Sukses

Pangeran Harry Sebut Misinformasi sebagai Krisis Kemanusiaan Global

Pangeran Harry juga menjelaskan bahwa keraguan terhadap vaksin yang meningkat disebabkan karena hadirnya misinformasi di tengah-tengah masyarakat.

Liputan6.com, Jakarta - Duke of Sussex dari Kerajaan Inggris, Pangeran Harry menyebut misinformasi sebagai ‘krisis kemanusiaan global’ pada pidatonya di acara Vax Live, Minggu (2/5). Dilansir dari Yahoo! News, dia menghadiri acara Vax Live: The Concert to Reunite the World di Los Angeles.

Pada acara itu, banyak tokoh publik lainnya yang meminta para pemimpin dunia untuk mulai menyoroti pentingnya akuitas vaksin. Saat menaiki panggung, Harry berbicara mengenai penyebab misinformasi menyebar secara online.

"Di dunia saat ini, kita begitu terhubung seperti sistem saraf yang luas, baik kita sedang online atau tidak. Dan seperti halnya virus, tidak ada batasan saat online. Jadi ketika kesalahan informasi dan disinformasi vaksin menyebar, diperbesar di media sosial dan di beberapa bagian media tradisional, itu mengekspos ancaman kolektif terhadap kemanusiaan. Saya percaya bahwa informasi yang salah adalah krisis kemanusiaan global, dan krisis ini semakin parah, " ungkap Pangeran Harry, dilansir Yahoo! News.

Harry juga menjelaskan bahwa keraguan terhadap vaksin yang meningkat disebabkan karena hadirnya misinformasi di tengah-tengah masyarakat. Hal ini yang akhirnya akan berpengaruh pada kepercayaan dan banyaknya nyawa yang dapat diselamatkan.

"Keragu-raguan bukanlah sebuah pilihan. Misinformasi tidak hanya merugikan mereka yang mempercayainya, tetapi juga mereka yang tidak percaya. Kita harus menangani setiap masalah ini secara langsung: keadilan vaksin dan misinformasi, dan jika distribusi vaksin bergerak separuh secepat informasi yang salah, bayangkan saja berapa banyak nyawa yang bisa diselamatkan," Pangeran Harry menjelaskan.

Konser ini merupakan salah satu konser permintaan donasi bagi pemimpin dunia dengan total $ 19 miliar dosis vaksin. Ini dibutuhkan oleh World Health Organization (WHO) untuk mendapatkan 1,8 miliar dosis vaksin covid-19, tes, dan perawatan untuk negara-negara termiskin di dunia pada akhir 2021.

(MG/Jihan Fairuz)

Saksikan Video Cek Fakta di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silakan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.