Sukses

Twitter Blokir Akun Milik Penulis Naomi Wolf Usai Sebar Konten Hoaks Vaksin Covid-19

Akun Twitter Naomi Wolf diblokir setelah menyebarkan mitos tentang pandemi, vaksin, dan penguncian wilayah.

Liputan6.com, Jakarta - Twitter kembali menindak tegas pemilik akun yang menyebarkan informasi palsu atau hoaks terkait Covid-19. Kali ini, Twitter memblokir akun milik penulis asal Amerika Serikat, Naomi Wolf.

Akun Naomi Wolf diblokir setelah menyebarkan mitos tentang pandemi, vaksin, dan penguncian wilayah. Naomi beberapa kali mengunggah konten yang berkaitan dengan misinformasi terkait Covid-19.

Dikutip dari theguardian.com, sebelum diblokir Twitter, akun Naomi Wolf sempat menyebut bahwa "urin atau tinja orang yang divaksinasi perlu dipisahkan dari saluran pembuangan umum atau saluran air sampai dampaknya pada orang yang tidak divaksinasi melalui air minum diketahui".

Langkah tegas Twitter itu mendapat sejumlah respons dari warganet. Ada yang mendukung bahkan mengecam sikap Twitter.

"Terima kasih, @Twitter, karena akhirnya menangguhkan Naomi Wolf karena menyebarkan disinformasi anti-vax yang berbahaya dan sangat delusi," tulis seorang warganet.

Sebelumnya, Twitter mengklaim telah menghapus jutaan konten berita palsu dari platform mereka dalam upaya untuk membasmi informasi yang salah atau hoaks seputar Covid-19.

Dikutip dari straitstimes.com, seorang juru bicara Twitter mengatakan, telah menghapus lebih dari 22.400 tweet dan memblokir 11,7 juta akun di seluruh dunia yang berisi konten bermasalah sejak tahun lalu.

Twitter juga telah memperluas kebijakannya seputar berita palsu dengan memasukkan vaksinasi. "Tweet yang menyebarkan narasi berbahaya, salah atau menyesatkan tentang vaksinasi Covid-19 akan dihapus," kata juru bicara Twitter.

Pada halaman online kebijakan informasi menyesatkan Covid-19, Twitter mengatakan bahwa konten yang terkait dengan virus diberi label atau dihapus.

Konten harus mengajukan klaim fakta yang dinyatakan dalam istilah definitif, misalnya terbukti salah atau menyesatkan, berdasarkan sumber yang tersedia secara luas dan berwibawa, dan cenderung berdampak pada keselamatan publik atau menyebabkan bahaya serius.

 

**Ingat #PesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.