Sukses

Simak Ragam Hoaks Seputar Antibodi dan Covid-19

Beragam hoaks telah beredar seputar covid-19 selama pandemi yang terjadi setahun belakangan.

Liputan6.com, Jakarta - Beragam hoaks telah beredar seputar covid-19 selama pandemi yang terjadi setahun belakangan. Salah satu hoaks yang sering menjadi tema adalah terkait antibodi.

Hoaks terkait antibodi ini menyebar melalui media sosial dan aplikasi percakapan. Lalu apa saja hoaks seputar antibodi dan covid-19? Berikut beberapa di antaranya:

1. Cek Fakta: Tidak Benar Postingan Terkait Antibodi dan Covid-19 dari Dekan IPB

Beredar kembali di aplikasi percakapan dan media sosial postingan terkait antibodi untuk melawan covid-19 yang diklaim dari tulisan dosen IPB. Postingan ini sebenarnya sudah beredar sejak tahun lalu namun dibagikan lagi di aplikasi percakapan belakangan ini.

Salah satu akun yang mengunggahnya bernama Aprilia Mulyaningsih. Dia mempostingnya di Facebook pada 27 Maret 2021.

Berikut isi postingannya:

"Inilah pakar yg benar Pakar, memberikan pencerahan dan harapan, tidak menakut- nakuti

*sumber:*DR. Ir. Hj. Sri Nurdiati (Dekan FMIPA IPB dan Dosen Biokimia IPB)

*_Mhn di sosialisasikan :_```Banyak orang nggak sadar pentingnya "ANTIBODI" stoknya harus selalu ada. Orang lebih panik masker atau hand sanitizer hilang di pasaran. Harusnya kita lebih panik kalau "ANTIBODI" hilang di tubuh, karena virus tidak mungkin dihindari.```*Point penting dari diskusi:

*```1. Virus itu hanya bisa dikalahkan oleh "ANTIBODI"``````

2. "Antibodi" yg di dlm tubuh itu kyk pabrik, kadang banyak kadang sedikit.``````

3. Supaya produksi "anti bodi" banyak, sering konsumsi vitamin C dan E setiap hari serta berjemur Sinar Matahari Pagi.``````

4. Virus itu ngga mungkin dihindari, jadi pasti selalu ada, contohnya kalau bersin, bisa dipastikan ada virus disitu. Bersin indikasi tubuh menolak.``````

5. Kalau berhasil tembus ke hidung dekat tenggorokan, tubuh akan batuk, tanda menolak.``````

6. Kalau masih tembus juga, baru demam. Kalau masih tembus juga, barulah "antibodi" keluar dr pabrik utk melawan perang dgn virus.``````

7. Kelemahan virus itu sm sabun. Kalau ngga ada hands sanitizer, pake sabun apa saja bisa bahkan sabun cuci piring jg bisa. Dlm 3-5 menit, virus akan mati sama sabun.``````

8. Selama 14 hari "antibodi" kita akan merekam virus ini dan disimpan dlm *sel memori* di otak.``````

9. Jadi kalau kita sembuh dan suatu saat kena corona lagi, sel memori ini akan aktif dlm 24 jam (ngga perlu menunggu 14 hari lagi)``````

Jadi, mari kita lebih fokus ke dalam tubuh dgn meyakinkan``` "STOCK ANTIBODI" ```cukup alias vitamin C/E rutin dikonsumsi dan Berjemur Sinar Matahari yg paling mudah.``````

Catatan tambahan dari Redaksi:Sumber vitamin C dan E terdapat pada Buah2an, kacang2an dan sayur2an, antara lain:```

*✔ Jeruk Manis/nipis*

*✔ Tomat**✔ Jambu Biji*

*✔ Kacang Tanah*

*✔ Kacang Hijau*

*✔ Bayam*

*✔ Pucuk Melinjo*

*✔ Pucuk Kates.*

*✔ Apokat*

*✔ Buah Pisang*

*✔ Brokolli*

*✔ Air Putih hangat*

*✔ Wedang Rempah (Serai, Jahe, Kunir, Jeruk nipis)*

```Semoga bermanfaat Untuk kita semua & masyarakat...```" *Ingat ! Perkuat AntiBodi anda*

"Terus semangat berusaha melawan Virus Covid 19 & jangan lupa selalu berdoa pada Tuhan, agar di beri kesehatan, kekuatan, dan keselamatan kita sekeluarga dan segenap bangsa Indonesia."

Lalu benarkah isi postingan terkait antibodi dengan covid-19 di atas? Simak dalam artikel berikut ini...

#IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan video pilihan berikut ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

2. Cek Fakta: Tidak Benar Pesan Berantai Berisi Grafik Kadar Antibodi usai Divaksin Covid-19

Beredar di aplikasi percakapan Whatsapp pesan berantai berisi informasi soal kadar antibodi setelah divaksin covid-19. Pesan berantai itu ramai dibagikan sejak pekan kemarin.

Dalam pesan berantai tersebut terdapat grafik yang diklaim sebagai antibodi seseorang setelah menerima vaksin covid-19. Selain itu pesan berantai juga dilengkapi narasi:

"Ini grafik antibody setelah vaksin, hari ke 7 mulai kelihatan, puncak hari ke 10 kemudian turun sampai hari ke 28 sudah kecil sekali, kemudian di suntik hasilnya antibody jadi melonjak.

7 hari setelah vaccine anti body menurun jadi kalau bisa jangan keluar dulu. Itu sebabya orang bisa kena covid beberapa hari sebelum vaksin ke 2 karena antibody sudah mendekat nol."

Lalu benarkah pesan berantai berisi informasi soal kadar antibodi setelah divaksin covid-19? Simak dalam artikel berikut ini...

3 dari 4 halaman

3. Cek Fakta: Tidak Benar Postingan untuk Cegah Covid-19 dengan Cara Meningkatkan Antibodi

Beredar di media sosial dan aplikasi percakapan Whatsapp cara mencegah covid-19 dengan meningkatkan antibodi. Postingan tersebut ramai dibagikan sejak akhir tahun lalu.

Salah satu akun yang membagikannya bernama Alphabet. Dia mengunggahnya di Facebook pada 30 Desember 2020.

Berikut isi postingannya:

"Para Dokter di dunia ( Regu Pembasmi Covid19 ) menyarankan, pandemic ini cepat atau lambat akan menular secara global, dan tidak dpt dihindari.

Most important is: tingkatkan daya tahan tubuh, dan dia juga memberikan 5 cara utk meningkatkan ANTI BODY:

Tidak bisa hanya mengandalkan MASKER dan CUCI TANGAN. Teman2 dan Saudara2 sekalian, sebaiknya cepat2 meningkatkan ANTI BODY masing2.

Bagaimana caranya membuat ANTI BODY dlm waktu singkat?1. Setiap hari Harus Cukup Masa Tidur Minimum 7 JAM. Bagi orang2 yg masa tidur kurang dari 7 jam, akan mengalami penurunan ANTI BODY nya.

2. Diwajibkan makan secara 'BAGUS'. Bukan maksud makan makanan yg mewah, tetapi maksudnya makan makanan yg ber PROTEIN tinggi.Dan INGAT jangan makan GULA. Begitu makan gula, reaksinya adalah menghentikan pembentukan Cell DARAH PUTIH selama 5 jam. Begitulah pentingnya memperbaiki pola makan kita.

3. Covid19 telah membentuk system pola hidupnya. Begitu memasuki musim dingin akan berkembang lebih cepat. Maka diperlukan banyak berjemur MATAHARI untuk membantu process terbentuknya vitamin D dlm darah.Para Ahli Medis juga menemukan bahwa bagi orang yg rutin mengkonsumsi Vitamin D secara teratur, resiko kena infeksi tenggorokan menurun sekitar 60%. Jika tidak sempat berjemur matahari, boleh makan Vitamin D tablet sesuai dosis yg dianjurkan.

4. Begitu pulang dari kantor, segera berkumur boleh dgn apa saja: Air panas, Air Garam hangat, Listerin, Teh hijau, semuanya berkhasiat sama.

5. Para Dokter juga menegaskan... pihak research dari Jepang, Israel, Finlandia telah menemukan bahwa dgn mandi AIR PANAS sekali dlm sehari, hasilnya meningkatkan suhu badan yg dpt mengurangi resiko tertular Covid19.

Para Ahli Medis ini juga memberitahu, kita cukup melakukan 4x mandi AIR PANAS dlm seminggu, resiko tertular Covid19 akan menurun sekitar 40%."

Lalu benarkah postingan yang berisi cara mencegah covid-19 dengan meningkatkan antibodi? Simak dalam artikel berikut ini...

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silakan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.