Sukses

Ragam Hoaks Seputar Pisang: Bahan Baku Uang Dolar AS Hingga Cegah Covid-19

Pisang menjadi salah satu buah yang paling digemari oleh masyarakat. Sayangnya, hoaks soal pisang juga banyak beredar belakangan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Pisang menjadi salah satu buah yang paling digemari oleh masyarakat. Sayangnya, hoaks soal pisang juga banyak beredar belakangan ini.

Hoaks itu menyebar melalui media sosial maupun aplikasi percakapan. Lalu apa saja hoaks seputar pisang? Berikut beberapa di antaranya:

1. Cek Fakta: Benarkah Bahan Baku Dolar AS Berasal dari Pohon Pisang di Indonesia?

Cek Fakta Liputan6.com menemukan sebuah postingan beripa foto pohon pisang. Namun di foto tersebut disebutkan kalau daun pisang itu merupakan bahan baku untuk membuat uang kertas dolar Amerika Serikat (AS).

Adalah Facebook atas nama Profesor Jenius yang mengunggah foto pohong pisang Indonesia menjadi bahan baku dolar AS. Begini narasi yang ada di unggahan fotonya:

"Tahukah kamu? Ternyata bahan baku uang Dollar AS adalah pohon pisang yang berasal dari Indonesia".

Dia mengunggah gambar itu di Facebook pada 20 Oktober 2020. Bahasan serupa juga ditemukan di akun Facebook atas nama Zoe Byth dan Muhammad Ajay.

Lalu, benarkah bahan baku dolar AS adalah pohon pisang yang berasal dari Indonesia? Simak dalam artikel berikut ini...

#IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan video pilihan berikut ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

2. Cek Fakta: Makan Buah Kesemek, Yoghurt, dan Pisang Bersamaan Bisa Bahaya Bagi Tubuh?

Beredar informasi yang menyebutkan kalau makan buah kesemek dilanjutkan dengan yoghurt dan pisang akan menimbulkan racun. Diklaim juga, racun ini akan membuat seorang manusia meninggal dunia.

Salah satu, akun yang mengunggah klaim makan buah kesemek dilanjutkan dengan yoghurt dan pisang akan menimbulkan racun adalah Renu Kids. Dia mengunggah klaim itu pada 29 November 2020.

Begini narasi yang dia buat menggunakan Bahasa Thailand, yang diterjemahkan ke Bahasa Indonesia menjadi:

"Tolong dengarkan baik-baik dan beri tahu semua orang di rumah Anda, ini adalah musim kesemek saat ini. Jangan minum yoghurt dan makan pisang setelah makan kesemek karena beracun. Ini mengikuti berita bahwa seorang anak laki-laki meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit."

Lalu, benarkah klaim tersebut? Simak dalam artikel berikut ini...

3 dari 4 halaman

3. Cek Fakta: Tidak Benar Mengonsumsi Pisang Bisa Mencegah Virus Corona Covid-19

Beredar di aplikasi percakapan pesan berantai dalam bentuk video yang menyebut bahwa pisang bisa mencegah virus corona covid-19. Pesan berantai itu ramai dibagikan sejak tengah pekan ini.

Dalam video yang beredar berdurasi 1 menit, 2 detik. Dalam video terdapat video cuplikan berita terkait peneliti yang sedang mengembangkan vaksin virus corona covid-19.

Namun sepanjang video terdapat narasi "Pisang Penangkal Corona, Ayo Makan Pisang".

Selain itu terdapat juga narasi "memakan satu pisang setiap hari bisa menyingkirkan virus corona."

Lalu benarkah mengonsumsi pisang bisa mencegah virus corona covid-19? Simak dalam artikel berikut ini...

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silakan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.