Sukses

Cek Fakta: Tidak Benar Foto Ini Merupakan Jalur Sepeda Motor di Jakarta

Beredar di media sosial postingan foto yang diklaim sebagai jalur sepeda motor di DKI Jakarta. Postingan tersebut ramai dibagikan sejak pekan lalu.

Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan foto yang diklaim sebagai jalur sepeda motor di DKI Jakarta. Postingan tersebut ramai dibagikan sejak pekan lalu.

Salah satu akun yang mengunggahnya bernama @Dondihananto. Dia mempostingnya di Twitter pada 4 Maret 2021.

Dalam postingannya terdapat foto kemacetan dengan narasi: "WOW KEREN SEKALI JALUR SEPEDA MOTOR DI JAKARTA"

Unggahan tersebut mendapat 348 retweets dan juga 862 likes sejauh ini.

Lalu benarkah foto tersebut merupakan jalur sepeda motor di Jakarta?

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan video pilihan berikut ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penelusuran Fakta

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dengan memasukkan foto yang diposting dalam Google Reverse Image.

Cek Fakta jalur sepeda motor di Jakarta

Hasilnya foto tersebut berasal dari artikel website Detik.com yang diunggah pada Kamis (4/3/2021). Dalam artikel asli berjudul "Potret Jalur Sepeda Jalan Sudirman yang Diserobot Pemotor".

Dalam artikel terdapat delapan foto yang berisi narasi terkait jalur sepeda di kawasan Sudirman yang kerap diserobot pemotor.

Di Jakarta sendiri jalur sepeda permanen di kawasan Sudirman sedang memasuki masa konstruksi. Rencananya pembangunan akan selesai pada bulan Maret 2021 ini.

Hal tersebut dijelaskan Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo dalam artikel berjudul "5 Hal Terkait Pembangunan Jalur Sepeda Permanen Sudirman-Thamrin" yang tayang 25 Februari 2021.

"Liputan6.com, Jakarta - Saat ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sedang membangun jalur sepeda permanen di Jalan Sudirman-Thamrin. Jalur sepeda permanen tersebut dibangun sepanjang 11,2 kilometer. Tema jalur tersebut adalah Sabuk Nusantara.

"Jalur sepeda permanen Sudirman-Thamrin bertemakan Sabuk Nusantara dengan representasi pada pot tanaman sebagai proteksi jalur sepeda berbentuk seperti rantai yang saling berkait," kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo, Kamis (25/2/2021).

Menurut Syafrin, pembangunan jalur sepeda permanen itu ditargetkan selesai pada Maret 2021 mendatang. Proyek tersebut menelan anggaran sekitar Rp 30 miliar.

"Saat ini sudah dalam proses konstruksi dan kita harapkan selesai bulan Maret, anggarannya sekitar Rp 30 miliar," kata dia.

Selain membangun jalur sepeda, Dishub Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta juga membangun prasasti sepeda di depan gedung Indofood tower, Jalan Sudirman, Jakarta pusat.

"Tujuan pembuatan prasasti, sebagai pengingat, momentum penggunaan sepeda sebagai alat transportasi yang masif digunakan oleh masyarakat pada masa pandemi Covid-19," ucap Syafrin.

Berikut deretan hal terkait dibangunnya jalur sepeda permanen di Jalan Sudirman-Thamrin yang dihimpun Liputan6.com:

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tengah membangun jalur sepeda permanen di Jalan Sudirman-Thamrin. Saat ini, proyek tersebut telah memasuki proses konstruksi.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan, pembangunan jalur sepeda permanen itu ditargetkan selesai pada Maret 2021 mendatang.

"Saat ini sudah dalam proses konstruksi dan kita harapkan selesai bulan Maret, anggarannya sekitar Rp 30 miliar," kata Syafrin di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu, 24 Februari 2021.

Menurut Syafrin, anggaran yang digunakan untuk membangun jalur sepeda permanen sepanjang 11,2 km tersebut tidak menggunakan APBD DKI. "Dari kompensasi pihak ketiga," kata Syafrin.

Syafrin kemudian menyebut tema jalur sepeda permanen yang tengah dibangun adalah Sabuk Nusantara. "Jalur sepeda permanen Sudirman-Thamrin bertemakan Sabuk Nusantara dengan representasi pada pot tanaman sebagai proteksi jalur sepeda berbentuk seperti rantai yang saling berkait," kata Syafrin.

Dia menjelaskan proteksi berbentuk seperti rantai pada jalur sepeda permanen mencerminkan sila kedua dari ideologi Pancasila. Simbol sila ke-2 digambarkan dengan rantai emas.

Syafrin menjelaskan, simbol tersebut menandakan hubungan antar manusia yang saling membantu. "Dan juga bentuk kolaborasi di mana Jakarta sebagai city of colaboraty," ucap dia.

Selain itu, Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta juga membangun prasasti sepeda di depan gedung Indofood Tower, Jalan Sudirman, Jakarta Pusat. Menurut Syafrin, tujuan pembangunan prasasti sebagai momentum sepeda merupakan alat transportasi masif.

"Tujuan pembuatan prasasti, sebagai pengingat, momentum penggunaan sepeda sebagai alat transportasi yang masif digunakan oleh masyarakat pada masa pandemi Covid-19," kata Syafrin.

Jalur sepeda permanen tersebut diberi pembatas berupa planter box agar kendaraan bermotor tidak menerobos masuk. Pembatas berbentuk kotak itu juga bisa dimanfaatkan sebagai pot tanaman.

Syafrin pun mengimbau agar para pengendara kendaraan bermotor tidak melintas di jalur khusus sepeda tersebut. "Pada prinsipnya Jakarta menyediakan ruang lalu lintas untuk berbagi," kata dia menandaskan."

Selain itu ada juga artikel berjudul "Wagub DKI Bicarakan Sanksi dan Pengawasan Ketat untuk Penerobos Jalur Sepeda Permanen" yang tayang 5 Maret 2021 di Liputan6.com.

"Liputan6.com, Jakarta Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyatakan pihaknya akan meningkatan pengawasan terkait sejumlah kendaraan yang melintas di jalur sepeda permanen.

Selain itu, dia mengaku akan mempersiapkan kemungkinan sanksi yang dapat diberikan kepada para pelanggar.

"Kalau masih ada yang nyerobot tentu perlu ada peningkatan pengawasan, ketentuan, aturan dan sanksi mungkin bisa kita berlakukan ke depan," kata Riza di Balaikota, Jakarta Pusat, Kamis (4/3/2021).

Selanjutnya Riza juga menyatakan pihaknya akan terus mendorong masyarakat Ibu Kota untuk menggunakan sepeda sebagai alat transportasi.

"Sepeda tidak hanya digunakan untuk kepentingan berolahraga, rekreasi tapi juga menjadi alat transportasi yang baik yang sehat dan murah," jelas dia.

Sebelumnya sejumlah kendaraan roda empat ataupun roda dua melintas di jalur sepeda permanen di kawasan Sudirman-Thamrin Jakarta Pusat.

Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan Pemprov DKI menargetkan membangun sepanjang 578,8 kilometer jalur sepeda di Ibu Kota. Dia menuturkan, jalan yang akan rampung pada 2030 ini akan memulai pembangunan di tahun 2021, yang ditargetkannya terbangun 101,2 kilometer.

"Sementara untuk 2021 ini, kita menargetkan umterbangun 101,2 kilometer jalur sepeda," kata Anies Baswedan dalam unggahannya di akun instagram @aniesbaswedan yang dikutip Liputan6.com, Minggu (28/2/2021).

Dia menjelaskan, 101,2 kilometer tersebut terdiri dari 34,1 kilometer jalur sepeda terproteksi dan 67,1 kilometer tak terproteksi atau sharing dengan pengguna jalan lainnya."

Sumber:

https://news.detik.com/foto-news/d-5480692/potret-jalur-sepeda-jalan-sudirman-yang-diserobot-pemotor/7

https://www.liputan6.com/news/read/4492406/5-hal-terkait-pembangunan-jalur-sepeda-permanen-sudirman-thamrin

https://www.liputan6.com/news/read/4498916/wagub-dki-bicarakan-sanksi-dan-pengawasan-ketat-untuk-penerobos-jalur-sepeda-permanen

3 dari 4 halaman

Kesimpulan

Postingan foto yang mengklaim sebagai jalur sepeda motor di Jakarta adalah tidak benar. Faktanya itu merupakan jalur khusus sepeda yang diserobot sepeda motor.

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silakan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.