Sukses

Cek Fakta: Hoaks Video Produk Prancis Dihancurkan Secara Massal, Ini Buktinya

Melalui pencarian CrowdTangle, Cek Fakta Liputan6.com menemukan dua akun yang mengunggah video tentang penguburan massal produk buatan Prancis.

Liputan6.com, Jakarta - Media sosial Facebook, saat ini, Senin (2/11/2020), sedang dihebohkan dengan sebuah video berdurasi 15 detik yang menggambarkan penguburan massal produk buatan Prancis.

Melalui pencarian CrowdTangle, Cek Fakta Liputan6.com menemukan dua akun yang mengunggah video tentang penguburan massal produk buatan Prancis. Mereka adalah Raffasya II dan Dunia Video.com.

Dua akun tersebut menggunakan narasi yang sama untuk video unggahan mereka:

"Penguburan Massal Produk Perancis."

Bahkan, di akun Raffasya II, video itu sudah disaksikan hingga lebih dari 34 ribu kali. Dia mengunggah video itu pada 30 Oktober 2020.

Lalu, benarkah video berdurasi 15 detik yang menggambarkan penguburan massal produk buatan Prancis?

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penelusuran Fakta

Cek Fakta Liputan6.com membuat tangkapan layar dan memasukkannya ke pencarian gambar terbalik, Google Image dan Yandex. Hasil penelusuran Yandex mengatakan kalau video itu sudah ada di situs berbagi video, YouTube sejak 19 November 2016.

Adalah channel YouTube atas nama Moha M yang pertama kali mengunggah video tersebut. Namun, dalam narasinya, tidak jelas kejadian apa yang ada di video tersebut karena dalam judulnya, dia hanya memberi kalimat: "Yassater dan mengapa?".

Namun, hasil penelusuran Google mengarahkan ke situs berita Timur Tengah, Al Arabiya dengan judul artikel: "Video shows Saudi Arabia getting rid of 80,000 packs of ‘spoiled chicken’". Artikel itu sudah ada di dunia internet sejak 17 November 2016.

Dijelaskan dalam artikel, video itu sangat viral di tahun 2016. Para warganet menanyakan apa yang dilakukan dalam video tersebut.

Media Al Arabiya menjelaskan, sebanyak 25 truk di parkir di padang pasir dan para pekerja menurunkan muatan berupa ribuan bungkus ayam. Ayam yang dibungkus itu sudah kadaluarsa sebelum didistribusikan di dalam dan luar distrik Al-Qassim.

Itu merupakan bagian dari operasi resmi di bawah pengawasan Sekretariat Wilayah Al-Qassim. Lebih dari 80 ribu bungkus ayam kadaluarsa dihancurkan karena sudah tidak layak dikonsumsi manusia.

Hasil penelusuran Google juga mengarahkan ke situs Boomlive dengan judul artikel: "No, This Video Does Not Show Saudi Government Disposing French Products". Artikel itu dipublikasikan pada 31 Oktober 2020.

Artikel itu membantah isu yang menyebut pemerintah Arab Saudi memboikot produk Prancis dengan membuangnya di padang pasir. Artikel itu menjelaskan pembuangan puluhan ribu ayam yang kadaluarsa di provinsi Al-Qassim, Arab Saudi pada November 2016.

Isu boikot produk Prancis ini sedang ramai setelah Presiden Prancis, Emmanuel Macron dianggap menyudutkan agama Islam.

 

3 dari 4 halaman

Kesimpulan

Video yang menggambarkan penguburan massal produk buatan Prancis adalah salah. Narasi video itu sudah diubah oleh orang tidak bertanggungjawab.

Faktanya, video itu menggambarkan penghancuran ayam yang sudah kadaluarsa di Al-Qassim, Arab Saudi pada November 2016.

 

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.