Sukses

Marak Hoaks, Orang Tua Disarankan Komunikasi Lebih Intensif dengan Anak

Hoaks dan informasi palsu saat ini memang menyerang segala usia. Hoaks disebarkan melalui media sosial dan aplikasi percakapan.

Liputan6.com, Jakarta - Psikolog menyarankan agar orang tua lebih banyak berkomunikasi agar anak terhindar dari paparan hoaks. Terlebih penyebaran hoaks saat ini makin tak terkendali.

Ya, hoaks dan informasi palsu saat ini memang menyerang segala usia. Hoaks disebarkan melalui media sosial dan aplikasi percakapan.

Ironisnya anak-anak menjadi salah satu sasaran hoaks. Tentu hal ini sangat berbahaya karena bisa menimbulkan keresahan bahkan hingga konflik di keluarga.

"Saat ini semakin sulit untuk mendeteksi hoaks dari banyaknya informasi yang beredar di dunia. Bahkan organisasi media yang punya reputasi kadang juga menampilkan hoaks," kata Dr Linda Papadopoulos, psikolog yang juga duta Internet Matters Inggris dilansir Daily Star.

"Itu sebabnya di zaman seperti sekarnag komunikasi orang tua dengan anak sangat penting. Orang tua harus bisa mengajarkan anaknya berpikir kritis dan juga literasi digital, Anda bisa membantunya agar bisa lebih aman saat menjelajah dunia maya.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Hoaks Berbahaya

Linda juga menyebutkan orang tua harus menjelaskan bahwa sesuatu yang viral belum tentu benar. Lalu berdiskusi dan mencari faktanya bersama dengan anak agar lebih mengerti.

"Hoaks sangat berbahaya karena seringkali keputusan yang kita ambil hanya berdasar informasi yang diterima. Dan jika informasi yang kita terima salah maka kita akan membuat keputusan salah juga untuk diri sendiri dan orang terdekat," kata Linda.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.