Sukses

Cek Fakta: Recep Tayyip Erdogan Tolak Jabat Tangan Presiden Prancis? Simak Faktanya

Foto itu menggambarkan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan menolak berjabat tangan dengan pemimpin Prancis, Emmanuel Macron.

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah foto yang menampakkan dua pemimpin negara sedang viral. Foto itu menggambarkan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan menolak berjabat tangan dengan pemimpin Prancis, Emmanuel Macron.

Salah satu pengguna Facebook yang mengunggah foto Erdogan menolak berjabat tangan dengan Presiden Prancis, Macron adalah Mei Rianti Chan. Foto itu diunggahnya pada 6 November 2020.

Sejak foto Erdogan menolak berjabat tangan dengan Presiden Prancis, Macron berada di media sosial, sudah mendapat 361 like, 48 komentar, dan 43 kali dibagikan netizen.

Begini narasi dalam unggahan Mei Rianti Chan:

"Ini Baru Pemimpin Islam yang Tegas Membela Kehormatan Nabinya

Kemarin beliau Menyerukan ke Rakyat TURKI Agar Memboikot Produk" Buatan Prancis .

Sekarang , Disebuah Forum Mr Erdogan menunjukkan perlawanannya dengan cara menolak Bersalaman dengan Mercon (Presiden Prancis)

Mantap Mr Erdogan

Inilah Pemimpin yang Punya semangat Tinggi Membela Agama dan Nabinya."

Lalu, benarkah foto itu benar-benar menggambarkan Erdogan menolak berjabat tangan dengan Presiden Prancis, Macron?

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penelusuran Fakta

Untuk menelusuri kebenaran informasi tersebut, Cek Fakta Liputan6.com menggunakan pencarian mesin terbalik, Google Image.

Hasil penelusuran mengarahkan ke situs India Today dengan artikel: "Fact Check: Old pic viral as Erdogan's 'snub' to Macron amid Turkey-France tensions". Artikel itu berada di internet sejak 6 November 2020.

Dalam artikel itu, foto tersebut diambil oleh juru kamera kantor berita AFP, Ludovic Marin yang diunggah melalui situs Getty Images. Foto itu diambil pada tahun 2018.

Foto itu memiliki keterangan asli sebagai berikut:

"Presiden Prancis Emmanuel Macron (kiri) bertemu dengan presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di markas besar PBB selama Sidang Umum PBB tahunan di New York City pada 25 September 2018. (Foto oleh Ludovic MARIN / AFP)"

Melalui situs Getty Images, itu bukanlah foto satu-satunya yang diambil Ludovic Marin soal pertemuan Macron dengan Erdogan. Ada beberapa foto lain di tanggal yang sama, memperlihatkan keduanya bersalaman. (Klik tautan ini untuk melihat foto)

Masih dilansir dari India Today, hubungan antara Prancis dan Turki memburuk setelah pernyataan Macron tentang fundamentalisme Islam setelah pemenggalan kepala seorang guru di Paris.

Sementara itu, dikutip dari New York Times, pada artikel yang dipublikasikan 29 Oktober 2020 berjudul: "Man Beheads Teacher on the Street in France and Is Killed by Police", dijelaskan kalau pemenggal guru di Prancis diketahui bernama Abdoulakh Anzorov yang merupakan pemuda dari Chechnya pada 16 Oktober 2020.

Dia melakukan pemenggalan kepada Samuel Paty setelah memperlihatkan karikatur Nabi Muhammad SAW kepada muridnya dan ditembak mati oleh polisi setempat.

 

3 dari 4 halaman

Kesimpulan

Klaim tentang Erdogan yang menolak berjabat tangan dengan Macron adalah salah karena keduanya belum pernah bertemu baru-baru ini.

Faktanya, foto itu sudah beredar di dunia internet sejak 2018, sebelum hubungan keduanya memanas.

 

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.