Sukses

Hoaks Penyerangan Ulama di Pancoran, Ini Faktanya

Video itu menggambarkan adanya penyerangan terhadap ulama di kawasan Pancoran, Jakarta.

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah video sedang viral di media sosial. Video itu menggambarkan adanya penyerangan terhadap ulama di kawasan Pancoran, Jakarta. Menariknya, video tersebut telah dibagikan sebanyak 65 kali dan ditonton oleh 1.500 penonton

Namun, pihak Kepolisian Sektor Pancoran, Polres Metro Jakarta Selatan membantah informasi terjadinya penyerangan terhadap seorang ulama bernama KH Amir Hamzah di Pondok Pesantren Daarul Ishlah Assalafia.

"Itu hoaks (kabar bohong), ustadznya baik-baik saja," kata Kapolsek Pancoran Kompol Anies Supriyanto, di Jakarta, dikutip dari Antara, Senin (2/10/2020).

Informasi penyerangan terhadap ulama di Pancoran tersebut tersiar lewat media sosial, salah satu akun facebook milik Balqis Adzkya N. Video berdurasi enam detik itu memperlihatkan seorang pria mengenakan baju kaos berwarna hitam digotong oleh para santri menuju tempat di dalam pesantren.

Wajah sang pria terlihat sambil menahan sakit, saat digotong oleh santri secara paksa, karena ada yang menarik rambutnya.

Peristiwa tersebut dikabarkan oleh pemilik akun terjadi Sabtu (31/10/2020). Dengan narasi, terjadi penyerangan kembali terhadap ulama.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tidak Terjadi Penyerangan

Beredarnya informasi tentang ulama yang diserang, langsung ditelusuri oleh pihak Polsek Pancoran, dengan mendatangi pondok pesantren yang dimaksud.

Kanit Reskrim Polsek Pancoran, IPTU Supardi menyebutkan, tidak terjadi penyerangan seperti yang disampaikan narasi dalam video tersebut.

Ustadz yang dimaksudkan juga dalam kondisi sehat dan baik-baik saja. Dan video tersebut benar terjadi di dalam pondok pesantren, tetapi bukanlah penyerangan.

"Jadi itu, saudara ustadz mau datang bertemu dengan ustadznya, sang ustadz lagi mandi, agak maksa begitu, jadi para santri mengira ada keributan," kata Supardi.

Menurut Supardi, terjadi kesalahpahaman, karena santri tidak mengenal saudara jauh ustadz yang datang ke pesantren untuk bertemu dan meminta nasihat.

"Videonya benar, tapi bukan penyerangan, jadi itu saudara ustadz mau bertemu, karena ada masalah keluarga, habis bercerai, mau menemui ustadznya," kata Supardi. (Antara)

3 dari 3 halaman

Tentang Cek Fakta

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.