Sukses

Hoaks Terbaru Larangan Mudik Lebaran, dari Tol Ditutup sampai Stiker Kemenhub

Berikut hoaks terkait larangan mudik Lebaran 2021

Liputan6.com, Jakarta - Hoaks terkait larangan mudik Lebaran 2021 masih beredar lewat media sosial (medsos) bentuknya pun beragam, salah satunya berupa tulisan.

Cek Fakta Liputan6.com kembali menelusuri sejumlah informasi terkait larangan mudik Lebaran 2021, hasilnya sebagian informasi tersebut terbukti hoaks. Sebelumnya pun telah dibuktikan sejumlah informasi seputar mudik Lebaran 2021 hoaks.

Berikut hoaks terkait larangan mudik Lebaran 2021 Cek Fakta Liputan6.com:

1. Pelarangan Mudik karena Kondisi Keuangan di Bank Mengkhawatirkan

Beredar di media sosial postingan terkait pelarangan mudik tahun 2021 karena kondisi keuangan di bank mengkhawatirkan. Postingan ini ramai dibagikan sejak akhir pekan lalu.

Salah satu yang mempostingnya adalah akun bernama Jibril. Dia mengunggahnya di Facebook pada 2 Mei 2021.

Dalam postingannya terdapat narasi:

"Kata temanku yg kerja di perbankan… Kalau rakyat tetap pada mudik niscaya mereka lebih banyak menarik uang tabungan, padahal kondisi keuangan di BANK dalam keadaan menghawatirkan. Jadi sebisa mungkin untuk menekan penarikan tabungan, salah satunya dengan melarang MUDIK. ."

Selain itu ia juga menambahkan narasi: "Masok akal jg sih.. dan pasti ibadah haji dilarang oleh Arab Saudi gara gara gembar-gembor kopet 19.. trus dana haji kita mainkan LG bro..."

Lalu benarkah postingan yang mengklaim Pemerintah melarang mudik karena kondisi keuangan di bank dalam keadaan mengkhawatirkan? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, postingan yang mengklaim Pemerintah melarang mudik karena kondisi keuangan di bank dalam keadaan mengkhawatirkan adalah tidak benar. Faktanya pelarangan mudik karena untuk mengurangi laju penularan Covid-19.

2. Kemenhub Larang Mudik karena Ingin Jualan Stiker

Beredar di media sosial postingan yang mengklaim pelarangan mudik karena Kemenhub ingin jualan stiker. Postingan itu ramai dibagikan sejak akhir pekan lalu.

Salah satu akun yang membagikannya adalah bernama Ahmad Sopian Sauri. Dia mengunggahnya di Facebook pada 2 Mei 2021.

Dalam postingannya terdapat gambar dengan narasi:

"Katanya: Bus tidak boleh mengangkut penumpang mudik lebaran, Faktanya: Bus boleh beroperasi untuk mudik, asal pakai stiker khusus dari Kemenhub"

Selain itu ia juga menambahkan narasi: "Ternyata jualan stiker mudik ya! #rezimkualat"

Lalu benarkah postingan yang menyebut pelarangan mudik karena Kemenhub ingin jualan stiker? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, postingan yang menyebut pelarangan mudik karena Kemenhub ingin jualan stiker adalah tidak benar. Faktanya stiker itu dibuat untuk memudahkan para petugas mengidentifikasi bus yang memang boleh beroperasi karena mengangkut penumpang yang telah memenuhi syarat. Stiker itu sendiri diberikan gratis oleh Kemenhub.

 

 

Simak Video Berikut

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Berikutnya

3. Tol Trans Jawa sudah Ditutup Sejak 30 April 2021 dalam Video Ini

 Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim video tol Trans Jawa sudah ditutup pada 30 April 2021. Video tersebut diunggah akun Faisalie Putra Jaya, pada Jumat 30 April 2021.

Klaim video tol Jakarta ke Jawa sudah ditutup tersebut menampilkan sejumlah kendaraan yang berhenti di pintu tol Pejagan, dalam video tersebut terlihat gerbang tol yang ditutup dan terdapat narasi sebagai berikut:

"Tol ditutup, arah Jakarta sudah ditutup kita putar balik. Semua sudah tutup, tolong sampaikan ke kawan-kawan kita share yang ada di lapangan sana. Semua putar balik, arah Jakarta ke Jawa ditutup. Arah Jakarta ke Semarang ditutup,"

Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut:

"Sudah ditutup dari Jakarta menuju tol trans jawa"

Benarkah klaim video tol Trans Jawa sudah ditutup pada 30 April 2021? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim video tol Trans Jawa sudah ditutup pada 30 April 2021 tidak benar.

Video yang beredar tentang penutupan tol tersebut merupakan kejadian pada 2020 lalu. Larangan mudik sendiri akan diberlakukan mulai 6 Mei 2021 hingga 17 Mei 2021.

4. Video Pintu Tol Pejagan Ditutup

 Sebuah video yang diklaim pintu Tol Pejagan, Brebes, Jawa Tengah ditutup beredar di media sosial. Video tersebut disebarkan akun TikTok mak.ranti pada 1 Mei 2021.

Dalam video 24 detik itu, tampak pintu masuk Tol Pejagan ditutup dengan menggunakan barier. Terdapat juga beberapa petugas yang mengarahkan kendaraan untuk tidak masuk ke pintu tol tersebut.

Akun TikTok mak.ranti kemudian mengaitkan video tersebut dengan larangan mudik yang diterapkan pemerintah.

"Ga usah mudik gaes, kita ke ragunan aja yang ga ditutup," tulis akun TikTok mak.ranti.

Video yang disebarkan akun TikTok mak.ranti telah 702 ribu kali ditonton dan mendapat beragam komentar dari warganet.

Benarkah pintu Tol Pejagan, Brebes, Jawa Tengah ditutup usai larangan mudik diterapkan pemerintah? Berikut penelusurannya.

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, video yang diklaim pintu Tol Pejagan, Brebes, Jawa Tengah ditutup karena larangan mudik ternyata tidak benar. Faktanya, video yang disebarkan akun TikTok mak.ranti merupakan video lama. Peristiwa penutupan pintu tol dalam video tersebut terjadi pada 2020 lalu.

 

3 dari 3 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.