Sukses

Cek Fakta: Hoaks Reporter TV di India Ditusuk karena Menyiarkan Acara Kerumunan Mandi di Sungai Gangga

Beredar kabar hoaks reporter TV di India ditusuk karena menyiarkan acara kerumunan mandi di Sungai Gangga.

Liputan6.com, Jakarta - Kabar seorang reporter TV di India ditusuk hingga tewas karena menyiarkan acara kerumunan mandi di Sungai Gangga beredar di media sosial. kabar tersebut beredar lewat pesan berantai di aplikasi percakapan WhatsApp pada Sabtu 1 Mei 2021.

Dalam pesan tersebut juga terdapat foto seorang perempuan yang tengah tergeletak di jalan. Perempuan tersebut dikaitkan dengan seorang reporter TV di India yang ditusuk hingga tewas.

Berikut narasinya:

Reporter TV di India ditusuk berkali kali di jalanan sampai tewas.

Dia penyiar TV yang menyiarkan acara kerumunan mandi di Sungai Gangga yang menyebabkan ledakan kasus Covid-19.

Tragis ....kok reporternya yang disalahkan...😪😪😪

Benarkah seorang reporter TV di India ditusuk hingga tewas karena menyiarkan acara kerumunan mandi di Sungai Gangga? Berikut penelusurannya.

 

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penelusuran Fakta

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri kabar seorang reporter TV di India ditusuk hingga tewas karena menyiarkan acara kerumunan mandi di Sungai Gangga. Penelusuran dilakukan dengan memasukkan kata kunci "tv anchor india stabbing" di kolom pencarian Google Search.

Hasilnya terdapat beberapa artikel yang membantah mengenai kabar penusukan seorang reporter TV di India hingga tewas karena menyiarkan acara kerumunan mandi di Sungai Gangga.

Satu di antaranya artikel berjudul "Fact check: UP's TV anchor not stabbed over her Kumbh coverage" yang dimuat situs ibtimes.co.id pada 18 April 2021.

Dalam artikel tersebut dijelaskan bahwa reporter TV di India ditusuk hingga tewas karena menyiarkan acara kerumunan mandi di Sungai Gangga ternyata tidak benar. Foto perempuan yang tergeletak di jalan bukan seorang reporter TV di India.

Dari penelusuran ibtimes.co.id, korban dalam foto tersebut diidentifikasi sebagai Neelu perempuan berusia 26 tahun. Pekerja di Rumah Sakit Safdarjung itu meninggal dunia setelah diserang suaminya Harish Mehta. Menurut Kepolisian Delhi, pasangan itu berasal dari Rajkot di Gujarat dan telah tinggal di Delhi.

Dikutip dari theprint.in, Pragya Mishra yang disebut-sebut sebagai korban penusukan menyebut bahwa kabar tentang kematiannya hanya rumor belaka.

Mishra menyampaikan klarifikasinya lewat akun twitternya, @PragyaLive. Dia mengatakan saat ini masih bekerja di rumah karena protokol Covid-19.

Referensi:

https://www.ibtimes.co.in/fact-check-s-tv-anchor-not-stabbed-over-her-kumbh-coverage-truth-here-835372

https://theprint.in/hoaxposed/viral-post-on-up-journalist-killed-for-kumbh-criticism-is-fake-images-are-from-delhi-murder/641932/

 

3 dari 4 halaman

Kesimpulan

Kabar tentang seorang reporter TV di India ditusuk hingga tewas karena menyiarkan acara kerumunan mandi di Sungai Gangga ternyata tidak benar.

Faktanya, kabar tersebut hanya sebatas rumor. Foto yang diklaim sebagai seorang reporter TV yang ditusuk juga tidak benar. Faktanya, perempuan tersebut merupakan seorang karyawan di sebuah rumah sakit. Dia dilaporkan tewas setelah ditusuk oleh suaminya.

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.