Sukses

Cek Fakta: Hoaks Presiden Jokowi Meninggal Dunia, Ini Buktinya

Pada 23 November 2020, seorang pengguna Facebook anas nama Ledis Ledis membuat klaim yang menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah meninggal dunia.

Liputan6.com, Jakarta - Pada 23 November 2020, seorang pengguna Facebook anas nama Ledis Ledis membuat klaim yang menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah meninggal dunia.

Dalam klaimnya itu, Ledis Ledis juga mengunggah sebuah video berupa karangan bunga yang terpampang di pinggir jalan. Dia juga mengklaim Jokowi meninggal dunia karena mencuri kotak amal.

Begini narasinya:

"Inalilahi wa inalilahi rozziun turut berduka cita persiden jokowi meninggal dunya

Gara gara menycuri kotak amal dan dana haji"

Klaim seperti itu juga bisa ditemukan di media sosial lainnya, Twitter. Pengguna akun bernama Ninah juga mengklaim informasi tersebut pada 23 November 2020.

Lalu, benarkah klaim tersebut?

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penelusuran Fakta

Untuk menelusuri klaim tersebut, Cek Fakta Liputan6.com menggunakan mesin pencari, Google dengan kata kunci: 'Jokowi dan karangan bunga'. Hasilnya tidak ditemukan ada artikel yang menyebut Jokowi meninggal dunia.

Namun, sesuai hasil penelusuran, Cek Fakta Liputan6.com menemukan artikel di kanal News Liputan6.com berjudul: "Banjir Karangan Bunga Dukung Pangdam Jaya Turunkan Baliho Rizieq Shihab". Artikel itu menggunakan foto dengan latar yang identik dengan klaim video yang mengatakan Jokowi meninggal dunia.

Sesuai dengan keterangan foto dalam artikel tersebut, karangan bunga itu berada di depan Markas Kodam Jaya, Jakarta, Senin (23/11/2020). Ratusan karangan bunga itu dikirim masyarakat sebagai bentuk dukungan terhadap TNI dan Polri atas tindakan tegas kepada pelanggar protokol kesehatan covid-19.

Perhatikan foto di bawah ini:

 

Kemudian, Cek Fakta Liputan6.com juga menemukan artikel di situs Sekretariat Kabinet Republik Indonesia berjudul: "Presiden Minta Generasi Muda Jadi Pengguna Digital Cerdas". Artikel ini dipublikasikan pada 24 November 2020, sehari setelah Jokowi diklaim meninggal dunia.

Di dalam artikel itu, Jokowi meminta pemuda Indonesia lebih cerdas dan bijak menggunakan ruang digital. Komentar ini diberikan Jokowi saat klaim yang menyebut dirinya meninggal dunia.

"Penggunaan teknologi digital merambah ke segala lini kehidupan kita. Oleh karena itu, setiap generasi muda minimal harus menjadi smart digital user," ujarnya saat memberikan sambutan pada Pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) X Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) secara virtual, Senin (23/11).

Presiden menilai, di era digital ini menjadi pengguna yang cerdas sangat penting untuk mampu memanfaatkan perangkat digital secara efektif untuk berbagai kebutuhan.

"Menjadi pengguna yang cerdas di era sekarang ini sangat penting untuk mampu menggunakan perangkat digital secara efektif, baik untuk segala kebutuhan sehari-hari, untuk kebutuhan belajar, maupun untuk kebutuhan berorganisasi. Perangkat dan aplikasi itu terus berkembang, tanpa adanya kecerdasan digital akan sulit memanfaatkan perangkat-perangkat yang ada secara efektif," ujarnya.

Presiden Jokowi juga masih beraktivitas hari ini, hal itu merujuk pada artikel "Edhy Prabowo Resmi Tersangka, Jokowi Tunjuk Luhut jadi Menteri KKP Ad Interim" yang tayang 26 November 2020.

Dalam artikel tersebut terdapat keterangan dari Juru bicara Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jodi Mahardi. "Presiden menunjuk Menko Maritim dan Investasi (Luhut Binsar Pandjaitan) sebagai Menteri KP ad interim (sementara). Menko Luhut telah menerima surat dari Mensesneg yang menyampaikan bahwa berkaitan dengan proses pemeriksaan oleh KPK terhadap Menteri KP," kata Jodi.

3 dari 4 halaman

Kesimpulan

Klaim yang menyebut Presiden Jokowi meninggal dunia pada 23 November 2020 adalah hoaks.

Faktanya, pada hari yang sama, Jokowi masih memberikan sambutan pada Pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) X Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) secara virtual.

 

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.