Sukses

Simak Foto Hoaks Terbaru Seputar Covid-19

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, berikut kumpulan foto hoaks seputar Covid-19

Liputan6.com, Jakarta- Hoaks tentang Covid-19 masih beredar di media sosial, bentuknya pun beragam baik tulisan, foto hingga video. Salah satu yang sering muncul adalah foto yang disajikan tidak sesuai dengan fakta dan telah diubah.

Cek Fakta Liputan6.com pun telah menelusuri sejumlah foto hoaks seputar Covid-19, hasilnya sebagian foto tersebut hoaks.

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, berikut kumpulan foto hoaks seputar Covid-19, hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com:

1. Foto Pembakaran Jenazah saat India Diserang Covid-19

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim foto pembakaran saat penyebaran Covid-19 India

 Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim foto pembakaran saat penyebaran Covid-19 India.

Klaim  foto pembakaran saat penyebaran Covid-19 India tersebut diunggah akun Twitter Ranjir Kumar Maity, pada 26 April 2021.Unggahan tersebut berupa foto yang menampilkan sejumlah titik api yang sebagian sudah menjadi bara dan sejumlah orang.

Unggahan tersebut diberi keterangan sebagai berikut:

"A total mismanagement by #Modi led Government in handling of Covid spread or making availability of sufficient oxygen and beds. Vishwaguru was #superspreader in the form of election rallies..#TMC200Paar#NoVoteToBJP#ModiOxygenDo #ModiDisasterForIndia"

Benarkah foto pembakaran saat penyebaran Covid-19 India? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, foto pembakaran saat penyebaran Covid-19 India tidak benar.

Foto tersebut memang prosesi pembakaran jenazah atau kremasi. Namun, perisitiwa dalam foto tersebut terjadi pada 2012 sebelum pandemi covid-19 di India.

 

2. Foto PM Modi pada Sertifikat Kematian Korban Virus Corona India

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim foto Perdana Menteri Narendra Modi pada sertifikat kematian korban virus corona India. Klaim tersebut diunggah akun Facebook Deepak Kumar, pada 19 April 2021.

Unggahan klaim foto PM Modi pada sertifikat kematian korban virus corona India berupa foto seorang memegang dokumen yang terdapat gambar Perdana Menteri Narendra Modi di bagian bawah. Namun tidak jelas tulisan dalam dokumen tersebut.

Unggahan foto tersebut diberi keterangan sebagai berikut:

"कोरोना से मृत हुए या ऐसे कहें की कोरना से सरकार की अव्यवस्था ने जिनकी हत्या की है उनके मृत्य प्रमाण पत्र पर अपनी तस्वीर छाप करके नरेंद्र मोदी नाम के प्रधान मंत्री ने अपनी बेशर्मी की सारी सीमा तोड़ दी।इतना प्रचार प्रेम?सच में आप तो इंसान कहलाने के लायक भी नहीं बचे हैं।प्रधानमंत्री के तौर पर आपका विरोध करता रहा हूं लेकिन अब तो आपके नाम से घृणा सी हो रही है।"

Jika diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia sebagai berikut:

"Mati Corona atau mengatakan bahwa clutter pemerintah telah membunuh mereka yang telah dibunuh oleh Corona, Perdana Menteri bernama Narendra Modi telah merusak semua batas ketidaktahuannya dengan mencetak fotonya di sertifikat kematian mereka.Begitu banyak cinta yang heboh?Sungguh, kamu bahkan tidak pantas disebut manusia.Saya telah menentang Anda sebagai Perdana MenteriTapi sekarang aku membenci namamu."

Benarkah klaim foto PM Modi pada sertifikat kematian korban virus corona India? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim foto PM Modi pada sertifikat kematian korban virus corona India tidak benar.

Foto PM Modi dalam dokumen tersebut merupakan sertifikat vaksin Covid-19 bukan sertifikat kematian.

 

 

 3. Foto Syuting Film Horor agar Masyarakat Indonesia Mau Divaksin

 

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim foto syuting film horor agar masyarakat Indonesia mau divaksin

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim foto syuting film horor untuk masyarakat Indonesia agar mau divaksin.

Foto tersebut diunggah akun Facebook Azizah Kurniawan, pada 26 April 2021, sebagai berikut:

Klaim foto syuting film horor untuk masyarakat Indonesia agar mau divaksin menampilkan sejumlah benda berwarna hitam berbentuk panjang dibaringkan berjajar, dalam foto tersebut juga terlihat seorang membawa benda berwarna hitam.

Foto tersebut diberi keterangan sebagai berikut:

"Lagi nenteng apa mas? Mayat kok enteng gitu? Hushhh... Jangan bocorin ya... Lagi syuting film horror nih buat masyarakat Indonesia. Vaksin kan sudah tidak laku di Eropa dan Amerika. Dihentikan penggunaan vaksin eksperimen ini karena terbukti banyak KIPI/VAERS. Masyarakatnya sudah pada demo. Potensi pasar vaksin tinggal Asia dan terutama Indonesia nih yang paling mudah dibohongi. Jangan bilang-bilang ya."

Benarkah klaim foto syuting film horor untuk masyarakat Indonesia agar mau divaksin? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim foto syuting film horor untuk masyarakat Indonesia agar mau divaksin tidak benar.

Foto tersebut merupakan aksi penghormatan kepada orang-orang yang meninggal karena virus corona dan memprotes penanganan buruk pemerintah terhadap pengangguran yang disebabkan oleh pandemi di Miami, negara bagian Florida pada 27 Mei 2020.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak Video Berikut

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.