Sukses

Video Hoaks Sepekan: Robot Buatan China Menari hingga Konvoi Pendukung Gibran

Beberapa video hoaks telah ditelusuri Cek Fakta Liputan6.com selama sepekan. Berikut rangkumannya.

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah kabar hoaks masih beredar di media sosial selama sepekan terakhir. Beberapa di antaranya menyebar dalam bentuk video. Misalnya saja video yang diklaim sepasang robot buatan China sedang menari di Shanghai Disneyland.

Salah satu akun Facebook yang mengunggah video klaim sepasang robot buatan China menari di Shanghai Disneyland adalah Mercy Ingaro. Begini narasi yang dia buat untuk unggahan video tersebut:

"Tarian klasik ini diciptakan di China dan disiarkan di Shanghai Disneyland.

Mereka bukan penari, tapi robot buatan China!

Waktu pertunjukan hanya sekitar 5 menit, tetapi waktu untuk antre membeli tiket adalah 4 jam dan harga tiketnya 499 yuan.

Kedua penari tersebut adalah robot. Mereka terlihat begitu nyata sehingga tidak dapat dibedakan dari manusia!"

Setelah ditelusuri, klaim yang menyebut robot buatan China menari di Shanghai Disneyland adalah informasi yang salah. Sebab, dua sosok yang disebut robot itu adalah manusia.

Faktanya, dua orang yang menari itu adalah Abbey Clancy dan Aljaz Skorjanec. Abbey Clancy merupakan istri dari mantan striker Timnas Inggris, Peter Crouch.

Selain video sepasang robot buatan China sedang menari di Shanghai Disneyland, terdapat beberapa video hoaks lainnya yang telah ditelusuri Cek Fakta Liputan6.com. Berikut rangkumannya.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Video Diklaim Warga 1 RT di Ciracas Dievakuasi ke Wisma Atlet karena Covid-19

Sebuah video yang diklaim warga 1 RT di Ciracas, Jakarta Timur dievakuasi ke Wisma Atlet karena positif virus corona Covid-19 beredar di media sosial. Video tersebut disebarkan akun Facebook BISA VIRAL pada 12 Desember 2020.

Dalam video tersebut beberapa warga mengantre masuk ke dalam bus berwarna kuning. Mereka tampak membawa koper dan tas.

Terdapat suara seseorang dalam video itu. Dia menyebut bahwa saat ini tengah dilakukan persiapan mengangkut warga Ciracas ke Wisma Atlet, Kamayoran, Jakarta Pusat.

"Persiapan evakuasi dari puskesmas Ciracas 72 orang, ke Wisma Atlet, Tower 6, 7, 8, ada balita. Semoga lekas sembuh ya," kata orang tersebut.

Akun Facebook BISA VIRAL kemudian mengaitkan video tersebut dengan warga 1 RT di Ciracas, Jakarta Timur dievakuasi ke Wisma Atlet karena positif virus corona Covid-19.

"1 RT di Ciracas jkt timur kena covid dan di evakuasi ke wisma atlet..😢😢," tulis akun Facebook BISA VIRAL.

Video yang disebarkan akun Facebook BISA VIRAL telah 200 kali ditonton warganet.

Setelah ditelusuri, video yang diklaim warga 1 RT di Ciracas, Jakarta Timur dievakuasi ke Wisma Atlet karena positif virus corona Covid-19 ternyata tidak benar.

Faktanya video tersebut memang merekam suasana evakuasi warga Ciracas ke Wisma Atlet karena terinfeksi virus corona Covid-19. Namun bukan warga 1 RT melainkan se-kecamatan Ciracas. Narasi yang disampaikan dalam video tersebut masuk kategori palsu.

Selengkapnya bisa dilihat di tautan berikut ini.

 

 

3 dari 4 halaman

Video Pemakaman Politisi India yang Meninggal karena Covid-19

Sebuah video sedang viral di media sosial, Facebook. Video yang disaksikan lebih dari 20 ribu kali itu mengklaim pemakaman politisi India, Ahmad Patel yang meninggal akibat virus corona covid-19 pada akhir bulan lalu.

Salah satu pengguna akun Facebook yang mengunggah video dengan klaim pemakaman Ahmad Patel yang meninggal akibat covid-19 adalah Right Now. Dia mengunggah video itu pada 29 November 2020.

Begini narasi dalam Bahasa Hindi yang diterjemahkan ke Bahasa Indonesia:

"Kunjungan terakhir di Kota Gujarat, Bharuch setelah politisi senior Ahmad Patel meninggal karena covid-19. Sejumlah orang memberikan perpisahan terakhir."

Akun lain yang mengunggah video ini adalah Jammu-Kashmir Now. Video yang diunggahnya sejak 27 November 2020, sudah disaksikan lebih dari 20 ribu kali.

Setelah ditelusuri, klaim yang menyebut kerumunan di pemakanan politisi India, Ahmad Patel yang meninggal akibat virus corona covid-19 adalah salah karena caption sudah diubah.

Faktanya, video tersebut merupakan pemakanan Jamil Sheikh yang ditembak mati pada 23 November 2020. Sedangkan pemakaman Ahmad Patel dilakukan tiga hasi setelahnya.

Selengkapnya bisa dilihat ditautan berikut ini.

 

 

4 dari 4 halaman

Konvoi Pendukung Gibran Usai Menang Pilkada Solo 2020

Sebuah video yang diklaim konvoi pendukung Gibran Rakabuming Raka usai menang Pilkada Solo 2020 beredar di media sosial. Video tersebut diunggah akun Facebook Triwahyuni pada 11 Desember 2020.

Dalam video berdurasi 30 detik itu, terlihat masssa memadati jalanan dengan mengendarai mobil dan motor. Sebuah mobil hitam tampak berada di barisan depan.

Di mobil tersebut terdapat tulisan "Militan PDI Perjuangan". Di barisan belakang mobil, tampak sejumlah orang naik sepeda motor. Video tersebut kemudian dikaitkan dengan konvoi pendukung Gibran usai menang Pilkada Solo 2020.

"Beda banget perlakuan anak Jokowi dgn anak nya pernikahan IB HRSCoba lihat dan bisa bedakan sendiri perayaan kemenangan anak nya Jokowi sebagai pemenang pilkada.....

Warga bebas tanpa masker.... Hukum luar biasa istimewa' buat Pilkada solo terhadap anak si jahe perlakuannya istimewa' GK ada satu pun gubenur dan kapori di copot dari jabatannya beda dgn IB HRS menikahi anaknya mlh di perkarakan jadi jelaskan kalo virus Corona itu tidak ada jadi buka mata kita lihat," tulis akun Facebook Triwahyuni.

Video yang disebarkan akun Facebook Triwahyuni telah 50 kali dibagikan dan mendapat 18 komentar warganet.

Setelah ditelusuri, video yang diklaim konvoi pendukung Gibran Rakabuming Raka usai menang Pilkada Solo 2020 ternyata tidak benar.

Faktanya, video tersebut merupakan konvoi pendukung Jokowi-Ma'ruf Amin saat kampanye Pilpres 2019. Konten yang disebarkan akun Facebook Triwahyuni masuk kategori palsu.

Selengkapnya bisa dilihat di tautan berikut ini.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.