Sukses

Cek Fakta: Viral Video Banjir di Pidada Bandar Lampung, Benarkah?

Beredar video yang diklaim banjir di Pidada, Bandar Lampung. Benarkah?

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah video yang diklaim banjir di Pidada, Bandar Lampung beredar di media sosial. Video tersebut disebarkan akun Facebook Argani pada 9 Februari 2021.

Dalam video berdurasi 30 detik itu, tampak sejumlah petugas tengah membantu warga menyeberang jalanan yang terendam banjir.

Warga tampak berhati-hati menyeberang sambil membawa sejumlah barang. Arus banjir juga terlihat cukup deras.

Akun Facebook Argani kemudian mengaitkan video tersebut dengan banjir yang terjadi di Pidada, Bandar Lampung.

"Banjir pidada panjang pasar," tulis akun Facebook Argani.

Video yang disebarkan akun Facebook Argani telah 57 kali ditonton dan mendapat 4 komentar warganet.

Benarkah video tersebut merupakan banjir di Pidada, Bandar Lampung? Berikut penelusurannya.

 

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penelusuran Fakta

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri video yang diklaim banjir di Pidada, Bandar Lampung. Penelusuran dilakukan dengan mengunggah gambar tangkapan layar dari video tersebut ke situs Google Reverse Image.

Hasilnya terdapat video identik yang diunggah oleh channel YouTube Bung Chokra pada 9 Februari 2021. Video tersebut diberi judul "Banjir Terparah Tahun 2021 di Pantura Pamanukan Subang Jabar".

Gambar Tangkapan Layar Video dari Channel YouTube Bung Chokra

"Pray for Subang

Semoga bencana ditahun ini segera Allah hilangkan, dari pandemi covid hingga longsor, dan banjir.. amin," tulis channel YouTube Bung Chokra.

Penelusuran kemudian dilanjutkan dengan memasukkan kata kunci "banjir pamanukan subang" di kolom pencarian situs berbagi video YouTube.

Hasilnya terdapat beberapa channel YouTube yang mengunggah video serupa. Satu di antaranya channel YouTube KOMPASTV pada 8 Februari 2021. Video tersebut diberi judul "Tanggul Sungai Cipunagara Jebol, Wilayah Pamanukan Terendam Banjir".

Gambar Tangkapan Layar Video dari Channel YouTube KOMPASTV

"PAMANUKAN, KOMPAS.TV - Arus sungai Cipunagara di Subang, Jawa Barat, meluap dan membanjiri permukiman.

Banjir bahkan mengalir deras hingga ke pusat keramaian di Pamanukan.

Dalam video ini adalah rekaman amatir saat banjir mengalir deras dan merendam kawasan pertokoan dan jalan utama Pamanukan, pada Senin (08/02) pagi.

Banjir berasal dari Sungai Cipunagara yang tanggulnya jebol dan arusnya meluap.

Hujan deras yang terus menerus mengguyur wilayah Pamanukan, Subang membuat Sungai Cipunagara meluap.

Luapan itu mengakibatkan banjir yang merendam jalan raya, pertokoan, pemukiman hingga areal pesawahan.

Sejumlah warga hampir hanyut terbawa derasnya air meski tengah di evakuasi petugas.

Banyak warga yang melintas air ini dengan membawa segala sejumlah pakaian untuk mengungsi.

Warga korban banjir dievakuasi tim SAR gabungan, yang mengikatkan tali sebagai pegangan saat melewati arus banjir yang deras.

Sebagian korban lain dievakuasi menggunakan perahu karet.

Korban banjir mengungsi di bawah jembatan layang atau fly-over Pamanukan.

Evakuasi korban banjir juga terjadi di Karawang, Jawa Barat.

Warga Desa Karang Ligar Kecamatan Teluk Jambe, dievakuasi tim sar dari atap rumah mereka.

Para korban terpaksa naik ke atap, seiring ketinggian banjir yang terus bertambah.

Korban banjir dievakuasi ke pengungsian di salah satu masjid di kawasan Teluk Jambe.

Lebih dari 4000 rumah terendam dan lebih dari 15 ribu warga terdampak banjir.

Sementara itu, banjir masih merendam sejumlah wilayah di Semarang, Jawa Tengah.

Wilayah yang masih terendam banjir antara lain Tlogosari, Muktiharjo Kidul, dan Muktiharjo Lor. Ketinggian banjir mencapai 50 sentimeter.

Hingga saat ini, Stasiun Tawang di Semarang, Jawa Tengah, belum dapat beroperasi, meski banjir di sekitar stasiun sudah surut.

Hal ini karena masih ada jalur kereta yang terendam banjir. Dengan kondisi ini, pengalihan rute perjalanan kereta masih dilakukan," tulis channel YouTube KOMPASTV.

 

Referensi:

https://www.youtube.com/watch?v=xvJrpF1eCVM

https://www.youtube.com/watch?v=1J-j0a9gFlw

 

 

3 dari 4 halaman

Kesimpulan

Video yang diklaim banjir di Pidada, Bandar Lampung ternyata tidak benar. Faktanya, video yang diunggah akun Facebook Argani merupakan peristiwa banjir di Pamanukan, Subang, Jawa Barat.

 

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.