Sukses

Fakta-Fakta di Balik Hoaks yang Serang Presiden Joko Widodo usai Disuntik Vaksin Sinovac

Usai vaksinasi dengan Sinovac untuk Joko Widodo dilakukan, ada beberapa hoaks yang beredar di ruang digital.

Liputan6.com, Jakarta - Joko Widodo atau yang akrab disapa Jokowi sebagai Presiden Republik Indonesia sudah disuntik vaksin covid-19 buatan China, Sinovac, Rabu (13/1/2021). Dia menjadi orang pertama di Indonesia yang mendapat suntikan vaksin Sinovac.

Usai vaksinasi dengan Sinovac untuk Jokowi dilakukan, ada beberapa hoaks yang beredar di ruang digital. Berikut ini beberapa fakta di balik hoaks vaksin Sinovac yang beredar setelah Jokowi disuntik.

1. Bukan Buatan Eropa

Segelintir netizen menyebut vaksin covid-19 yang disuntikan ke Jokowi merupakan buatan Eropa, buka Sinovac. Namun, klaim ini dibantah Juru Bicara PT Bio Farma (Persero) Bambang Heriyanto.

Dijelaskan oleh Bambang, tidak ada vaksin selain Sinovac yang mendapat izin penggunaan di Indonesia.

"Buktinya apa kalau itu dari Eropa? Itu kan hanya komentar dan omongan yang tidak bisa dibuktikan kebenarannya. Kalau tidak bisa dibuktikan, ya termasuk hoaks. Kalau Pak Jokowi divaksin Sinovac sudah jelas buktinya," ucapnya.

"Memangnya sudah ada vaksin dari Eropa yang sudah mendapatkan persetujuan EUA dari BPOM?" kata Bambang melanjutkan.

2. Jarum Suntik di Kemasan Vaksin Sinovac Berbeda

Selanjutnya, ada juga klaim yang menyebut jarum suntik di kemasan vaksin Sinovac untuk Jokowi berbeda. Netizen pun mengambil perbandingan dengan jarum suntik saat Jokowi melakukan vaksinasi dengan foto jarum suntik vaksin Sinovac yang beredar pertama kali.

"Jadi gini, Vaksin Sinovac yang dipakai pada uji klinis menggunakan PFS (Prefilled Syringe). Vaksin dan alat suntiknya dikemas dalam satu wadah dosis tunggal," ujarnya menambahkan.

Lebih lanjut, Bambang mengatakan, vaksin Sinovac yang digunakan untuk program vaksinasi dikemas dalam vial. "Jarum suntiknya sesuai yang ditampilkan video saat penyuntikan (vaksin kepada Jokowi)," ucapnya.

"Jarum suntik terpisah, nanti akan mengambil vaksin ke dalam vial, baru disuntikan," kata Bambang melanjutkan.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.