Sukses

Video Hoaks Sepekan: Pemudik Motor Lewat Tol hingga PM Israel akan Bunuh Umat Muslim dengan Vaksin

Beberapa video hoaks telah ditelusuri Cek Fakta Liputan6.com selama sepekan. Berikut rangkumannya.

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah kabar hoaks masih beredar di media sosial selama sepekan terakhir. Beberapa di antaranya menyebar dalam bentuk video.

Satu di antaranya video yang diklaim pemudik naik motor lewat tol. Klaim tersebut diunggah akun Facebook Ninit Abdul Panjaitan, pada 10 Mei 2021.

Unggahan video yang diklaim pemudik naik motor lewat tol tersebut menampilkan sejumlah motor melewati jalan dengan kecepatan tinggi, terdapat sejumlah mobil yang berhenti pada sisi bahu jalan.

Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut:

"Pemudik motor lewat jalan tol"

Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut:

"#ThePowerOfMudikKetika rindu sudah membuncah di qalbu...Segala cara akan ditempuh untuk sampai ke tujuan...Para pemudik motorpun nekat masuk jalan tol dengan kecepatan tinggi. Berasa lagi nonton motogp. Valentino Rossi mah ga ada apa apa nya. Coba mana berani dia balapan di jalan tol...Semoga kalian dimudahkan dilindungi di perjalanan hingga kembali ke tempat asal..."

Namun setelah ditelusuri, video yang diklaim pemudik naik motor lewat tol ternyata tidak benar. Ditlantas Polda Metro Jaya menyatakan, peristiwa dalam video tersebut terjadi di Malaysia dan tidak terkait dengan pelarangan mudik.

Selain video yang diklaim pemudik motor naik tol terdapat video hoaks lainnya yang telah ditelusuri. Berikut rangkumannya.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Warga India Keroyok Polisi karena Frustrasi Terhadap Covid-19

Sebuah video yang diklaim warga India mengeroyok polisi karena frustrasi terhadap isu Covid-19 beredar di media sosial. Video tersebut disebarkan akun Facebook Alang Jagat pada 2 Mei 2021.

Dalam video berdurasi 30 detik itu, sebuah mobil diserang oleh sejumlah warga. Seorang pria berseragam coklat mirip polisi setempat, tampak keluar dari dalam mobil.

Ketika itu, sejumlah warga langsung menyerang si polisi dengan tangan dan kayu. Tak lama kemudian si polisi lari dan dikejar warga. Video tersebut kemudian dikaitkan dengan aksi kekesalan warga karena frustrasi terhadap isu Covid-19 di India.

"Boleh dicoba tuh 😂

#BreakingNews

India dengan cepat Tenggelam dalam anarki dan Kekacauan perkotaan

Di India Orang Yg frustasi dan marah sudah merasa muak

Mereka memukuli Polisi dan Tentara karena pembatasan koped dan penegakan prokes

.

Bentrokan ini telah meletus diSeluruh India Karena Pemerintah mencoba lockdown yang lebih diktator dan fasis

.

RAKYAT TELAH MENYADARI BAHWA RIBUAN ORANG MENINGGAL BUKAN KARENA COPED TETAPI KARENA KESALAHAN MENEJEMEN YANG DI SENGAJA dan KRIMINAL

DARI PEMERINTAH MODI

.

.

.

Tidak menutup kemungkinan itu bisa terjadi di Indonesia

Jika Sudah Berurusan Dengan Perut,, maka tidak Ada Satupun Yang di Takuti

.

Rakyat Bisa Bergerak Melawan dengan Lebih Beringas ...

.

.

.

#Covepidiot

#bullshit," tulis akun Facebook Alang Jagat.

Konten yang disebarkan akun Facebook Alang Jagat telah 602 kali ditonton dan mendapat 7 komentar warganet.

Setelah ditelusuri, video yang diklaim warga India mengeroyok polisi karena frustrasi terhadap isu Covid-19 ternyata tidak benar.

Faktanya video tersebut tidak terkait Covid-19. Video polisi dikeroyok itu merupakan peristiwa protes atas tewasnya seorang pemuda di blok Tihidi di distrik Bhadrak Odisha, India pada Januari 2021.

Baca selengkapnya di tautan berikut ini.

 

3 dari 5 halaman

Rombongan Presiden Jokowi Pulang Kampung

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim video rombongan presiden mudik. Klaim tersebut diunggah akun Facebook Bryan Elnathan, pada 8 Mei 2021.

Unggahan klaim video rombongan presiden mudik direkam dari dalam sebuah kendaraan, menampilkan rangkaian kendaraan yang dikawal mobil dan motor berwarna putih.

Dalam video tersebut terdapat tulisan "Nah Keluarga istana sudah pulkam/mudik".

Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut:

"Trimakasih Bpk presiden.. Bapak sudah memberi contoh kpd kami... Bapak mlh di kawal.. Kami gak usah di kawal pak.. Cukup cabut larangan mudik saja.. 😜🤭🤫".

Setelah ditelusuri, video yang diklaim rombongan Presiden Jokowi pulang kampung atau mudik ternyata tidak benar.

Faktanya, video tersebut memang rombongan Presiden Jokowi yang sedang melakukan kunjungan kerja ke Jawa Timur, bukan sedang melakukan mudik.

Baca selengkapnya di tautan berikut ini.

 

4 dari 5 halaman

PM Israel akan Bunuh Umat Muslim dengan Vaksin

Beredar melalui aplikasi percakapan dan media sosial video dari Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang diklaim ingin membunuh umat Muslim dengan vaksin. Video tersebut ramai dibagikan sejak awal pekan ini.

Salah satu akun yang mempostingnya adalah akun bernama Muhammad Rahmat. Ia mempostingnya pada 14 Mei 2021.

Dalam postingannya terdapat narasi: "PM Israel Netanyahu Berkata Di Depan Kamera: Pertama Kita Membunuh Muslim Dengan Peluru, Selepas Itu Dengan Rudal, Yang Terakhir dengan vaksin...ALLAHUAKBAR"

Sementara itu di aplikasi percakapan video yang beredar berdurasi 44 detik. Dilengkapi dengan narasi: "Netanyahu dalam vidio: muslimin pertama kita bunuh dg peluru kemudian dengan rudal kemudian dg vaksin"

Setelah ditelusuri, video yang diklaim sebagai pernyataan PM Israel Benjamin Netanyahu akan membunuh umat Muslim dengan vaksin adalah tidak benar.

Faktanya, video tersebut Netanyahu memberitahu tentang jarum suntik yang digunakan Israel untuk memvaksin covid-19.

Baca selengkapnya di tautan berikut ini.

 

5 dari 5 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.