Sukses

Mitos Kesehatan Sepekan: Angka Kematian Bunuh Diri hingga Vaksin Covid-19

Beberapa kabar hoaks seputar kesehatan masih bermunculan di media sosial. Berikut penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

Liputan6.com, Jakarta - Informasi hoaks terus bermunculan di media sosial, tidak terkecuali hoaks dan mitos kesehatan yang dapat mempengaruhi masyarakat. Satu di antaranya klaim tentang angka kematian akibat bunuh diri lebih banyak ketimbang virus corona Covid-19.

Bahkan, ada yang meminta untuk meninggalkan penggunaan masker. Adalah akun Twitter atas nama @lexisrios_ yang membahas isu angka kematian akibat bunuh diri lebih banyak ketimbang virus corona Covid-19. Namun, dia tidak menyebutkan perbandingan angka kematiannya.

Begini narasi yang dia buat:

"Ada lebih banyak kematian karena bunuh diri daripada kematian akibat virus corona covid-19 dalam dua bulan terakhir. Bersikap baik itu tidak sulit. Jadi, lepas saja masker Anda."

Menariknya, isu ini juga dibahas Tom Brady, seorang juara Super Bowl di Amerika Serikat. Dia mengunggah isu tersebut melalui Insta Stories pada 27 Oktober lalu.

Namun setelah ditelusuri, klaim yang menyebut angka kematian akibat bunuh diri lebih banyak ketimbang virus corona Covid-19 adalah salah.

Cek Fakta Liputan6.com menyimpulkan, Covid-19 menganggu mental yang menimbulkan depresi hingga menyebabkan bunuh diri. Namun, angka kematian akibat kasus bunuh diri tidak banyak akibat terpapar covid-19.

 

 

Simak video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Petinggi WHO Terpapar Covid-19

Warga Facebook membuat unggahan yang mengejutkan. Mereka menyebut Direktur General Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Ghebreyesus terpapar virus corona covid-19.

Salah satu akun Facebook yang menyebut petinggi WHO itu terpapar covid-19 adalah Politics Arena. Begini narasi yang dia buat untuk unggahannya:

"BREAKING: WHO DG positif covid-19"

Kabar tersebut juga dipublikasikan oleh media Nigeria, seperti WithinNigeria, Oriental Times, dan Republican Nigeria. Dalam berita itu, Tedros Ghenreyesus disebutkan tertular covid-19 dari mantan Menteri Kesehatan Ethiopia berusia 55 tahun.

Informasi yang menyebut petinggi WHO, Tedros Ghebreyesus terpapar virus corona covid-19 adalah hoaks. Informasi ini tidak sesuai dengan fakta sebenarnya.

Faktanya, Dr Tedros belum dites positif covid-19. Dia baru diidentifikasi sebagai orang yang kontak dari seseorang yang positif covid-19.

 

 

3 dari 3 halaman

BPOM Halangi Penyuntikan Vaksin Corona Covid-19

Beredar di media sosial postingan berisi klaim tentang vaksin virus corona covid-19 yang dihalangi oleh BPOM. Klaim ini ramai dibagikan akhir bulan lalu.

Salah satu yang mempostingnya adalah akun bernama Wady Afriadi. Dia mengunggahnya pada 29 Oktober 2020.

Berikut isi postingannya,

"Vaksin korona sudah siap diberikan, eh skrg terhalang oleh BPOM"

Setelah ditelusuri, klaim yang menyebut BPOM menghalangi vaksin virus corona covid-19 adalah salah alias palsu. Faktanya hingga saat ini memang belum ada izin edar untuk vaksin covid-19.

BPOM memastikan vaksin boleh disuntikkan jika sudah ada izin EUA untuk keamanan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.