Sukses

Tips Agar Tak Tertipu Hoaks Foto dan Video Online

Penyebar hoaks biasa menggunakan materi berupa foto atau video untuk mendukung "keaslian" konten yang mereka sebarkan.

Liputan6.com, Jakarta - Hoaks masih banyak tersebar secara online. Penyebar hoaks biasa menggunakan materi berupa foto atau video untuk mendukung "keaslian" konten yang mereka sebarkan. Selain dari keaslian foto atau video tersebut tidak dipertanyakan, ini dapat menjadi bukti yang "kuat"’ dan meyakinkan.

Saat ini teknologi yang canggih dapat mempermudah pembuatan gambar, video, dan rekaman audio palsu yang menarik. Sedangkan misinformasi atau hoaks berkembang dengan pesatnya di media sosial. Gambar dan video palsu telah menyebabkan ancaman yang besar. Penting bagi sektor teknologi untuk membuat perubahan yang luas dan mendalam.

Hany Farid, Profesor dari Universitas California, Berkeley melalui The Conversation mengatakan ada beberapa hal yang dapat anda lakukan untuk melindungi anda dari berbagai tipuan foto dan video. Berikut beberapa hal yang dapat dilakukan:

1.      Periksa apakah gambar tersebut telah dibantah

Banyak penyebar misinformasi dan hoaks yang sengaja menyebarkan kembali gambar yang sebelumnya telah dibantah. Pencarian gambar terbalik adalah cara sederhana dan efektif untuk melihat bagaimana gambar tersebut telah digunakan sebelumnya atau tidak.

Pencarian internet dapat dilakukan menggunakan Google atu TinEye. Alat ini dapat mencari gambar yang sama atau serupa dengan luas. Selain itu, anda dapat meningkatkan kecocokannya dengan memangkas atau memotong bagian gambar yang diinginkan.

 

Saksikan Video Cek Fakta di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Selanjutnya

2.      Periksa metadata gambar tersebut

Pada setiap gambar biasanya sering kali terdapat metadata yang dapat memberikan petunjuk tentang keasliannya. Metadata mencakup merek dan model kamera yang digunakan, pengaturan kamera, tanggal dan waktu, lokasi GPS pengambilan gambar, dan lain-lain.

Pentingnya tanggal, waktu, dan lokasi akan membuktikan gambar tersebut asli atau tidak. Beberapa tag juga memberikan informasi cahaya yang dapat membuktikan gambar tersebut diambil pada siang atau malam hari. Saat ini, metadata disimpan dalam file gambar dan mudah diekstraksi dengan berbagai software.

3.      Mengenali apa yang tidak dapat dipalsukan

Saat menilai suatu video atau foto, penting untuk memahami apa yang dapat dipalsukan dan tidak. Misal, gambar dengan dua rang yang berdiri di bahu, relative mudah dibuat dengan menyatukan dua gambar. Jadi sangat mungkin membuat pemalsuan tentang seseorang atau sesuatu.

(MG/Jihan Fairuz)

Sumber: https://theconversation.com/dont-be-fooled-by-fake-images-and-videos-online-111873

3 dari 3 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silakan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.