Sukses

Cek Fakta: Tidak Benar dalam Foto Ini Anies Baswedan Pindahkan Air dari Jakarta ke Jawa Tengah

Beredar klaim Anies Baswedan memindahkan air ke Jawa Tengah dengan menggunakan portal. Benarkah?

Liputan6.com, Jakarta - Foto yang diklaim Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memindahkan air dari Jakarta menuju Jawa Tengah beredar di media sosial.

Foto tersebut disebarkan akun Facebook Dukung Jokowi 3 Periode pada 12 Februari 2021.  Dalam foto tersebut, tampak Anies tengah berdiri di samping kali. Sejumlah orang juga tampak berada di belakang Anies.

Foto tersebut kemudian dikaitkan bahwa Anies tengah memindahkan air dari Jakarta ke Jawa Tengah dengan menggunakan portal.

"[Post Ulang Semoga Tidak Diserang React Bot]

Pantas saja Jateng kebanjiran ternyata ini ulah Anies. Dengan kekuatan portal dia memindahkan air dari Jakarta menuju Jawa Tengah. Sangat ga bener ini. Anies kapan tobatmu nis.... Tidak bosankah membuat Indonesia menjadi kacau akibat kelakuanmu?" tulis akun Facebook Dukung Jokowi 3 Periode.

Konten yang disebarkan akun Facebook Dukung Jokowi 3 Periode telah 19 kali dibagikan dan mendapat 54 komentar warganet.

Benarkah dalam foto tersebut Anies Baswedan memindahkan air dari Jakarta ke Jawa Tengah? Berikut penelusurannya.

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

 

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penelusuran Fakta

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri foto yang diklaim Gubernur DKI Jakarta memindahkan air dari Jakarta menuju Jawa Tengah.

Penelusuran dilakukan dengan mengunggah foto tersebut ke situs Google Reverse Image. Hasilnya terdapat beberapa artikel yang memuat foto tersebut.

Satu di antaranya artikel berjudul "Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Siagakan 450 Pompa Antisipasi Banjir" yang dimuat situs jakrev.com pada 13 November 2018.

Gambar Tangkapan Layar Artikel dari Situs jakrev.com

Foto dalam artikel tersebut diberi keterangan sebagai berikut:

"Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat melihat debit air di pintu air Manggarai Jakarta Selatan beberapa waktu yang lalu. (Dok: Istimewa)"

Liputan6.com kemudian menemukan artikel yang menjelaskan penyebab dari banjir di Jawa Tengah. Adalah artikel berjudul "Ganjar Ungkap Penyebab Banjir di Jateng: Bukan Hanya Curah Hujan Tinggi" yang dimuat situs kompas.com pada 17 Februari 2021.

SEMARANG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengungkapkan penyebab bencana banjir yang terjadi di sejumlah wilayahnya bukan hanya disebabkan karena faktor curah hujan yang tinggi belakangan ini.

Namun, ada sejumlah faktor lain yang dinilai cukup mengkhawatirkan jika tidak ditangani dengan baik.

"Jadi ini ada faktor kerusakan hutan dan alih fungsi lahan di gunung dan penurunan tanah (land subsidience) di pesisir pantai. Dan daerah Pantura Jawa Tengah ini termasuk yang penurunan tanahnya cukup mengkhawatirkan." kata Ganjar dalam keterangan tertulis yang diterima, Selasa (16/2/2021).

Menurutnya, faktor penyebab banjir tersebut berakibat terbentuknya cekungan di tengah kota sehingga debit air yang tinggi dari hulu tidak mengalir ke laut.

"Hal ini membutuhkan komitmen jangka panjang dengan memperbaiki tata kota serta reboisasi lahan di pegunungan," ucapnya.

Ganjar menilai Kota Semarang merupakan daerah yang paling efektif dalam menanggulangi bencana banjir. Apalagi, di Kota Semarang akan dibangun tanggul laut untuk mengatasi persoalan banjir.

"Alhamdulillah, untuk Kota Semarang itu sedang direncanakan dengan membuat tanggul laut yang juga akan menjadi Tol Semarang-Demak." ungkapnya.

Rencana tersebut pun diapresiasi Tim Kunjungan Kerja Komisi 8 DPR RI saat bertemu Ganjar di kantornya dalam rangka tinjauan penanggulangan bencana di sejumlah wilayah terdampak di Pantura Jawa.

Beberapa daerah Pantura Jawa yang dikunjungi terutama berada di wilayah Pekalongan, Semarang, Kudus, Pati dan Demak.

Selain masalah penanggulangan bencana, rombongan yang dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi 8 DPR RI Fraksi PDI-P Diah Pitaloka ini juga membahas masalah lainnya.

Di antaranya masalah kekerasan terhadap perempuan dan anak di masa pandemi dan masalah pemutakhiran Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

"Kehadiran kami di sini demi melihat bagaimana kondisi di daerah terkait penanggulangan bencana. Kami juga berharap mendapatkan banyak masukan terkait kerja-kerja kami di pusat," kata Diah.

Pihaknya berharap pertemuan tersebut dapat menjalin silahturahmi dengan jajaran Pemprov Jateng beserta masyarakat.

"Pertemuan ini tentu saja sangat penting karena melalui pertemuan ini, kita dapat meningkatkan tali silaturahmi dan komunikasi antara Pemprov Jateng serta masyarakat dengan tetap mentaati protokol kesehatan", ujarnya.

Dalam kunjungannya, Tim Kunker Komisi 8 DPR RI juga menyalurkan bantuan bencana kepada Pemprov Jateng.

 

 

Referensi:

https://jakrev.com/megapolitan/birokrasi/pemerintah-provinsi-dki-jakarta-siagakan-450-pompa-antisipasi-banjir/

https://regional.kompas.com/read/2021/02/17/06374971/ganjar-ungkap-penyebab-banjir-di-jateng-bukan-hanya-karena-curah-hujan?page=all

 

 

3 dari 4 halaman

Kesimpulan

Foto yang diklaim Gubernur DKI Jakarta memindahkan air dari Jakarta menuju Jawa Tengah ternyata tidak benar.

Faktanya, Foto tersebut merupakan kegiatan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat melihat debit air di pintu air Manggarai Jakarta Selatan.

 

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.