Sukses

Cek Fakta: Hoaks Kabar Raja Arab Saudi Minta Jokowi Pecat Menag Yaqut

Beredar kabar hoaks Raja Arab Saudi meminta Jokowi memecat Menag Yaqut.

Liputan6.com, Jakarta - Kabar tentang Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz al-Saud meminta Presiden Jokowi memecat Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas beredar di media sosial. Kabar tersebut disebarkan akun Facebook Putri Putri pada 15 Juni 2021.

Akun Facebook Putri Putri mengunggah gambar tangkapan layar video berjudul "Raja Arab minta Jokowi Pecat Yaqut Kalo Menagnya Masih Dia, Kita Stop Haji!!!" yang dimuat channel YouTube MENEMBUS BATAS.

"MAKIN TERLIHAT KEJELEKANNYA, MAKIN MULIA ORANG YANG TERANIAYA," tulis akun Facebook Putri Putri.

Konten yang disebarkan akun Facebook Putri Putri telah 138 kali dibagikan dan mendapat 114 komentar warganet.

Benarkah Raja Arab Saudi meminta Jokowi memecat Menag Yaqut? Berikut penelusurannya.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penelusuran Fakta

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri kabar tentang Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz al-Saud meminta Presiden Jokowi memecat Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.

Penelusuran dilakukan dengan memasukkan kata kunci "raja salman minta jokowi pecat menag yaqut" di kolom pencarian Google Search. Hasilnya tidak ada informasi valid mengenai kabar tersebut.

Sementara terkait ibadah haji 2021, Kerajaan Arab Saudi resmi memberlakukan pembatasan. Kerajaan Arab Saudi mengeluarkan keputusan resmi bahwa kuota haji 2021 ditetapkan sebanyak 60 ribu jemaah saja, itu pun bagi penduduk yang tinggal di Arab Saudi.

Informasi ini dikutip dari artikel berjudul "Jemaah Haji 2021 Hanya untuk 60 Ribu Penduduk di Arab Saudi" yang dimuat situs Liputan6.com pada 12 Juni 2021.

Liputan6.com, Jakarta - Kabar terbaru tentang haji 2021 datang pemerintah Arab Saudi. Pemerintah Saudi mengeluarkan keputusan resmi bahwa kuota haji 2021 ditetapkan sebanyak 60 ribu jemaah saja. Calon jemaah haji itu terdiri dari warga negara (citizen) dan penduduk (resident) yang ada di dalam negeri.

Faktor COVID-19 menjadi alasan utama pembatasan kuota tersebut. Ini merupakan yang kedua kalinya dalam dua tahun berturut-turut di tengah pandemi global, demikian seperti dikutip dari Arab News, Sabtu (12/6/2021).

Akun Twitter resmi Haramain --kanal informasi urusan Masjidil Haram-- mengatakan bahwa seluruh tamu haji hanya dikhususkan untuk orang "yang berada di dalam Kerajaan Arab Saudi".

Kementerian kesehatan dan Haji mengumumkan pada Sabtu 12 Juni 2021 bahwa total 60.000 jemaah haji akan diizinkan untuk melaksanakan ibadah haji tahun ini dengan syarat.

Syarat itu adalah harus bebas dari penyakit kronis apa pun, berada dalam usia 18 hingga 65 tahun, serta telah divaksinasi terhadap virus sesuai dengan program vaksinasi kerajaan.

Keputusan terbaru ini "didasarkan pada keinginan konstan dari Kerajaan untuk memungkinkan para tamu dan pengunjung di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi untuk melakukan ritual haji dan umrah," kata kementerian kesehatan Arab Saudi.

"Kerajaan mengutamakan kesehatan dan keselamatan manusia," lanjut mereka.

 

3 dari 4 halaman

Kesimpulan

Kabar tentang Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz al-Saud meminta Presiden Jokowi memecat Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas ternyata tidak benar atau hoaks. Tidak ada informasi valid mengenai kabar tersebut.

 

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.