Sukses

Cek Fakta: Hoaks Vaksin Covid-19 Bisa Bikin Wanita Mandul, Ini Buktinya

Faktanya, tidak ada bukti kuat yang bisa membuat wanita menjadi mandul karena vaksin covid-19.

Liputan6.com, Jakarta - Cek Fakta Liputan6.com menemukan klaim netizen Twitter yang menyebut vaksin covid-19 merek Pfizer bisa membuat wanita mengalami kemandulan. Kicauan itu berada di akun @The_Mocasin_.

Begini narasinya:

"Head of Pfizer Research: Covid-19 Vaccine is Female Sterilization".

Akun itu juga mengunggah foto sebuah artikel dengan narasi sebagai berikut:

"Ketua Tim Peneliti Pfizer: Vaksin Covid-19 Dapat Menyebabkan Kemandulan bagi Perempuan"

Akun tersebut juga membagikan tautan ke salah satu blog dengan nama Health and Money News. Namun, ketika Cek Fakta Liputan6.com membuka tautan tersebut, tidak ada artikel yang dimaksud.

Lalu, benarkah vaksin covid-19 merek Pfizer bisa menyebabkan kemandulan pada wanita? Simak penelusurannya di halaman berikut. 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penelusuran Fakta

Untuk membuktikan klaim tersebut, Cek Fakta Liputan6.com menghubungi dr. Muhammad Fajri Adda’I, dokter relawan COVID-19 dan edukator kesehatan. Dia memastikan klaim itu hoaks.

"Tidak. Bohong itu," katanya melalui WhatsApp, Selasa (2/3/2021).

Kemudian, dr. Fajri menjelaskan asal mula kabar yang salah ini. Kabar itu dimulai dari dokter Jerman, Wolfgang Wodarg yang menyebut ada protein di plasenta yang namanya syncytin-1. Wolfgang Wodard menyebut kalau syncytin-1 ini spesifikasinya mirip dengan coronavirus.

"Jadi, Wolfgang Wodarg ini khawatir kalau kita disuntik, vaksinnya salah mengenali. Bukannya mengenali coronavirus, tapi syncytin-1 yang ada di sel uterus dan menganggu kesuburan serta plasenta," ujarnya menjelaskan.

Namun, kata dr. Fajri, kekhawatiran Wolfgang itu sudah terbantah. Penelitian yang dilakukan Pfizer menyebut, walau spesifikasi antara syncytin-1 dan coronavirus mirip, protein yang ada di vaksin bakal menyerang syncytin-1.

"Miripnya tidak 100 persen, hanya beberapa persen. Datanya, 23 wanita hamil yang diteliti dalam penelitian Pfizer, aman-aman saja," ucap dr. Fajri.

Cek Fakta Liputan6.com juga menelusurinya melalui mesin pencari Google, dengan kata kunci: "Head of Pfizer Research: Covid Vaccine is Female Sterilization".

Hasil penelusuran menyebutkan ada banyak media kredibel yang membahas klaim ini. Salah satunya adalah PolitiFact dalam artikel berjudul: "No, Pfizer’s head of research didn’t say the COVID-19 vaccine will make women infertile".

Artikel itu mengambil penjelasan dari Brent Stockwell, seorang profesor yang mempelajari jaringan penyakit dan alat kimia dan biologi di Universitas Columbia. Stockwell memastikan klaim vaksin covid-19 membuat wanita mandul adalah salah.

"Setiap petunjuk kemiripan antara syncytin-1 dan protein lonjakan SARS-CoV-2 (yang digunakan sebagai bagian dari vaksin) sangat jauh," katanya.

"Hampir tidak ada bagian dari dua protein yang bahkan samar-samar atu serupa, dan mereka jauh lebih berbeda daripada yang dibutuhkan untuk reaktivitas silang tanggapan kekebalan," ujar Stockwell menambahkan.

Referensi Artikel

https://www.politifact.com/factchecks/2020/dec/10/blog-posting/no-pfizers-head-research-didnt-say-covid-19-vaccin/

 

3 dari 4 halaman

Kesimpulan

Klaim yang menyebut vaksin covid-19 bisa menyebabkan wanita menjadi mandul adalah salah alias hoaks. Sebab, tidak ada bukti kuat yang bisa membuat wanita menjadi mandul karena vaksin covid-19.

 

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerja sama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silakan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.