Sukses

Cek Fakta: Tidak Benar Video Cara Hilangkan Virus Corona Covid-19 Saat Isolasi Mandiri di Rumah

Beredar di aplikasi percakapan Whatsapp video soal cara membersihkan virus Covid-19 saat menjalani isolasi mandiri di rumah.

Liputan6.com, Jakarta - Beredar di aplikasi percakapan Whatsapp video soal cara membersihkan virus Covid-19 saat menjalani isolasi mandiri di rumah. Video itu sudah dibagikan ratusan kali di Whatsapp sejak beberapa waktu lalu.

Video tersebut berdurasi 2 menit, 54 detik. Di dalam video tersebut terdapat seorang wanita bernama dr. Mery Sulastri.

Ia menjelaskan bahwa jumlah kuman terbanyak saat isolasi mandiri adalah di nasofaring dan orofaring saluran pernafasan. Ia pun menyarankan untuk cuci hidung dengan cairan antiseptik untuk menghilangkan kuman tersebut.

Ia juga menyarankan berkumur dengan obat kumur untuk membersihkan rongga mulut dari virus. Selain itu, ia juga menyarankan untuk menggunakan nasal spray untuk menghilangkan virus Covid-19 di rongga hidung.

Ia juga menyarankan untuk latihan pernapasan dengan menggunakan cairan antiseptik untuk mengeluarkan udara kotor di paru-paru. Lalu benarkah cara membersihkan virus corona covid-19 seperti yang disampaikan di video?

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penelusuran Fakta

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dengan menghubungi dr. RA Adaninggar, SP.PD. Dia menjelaskan klaim di video tersebut tidak benar.

"Pernyataan soal kuman terbanyak di nasofaring dan orofaring salah besar. Virus Corona covid-19 terbanyak ditemukan di paru-paru manusia," ujar dr. Ning saat dihubungi Cek Fakta Liputan6.com, Selasa (9/2/2021).

Penjelasan terkait hal tersebut bisa dilihat di sini...

"Hasil uji klinis terbaru menunjukkan penggunaan obat kumur dan spray hidung yang mengandung povidon iodine tidak berpengaruh terhadap penurunan jumlah virus di nasofaring. Ini merupakan update dari penelitian sebelumnya yang menunjukkan cairan povidon iodine dengan konsentrasi 0,5 persen bisa menginaktivasi virus corona covid-19 dalam 15 detik," kata dr Ning menambahkan.

Studi terkait povidon iodine bisa dilihat di sini....

Dr. Ning pun menjelaskan menerapkan protokol kesehatan merupakan jalan terbaik untuk mencegah Covid-19.

"Hingga sekarang kumur hidung povidon iodine belum terbukti dapat mencegah, mengobat, dan membuat swab PCR cepat negatif. Justru konsentrasi terlalu tinggi antiseptik bisa merusak mukosa hidung yang malah merusak barrier mukosa hidung, malah risiko virus masuk," ujarnya.

"Povidon iodine berisi yodium jadi ada kemungkinan gangguan fungsi tiroid jika dilakukan terus-menerus. Penggunaannya bukan untuk jangka panjang dan maksimal lima hari saja."

Sementara untuk penyembuhan dari Covid-19 bukan hanya berdasar pada hasil negatif saat tes swab PCR saja.

"Swab PCR negatif belum tentu sembuh karena harus disesuaikan dengan gejala klinis dan perjalanan alamiah masa menular penyakit covid-19. Sebaliknya seseorang juga bisa saat swab PCR hasilnya positif terus karena PCR bisa mendeteksi virus yang inaktif juga, jadi bukan sakit terus."

3 dari 4 halaman

Kesimpulan

Video yang berisi cara membersihkan covid-19 saat menjalani isolasi mandiri di rumah adalah tidak benar.

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.