Sukses

6 Hoaks yang Beredar Sepekan, dari Vaksin Covid-19 hingga Tanda Kiamat

Berikut kumpulan hoaks hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com, Jakarta- Informasi hoaks terus bertebaran di media sosial, isi dan bentuknya pun beragam dari vaksin Covid-19, pembagian hadiah sampai tanda kiamat.

Cek Fakta Liputan6.com pun telah melakukan penelusuran, untuk membuktikan sejumlah informasi tersebut hoaks atau benar.

Berikut kumpulan hoaks hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com:

1. Vaksin Covid-19 Sinovac Ilegal karena Tak Bersertifikasi WHO

Beredar di media sosial posting-an terkait vaksin Covid-19 buatan Sinovac yang diklaim ilegal karena tak bersertifikasi WHO. Posting-an itu ramai dibagikan sejak pekan lalu.

Salah satu yang membagikannya adalah akun bernama Navya Qaila Putri. Dia mengunggahnya di Facebook pada 11 April 2021.

Berikut isi posting-annya:

"Entah memang Dungu, atau memang G*bl** Kementrian Kesehatan akhirnya Menelan kerugian yang lumayan besar.Setelah Menggelontorkan Dana sebesar 20,9 Triliun untuk membayar Vacsin Sinovac buatan China, Ternyata Vacsin Sinovac tersebut Ilegal karena tidak Bersertifikat WHO"

Postingan itu disertai dengan gambar tangkapan layar artikel berita berjudul: "Menkes Ajukan Anggaran Rp 20,9 T untuk Bayar Vaksin Sinovac" dan "Sinovac Tak Bersertifikasi WHO, Jemaah yang Divaksin Pakai Itu Dilarang Umrah?"

Lalu benarkah postingan yang mengklaim vaksin covid-19 buatan Sinovac ilegal karena tak bersertifikasi WHO? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, unggahan yang mengklaim vaksin Sinovac ilegal karena tidak bersertifikasi WHO adalah salah.

Vaksin Sinovac sendiri sudah ada di landscape vaksin Covid-19 yang dikeluarkan WHO, uji klinis 1 dan 2 juga sudah ada publikasinya.

 

2.  Cara Mendapat Subsidi Listrik

 Cek Fakta Liputan6.com mendapati informasi cara mendaftar subsidi listrik, klaim tersebut beredar lewat jejaring sosial aplikasi percakapan WhatsApp.

Berikut informasi cara mendaftar subsidi listrik:

 

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri informasi cara mendaftar subsidi listrik

Benarkah informasi cara mendaftar subsidi listrik? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, informasi cara mendaftar subsidi listrik tidak benar.

Tautan situs yang dicantumkan dalam informasi cara mendaftar subsidi listrik tersebut bukan situs resmi program kompensasi tarif listrik.

 

3.  WHO dan Pemerintah Arab Saudi Tak Akui Vaksin Sinovac

 Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim WHO dan Pemerintah Arab Saudi tidak mengakui Vaksin Sinovac. Klaim tersebut diunggah akun Facebook Paat J F Jonas, pada 10 April 2021.

Unggahan klaim WHO dan Pemerintah Arab Saudi tidak mengakui Vaksin Sinovac berupa tulisan sebagai berikut:

"“Vacsin Sinovac Biofarma “Tidak di akui oleh Kerajaan Saudi Arabia ( bahkan oleh WHO sekalipun) .Untuk Jemaah Umrah atau Haji ...Semua permainan “Uang dan kekuasaan “saja untuk dapat melaksanakan suatu bentuk Ibadah .Mari kita lihat permainan ini berakhir dgn kemenangan siapa..!!!

Semoga Upaya Positive Pemerintah Republik Indonesia membuahkan hasil."

Benarkah klaim WHO dan Pemerintah Arab Saudi tidak mengakui Vaksin Sinovac? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim WHO dan Pemerintah Arab Saudi tidak mengakui Vaksin Sinovac tidak benar.

Vaksin Sinovac masuk dalam daftar WHO dan sedang dalam proses mendapat rekomendasi EUL dari WHO. 

 

 

 

Simak Video Berikut

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Selanjutnya

4. Anggota Brimob di Maluku Meninggal Dunia karena Disuntik Vaksin AstraZeneca

Kabar tentang seorang anggota Brimob di Maluku meninggal dunia karena disuntik vaksin Covid-19 AstraZeneca beredar di media sosial. Kabar tersebut disebarkan akun Facebook Aron pada 9 April 2021 lalu.

Akun Facebook Aron mengunggah sejumlah foto seorang pria yang terbaring di atas ranjang rumah sakit. Foto tersebut kemudian dikaitkan dengan meninggalnya seorang anggota Brimob di Maluku karena disuntik vaksin Covid-19 AstraZeneca.

"Setelah menerima vaksin astrazaneca, anggota brimob maluku meninggal," tulis akun Facebook Aron.

Konten yang disebarkan akun Facebook Aron telah 7 kali dibagikan dan 28 kali direspons warganet.

Benarkah seorang anggota Brimob di Maluku meninggal dunia karena disuntik vaksin Covid-19 AstraZeneca? Berikut penelusurannya.

Kabar seorang anggota Brimob di Maluku meninggal dunia karena disuntik vaksin Covid-19 AstraZeneca ternyata tidak benar.

Faktanya, Komandan Kompi Batalion Brimob Polda Maluku, Iptu LT, meninggal dunia bukan karena vaksinasi Covid-19, melainkan karena terinfeksi Covid-19.

 

5. Indomie Bagikan Hadiah untuk Rayakan Hari Jadi Ke-60

Cek Fakta Liputan6.com mendapati informasi tentang Indomie bagikan hadiah untuk merayakan hari jadi ke-60, informasi tersebut beredar dijejaring sosial WhatsApp.

 Informasi tentang Indomie bagikan hadiah merayakan hari jadi ke-60 berupa tautan, berikut informasi tersebut: 

Indomie bagikan hadiah untuk merayakan hari jadi ke-60 tahun

Benarkah informasi Indomie bagikan hadiah merayakan hari jadi ke-60? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, informasi tentang Indomie bagikan hadiah untuk merayakan hari jadi ke-60 tidak benar.

Indofood tidak melakukan pendistribusian hadiah gratis seperti yang disebutkan dalam pesan WhatsApp di atas dan mengimbau masyarakat untuk tidak mengklik tautan situs web apa pun yang diteruskan oleh aplikasi perpesanan.

 

6. Tautan Artikel Dabbah Hewan Tanda Kiamat Muncul di Israel

 Cek Fakta Liputan6.com mendapati tautan judul artikel Dabbah binatang tanda kiamat muncul di Israel. Informasi tersebut diunggah akun Facebook Tyh Septian, pada 12 April 2021.

Unggahan tautan judul artikel Dabbah binatang tanda kiamat muncul di Israel.

Berupa judul artikel "Dabbah Telah Muncul di Israel, Binatang Pesan Tanda Kiamat.Semoga Kita Dalam Lindungan Allah.Aminn".

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri informasi judul artikel Dabbah binatang tanda kiamat

Benarkah tautan judul artikel Dabbah binatang tanda kiamat muncul di Israel? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, informasi tautan judul artikel Dabbah binatang tanda kiamat muncul di Israel tidak benar.

Tautan tersebut sesuai dengan isinya, tidak ada kalimat yang menyebutkan Dabbah binatang tanda kiamat muncul di Israel.

3 dari 3 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.