Sukses

Pentingnya Menangkal Hoaks dan Misinformasi Sejak Usia Dini

Hadirnya platform baru bernama Tular Nalar ini diharapkan jadi dapat menciptakan masyarakat yang tahu dan tanggap terhadap hoaks.

Liputan6.com, Jakarta Maarif Institute, Masyarakat Antifitnah Indonesia (Mafindo), LoveFrankie & Google.org meluncurkan sebuah situs bernama Tular Nalar guna menangkal misinformasi dan hoaks bagi anak-anak dan tenaga pengajar di Indonesia.  

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud, Yulita Priyoningsih memberikan respons positif atas peluncuran laman yang menyasar anak-anak muda melalui pembelajaran daring ini.

"Untuk ke depan kami berencana menindaklanjuti kerja sama dengan modul-modul yang sudah disiapkan teman-teman di Tular Nalar, mencoba market yang lebih luas termasuk kalangan akademisi. Memasukkan modul Tular Nalar menjadi materi terbuka di SPADA Indonesia (Sistem Pembelajaran Daring)," ujar dia seperti dilansir Antara, Kamis (4/3/2021).

Pengelolaan media sosial yang tepat juga menjadi bagian dari laman ini. Pengguna juga bisa mengakses berbagai video pembelajaran, artikel dan kuis-kuis tentang internet, kesehatan masyarakat termasuk rencana pembelajaran.

Sembari mengakses laman, para pengguna laman juga bisa berinteraksi dengan kolega dan memberikan ide dalam mencermati media sosial yang belakangan dibanjiri hoaks, informasi salah, dan berita bohong.

Direktur Aptika Kemkominfo, Semuel A Pangerapan berharap, hadirnya platform baru pembelajaran ini dapat menciptakan masyarakat yang tahu dan tanggap terhadap hoaks.

Hal senada diungkapkan Abdul Rohim Ghazali dari Maarif Institute. Dia mengatakan, pada akhirnya hoaks dan informasi salah yang destruksif bagi hidup orang-orang bisa semakin terpinggirkan dengan semakin kritisnya pemikiran masyarakat.

Dalam kesempatan itu, Santi Indra Astuti dari Mafindo berpendapat, menyelesaikan masalah-masalah terkait informasi salah termasuk hoaks, ujaran kebencian, dan sebagainya membutuhkan pendekatan menyeluruh.

Edukasi yang diberikan pun tak bisa setengah-setengah dan atas alasan inilah Tular Nalar hadir untuk memberikan berbagai program hingga edukasi.

"Kita prihatin di samping kualitas informasi yang baik, kita juga berhadapan dengan informasi beracun seperti hoaks, ujaran kebencian. Kalau menyelesaikan masalah ini perlu pendekatan menyeluruh dan tidak bisa edukasi setengah-setengah. Hadirlah Tular Nawar menawarkan program sampai edukasi," tutur Santi.

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.