terus mengalami peningkatan pasca libur lebaran hingga menyentuh angka di atas 500 kasus per hari.

Sebelumnya, sebuah video kompetisi tari viral di media sosial karena memicu kerumunan di tengah pandemi corona.

Kegiatan ini berlangsung di salah satu mall di Sleman, Yogyakarta.

Pasalnya di tengah kasus covid-19 yang terus melonjak terlihat para pengunjung cuek berkerumun dan menari bersama.

Kompetisi itu digelar selama 4 hari, Rabu 9 Juni lalu hingga Jumat 11 Juni 2021.

Usai mendapat kecaman dari masyarakat, pihak mal pun meminta maaf.

Melalui rilis tertulisnya, pengelola mall menuding penyelenggara acara lalai dalam mengawasi protokol kesehatan yang telah disepakati.".

 

Sumber:

 

https://www.metrotvnews.com/play/koGCGA3W-kasus-aktif-covid-19-meningkat-di-bangkalan

https://www.kompas.tv/article/184890/warga-jogja-dinilai-abai-prokes-hingga-kasus-covid-19-melonjak-sultan-hb-x-ancam-lockdown-total 

3 dari 4 halaman

Kesimpulan

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com klaim media televisi hanya memberitakan kenaikan penularan Covid-19 di Jakarta saja tidak benar.

Pemberitaan media televisi terkait kenaikan penularan Covid-19 juga pada sejumlah daerah, di antaranya Yogyakarta dan Bangkalan.

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.