Sukses

Cek Fakta: Tidak Benar Pesan Berantai Berisi Daftar Dokter Meninggal Dunia Walau Sudah Divaksin Covid-19

Beredar di aplikasi percakapan Whatsapp pesan berantai berisi daftar dokter yang meninggal dunia dalam waktu bersamaan meski sudah divaksin covid-19.

Liputan6.com, Jakarta - Beredar di aplikasi percakapan dan pesan berantai pesan berantai berisi daftar dokter yang meninggal dunia dalam waktu bersamaan meski sudah divaksin covid-19. Pesan berantai itu ramai dibagikan sejak pekan lalu.

Salah satu yang mengunggahnya adalah akun bernama Duri Riau. Ia mempostingnya di Facebook pada 5 Mei 2021.

Berikut isi pesan berantainya:

"Breaking News

Indonesia berduka

Telah berpulang :

1. dr.Felicia Tanzil, SpKFR (Majalengka)

2.Dr.Ananto Prasetya Hadi(Ka Humas RSCM).

2. Dr. Fuad Mahfuzd, Sp. THT.

3. Kol Ckm Dr. Sjahruddin, Sp. THT-KL .

4. Dr.Oki Alfian bin H.Alamsyah.

5. Dr.Dharma Widya ( Direktur RSUD Aceh Timur )

6. Dr. Gatot Soeryo Koesumo, PFK, MM ( Direktur RS Aulia Jagakarsa) , Jakarta

7. dr. Wahyuning Saraswati ( Bogor)

8. dr Redy ( WaDir RSUD Banjar)

9. Prof.dr Dadang Hawari SpKJ( K)

10. Kol.CKM DR Is Priyadi (16.38) di RSPAD. Alumnus FK UNAIR 84.

Padahal mereka sdh melakukan Vaksin

Dalam waktu 24 jam, Indonesia kehilangan 10 Dokter karena COVID-19. Sungguh kehilangan besar bagi bangsa Indonesia."

Ia juga menambahkan narasi: "GARA2 WAJIB PROYEK VAKSIN COVID SIAPA YANG TANGGUNG JAWAB"

Lalu benarkah pesan berantai yang berisi daftar dokter yang meninggal dunia dalam waktu bersamaan meski sudah divaksin covid-19?

#IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penelusuran Fakta

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan bahwa daftar dokter yang beredar dalam pesan berantai memang meninggal dunia akibat covid-19. Namun mereka tidak meninggal dunia dalam waktu 24 jam seperti dalam pesan berantai.

Dilansir dari laman https://nakes.laporcovid19.org/, dr. H. Ananto Prasetya Hadi, MKK meninggal dunia pada 12 September 2020. Sementara dr Dharma Widya meninggal dunia pada 8 September 2020.

Selain itu Prof. DR. dr. H. Dadang Hawari, SpKJ(K) meninggal dunia pada 3 Desember 2020. Sedangkan Kolonel Ckm dr. Is Priyadi berpulang pada 3 Desember 2020. Liputan6.com sendiri menulis artikelnya berjudul "Pahlawan Citarum Kolonel Ckm dr Is Priyadi Meninggal Dunia" yang tayang 5 Desember 2020.

Selain itu pada tahun 2020 belum ada dokter maupun tenaga medis yang divaksin covid-19. Dalam laman Kementerian Kesehatan dijelaskan program vaksinasi covid-19 baru dilakukan pada 13 Januari 2021. Presiden Joko Widodo menjadi orang pertama yang disuntik vaksin tersebut, kemudian untuk tenaga medis baru dilakukan pada 14 Januari 2021.

Liputan6.com juga menulis artikel saat Presiden Joko Widodo menjadi orang pertama yang disuntik vaksin covid-19 dengan judul "Jokowi Berharap Vaksinasi Covid-19 Berjalan Lancar" yang tayang 13 Januari 2021.

Sumber:

https://nakes.laporcovid19.org/

http://p2p.kemkes.go.id/program-vaksinasi-covid-19-mulai-dilakukan-presiden-orang- pertama-penerima-suntikan-vaksin-covid-19

https://www.liputan6.com/news/read/4456174/jokowi-berharap-vaksinasi-covid-19-berjalan- lancar

3 dari 4 halaman

Kesimpulan

Pesan berantai yang berisi daftar dokter yang meninggal dunia dalam waktu bersamaan meski sudah divaksin adalah tidak benar. Faktanya dokter yang meninggal dunia tidak dalam waktu bersamaan dan semuanya belum mendapat vaksin covid-19.

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.