Sukses

Perlukah Orang Dewasa Ikut Imunisasi? Cek Faktanya Menurut Para Ahli

Imunisasi tetap perlu untuk orang dewasa demi menjaga kesehatan melalui pembentukan kekebalan tubuh terhadap penyakit tertentu.

Liputan6.com, Jakarta - Selama ini, masyarakat memahami bahwa imunisasi merupakan salah satu upaya untuk memberikan kesehatan terbaik kepada anak. Namun tahukah Anda kalau orang dewasa juga perlu ikut imunisasi?

Imunisasi tetap perlu untuk orang dewasa demi menjaga kesehatan melalui pembentukan kekebalan tubuh terhadap penyakit tertentu. Terlebih, usia dewasa merupakan masa-masa produktif, dengan aktivitas yang padat, pola hidup, pola makan, dan olahraga.

"Pencegahan penyakit melalui imunisasi itu paling cost effective, artinya, efisien dan hasilnya baik," kata Dr. Purnamawati Sujud, SpA(K), MMped, dari Yayasan Orang Tua Peduli, dikutip dari situs satgas covid-19.

Lebih lanjut, Dr Purnawati mengatakan, orang dewasa yang ikut imunisasi telah menjaga keluarga terdekatnya dari segala bentuk penyakit.

"Imunisasi sebenarnya adalah bukti cinta dan kepedulian kita baik pada orang di sekeliling kita, maupun pada lingkungan yang lebih luas. Oleh karena itu imunisasi diri anda, keluarga, lingkungan, dan bila ada pengetahuan berbagilah dan mari kita bekerja bergandengan tangan," ujarnya.

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Dianjurkan WHO

Sementara itu, Dr. Dirga Sakti Rambe, M.Sc, Sp.PD, Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan Vaksinolog, mengatakan, imunisasi untuk orang dewasa sangat disarankan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

"WHO secara spesifik menyebutkan, terutama kepada orang dewasa, selama pandemi sebaiknya mendapatkan vaksinasi influenza dan pneumonia atau PCV."

"Setidaknya ada dua penelitian besar yang menunjukkan bahwa pasien yang terkena covid-19 tapi sebelumnya pernah vaksinasi influenza, risiko kematiannya lebih rendah dan dampaknya ketika tertular lebih ringan," katanya.

Proses produksi vaksin sendiri bertahap dan melalui berbagai proses dan tahapan uji yang sangat ketat untuk menjamin keamanan vaksin tersebut. Bahkan saat sudah mendapat izin edar, keamanan vaksin terus diawasi oleh berbagai lembaga. Di Indonesia ada Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) selaku pengawas.

 

3 dari 5 halaman

Di Massa Pandemi

Dalam kasus luar biasa seperti pandemi covid-19, industri kesehatan mempercepat proses penemuan vaksin, namun dengan tidak meninggalkan prinsip kehati-hatian dan keamanan.

"Membuat vaksin itu cukup sulit, bahkan lebih sulit daripada membuat obat baru, karena konsepnya untuk pencegahan. Vaksin diberikan untuk orang yang sehat, jadi keamanan itu nomor satu," ujar dr. Dirga.

Vaksin sendiri oleh WHO dikategorikan sebagai salah satu dari 10 Greatest Public Health Achievements. Setelah ditemukannya vaksin, terjadi penurunan penyebaran penyakit secara signifikan. Artinya vaksin efektif menekan penyebaran penyakit tertentu.

Salah satu kisah kesuksesan fenomenal penekanan penyakit melalui imunisasi adalah, pencegahan penularan penyakit Smallpox atau cacar. Akibat imunisasi yang masif, penyakit ini musnah sejak 1979. WHO menyebutkan, setidaknya ada 2 hingga 3 juta nyawa terselamatkan dari penyakit yang bisa dicegah melalui imunisasi.

 

4 dari 5 halaman

Jarang Timbulkan Edek Samping

Vaksin jarang menimbulkan efek samping, data kesehatan menunjukkan, 95 persen efek samping vaksin bersifat ringan atau lokal, dan tidak menimbulkan fatalitas.

"Kadang-kadang vaksin juga menyebabkan demam tapi tidak perlu khawatir, karena demam adalah tanda bahwa vaksin tersebut bekerja menstimulasi sistem kekebalan," ucap dr. Dirga.

"Vaksin terbukti aman dan efektif, juga sebenarnya merupakan proses lanjutan dari imunisasi di masa anak-anak," katanya mengakhiri.

5 dari 5 halaman

Tentang Cek Fakta

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini