Sukses

Dinkes Kota Sabang Imbau Warga Tak Termakan Hoaks Vaksin Covid-19

Dinkes Kota Sabang terus melakukan vaksinasi Covid-19 dan menyosialisasikan agar warga tidak takut disuntik vaksin.

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sabang, Aceh, Firdiansyah mengungkapkan, masih banyak masyarakat daerah Pulau Weh itu yang takut melakukan vaksinasi Covid-19 karena terpapar informasi bohong atau hoaks seputar vaksin melalui media sosial.

Karena itu, Dinkes Kota Sabang terus melakukan vaksinasi Covid-19 dan menyosialisasikan agar warga tidak takut disuntik vaksin.

"Karena itu kami dari Satgas Kota Sabang selalu mensosialisasikan, memberikan informasi kepada masyarakat bahwa tujuan vaksin untuk mencegah penularan Covid-19. Inilah kendalanya karena masyarakat masih termakan hoaks, bukan kita saja tapi hampir seluruh Indonesia seperti itu," kata Firdiansyah dilansir dari Antara, Rabu (2/6/2021).

Di samping mengajak warga Sabang untuk menyukseskan program vaksinasi, Juru Bicara Satgas Covid-19 Sabang itu juga meminta warga disiplin menerapkan protokol kesehatan mengingat penularan virus corona di Sabang masih terus terjadi.

"Warga kami imbau untuk selalu memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan dan juga mengurangi mobilitas selama masa pandemi ini," ucap Firdiansyah.

Ia menjelaskan, dari total 6.238 dosis vaksin yang telah diterima dari pemerintah pusat, 4.055 dosis di antaranya telah disuntik kepada masyarakat dari berbagai kalangan mulai dari tenaga kesehatan, aparatur sipil negara, TNI-Polri, lansia, dan warga lainnya.

Saat ini, dia menambahkan, Dinkes Kota Sabang masih memiliki stok 2.183 dosis vasksin. Pihaknya terus melakukan penyuntikan kepada masyarakat, di samping terus melakukan sosialisasi dan memberi pemahaman agar masyarakat tidak takut divaksin.

"Kita hanya sifatnya mengimbau dan tidak memaksa. Kita terus sosialisasi dan memberikan pemahaman kepada masyarakat agar tidak takut vaksin," tambah Firdiansyah.

Selama vaksinasi Covid-19 di Sabang, Firdiansyah mengaku, belum ada laporan warga yang mengalami Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang berat sehingga harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit.

"Kecuali paling yang sifatnya gatal-gatal biasa, tapi kalau yang membutuhkan perawatan intensif itu tidak ada, belum ditemukan dan mudah-mudahan ke depan kita harapkan jangan ada," katanya.

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita. 

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.