Sukses

Cek Fakta: Tidak Benar Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan Bakal Kabur ke China

Beredar di media sosial dan aplikasi percakapan kabar soal Menko Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan (LBP) akan kabur ke China. Kabar ini ramai dibagikan sejak awal pekan lalu.

Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial dan aplikasi percakapan kabar soal Menko Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan (LBP) akan kabur ke China. Kabar ini ramai dibagikan sejak awal pekan lalu.

Salah satu yang membagikannya adalah akun Siti Khadizah di Facebook. Ia mempostingnya pada Jumat (9/10/2020).

Dalam postingan tersebut terdapat narasi,

"BREAKING NEWS* Info valid dari org dlm Istana: LBP siap2 utk melarikan diri ke luar negeri, kemungkinan ke Cina #diminta blokade semua pintu bandara n pelabuhan Info GWA"

Selain itu ia menambahkan kalimat: "Ini bener ga sih,,,"

Lalu benarkah Menko Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan (LBP) akan kabur ke China?

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penelusuran fakta

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri fakta dan menemukan artikel berjudul "Ma'ruf Amin Minta Kehalalan Vaksin Covid-19 Tidak Dipersoalkan" di laman Liputan6.com dan tayang 2 Oktober 2020. Berikut isinya:

"Liputan6.com, Jakarta - Juru Bicara Wakil Presiden Masduki Baidlowi mengungkap pertemuan Wakil Presiden Ma'ruf Amin dengan Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar. Menurut Masduki, dalam pertemuan itu, Luhut melaporkan kinerjanya sebagai bagian dari Satgas Covid-19.

"Baru saja berlangsung pertemuan penting, Pak Luhut melaporkan kepada wakil presiden tentang perkembangan vaksin, Pak Luhut didampingi Menteri Kesehatan dan juga Direktur Utama Bio Farma," tulis pria karib disapa Cak Duki ini lewat pesan singkat, Jumat (2/10/2020).

Menurut laporan mereka, vaksin Covid-19 akan datang pada November. Karena itu ketiganya akan berangkat ke China untuk pengecekan vaksin yang akan dikirim ke Indonesia.

"Tahap pertama kira-kira itu akan datang sebanyak 3 juta vaksin. 3 juta ini diperuntunkan bagi tenaga-tenaga kesehatan, TNI-Polri, dan orang-orang yang selama ini berhadapan bertugas penanganan pandemi. Setelahnya akan datang bergelombang dengan jumlah banyak," ujar Masduki.

Terkait kehalalan vaksi yang akan didatangkan, Ma'ruf Amin berpesan dua hal. Pertama, akan sangat baik saat vaksin terjamin kehalalannya. Namun, Ma'ruf menilai hal itu tak menjadi masalah.

"Pak Wapres Ma'ruf Amin sampaikan, bagus kalau halal tidak ada problem, tetapi kalau misalnya tidak halal, tidak masalah, karena dalam kondisi darurat," jelas Masduki.

Masduki menambahkan, dalam kunjungan memastikan vaksin ke China, MUI akan dilibatkan. Hal ini bertujuan sebagai proses verifikasi awal dengan tim fatwa dan LPPOM.

"Mereka akan ikut dalam tim kunjungan ke Beijing untuk vaksin itu, tim fatwa dan tim LPPOM dilibatkan. Mereka akan memverifikasi apakah halal atau tidak, tapi itu tak akan menjadi hambatan," ungkap Masduki.

Menurut Masduki, Ma'ruf berpesan, tidak mempersoalkan kehalalan vaksin untuk saat ini. Karena dia ingin, semua berjalan lancar tanpa hambatan untuk kesehatan masyarakat.

"Maka jangan ada anggapan kemudian proses kehalalan vaksin itu akan menghambat, itu sama sekali tidak menghambat karena sekali lagi saya tegaskan kalah tidak halal itu juga darurat, tidak masalah," kata Masduki menyampaikan pesan Wapres Ma'ruf."

Selain itu ada juga artikel dari Okezone.com berjudul "Wakil Pemerintah dan MUI Akan Bertolak ke China Cek Keamanan & Kehalalan Vaksin Covid-19" yang tayang 3 Oktober 2020. Berikut isinya:

"Tim dari pemerintah bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI) dijadwalkan bertolak ke China pada pertengahan Oktober 2020 untuk meninjau vaksin Covid-19. Adapun tim dari pemerintah terdiri dari Menko Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto dan Direktur Utama PT Bio Farma Honesti Basyir.

Sedangkan dari MUI terdiri dari Lembaga Pengkajian Pangan Obat-obatan dan Kosmetika (LPPOM) dan Komisi Fatwa. Mereka akan mengecek keamanan dari segi kesehatan dan kehalalan vaksin Covid-19.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Wakil Presiden, Masduki Baidlowi terkait hasil pertemuan KH Ma'ruf Amin dengan Luhut, Terawan dan Honesti Basyir, kemarin.

"Agenda spesifiknya akan melakukan pengecekan terhadap vaksin itu, itu kan ada tim kesehatan yang ahli di bidangnya, tingkat akurasinya, tingkat bahayanya, semuanya kan harus dijamin aman itu. Tapi tidak hanya aman, tapi juga apakah halal atau tidak. Kalau misalnya prosesnya halal oke gak masalah, tapi kalau tidak halal, misalnya, maka itu bisa dalam kategori darurat, karena saat ini kondisinya berbahaya bila tidak ada vaksin," tuturnya saat dihubungi Okezone, Sabtu (3/10/2020).

"Jadi ada dua proses ini, tapi dua-duanya apakah halal atau tidak halal, tetap saja diverifikasi, makanya Pak Luhut bersama Menkes ketika akan datang ke China pada pertengahan bulan Oktober ini, itu akan didampngi oleh LPPOM MUI dan Komisi Fatwa MUI," tambahnya.

Menurut Masduki, pemerintah dan MUI akan melakukan verifikasi vaksin Covid-19. Barulah nanti akan diketahui vaksin tersebut dibuat dari proses yang halal atau tidak. Kalau pun tidak halal, maka itu tidak jadi masalah karena saat ini masuk keadaan darurat.

"Vaksin itu menurut Kiai Ma'ruf Amin tidak menghambat untuk dipakai apakah itu halal atau itu tidak halal. Karena kalau halal jelas enggak ada masalah, kalau misalnya tidak halal, dalam kondisi darurat seperti ini, itu tidak masalah. Tapi mudah-mudahan halal," ucap Masduki.

Setelah diverifikasi, vaksin tersebut akan didatangkan ke Indonesia sebanyak tiga juta pada November 2020. Pada tahap pertama ini, vaksin akan diberikan ke pihak yang berada di garda terdepan penanganan Covid-19.

"Tahap awal tiga juta, untuk tim kesehatan yang selama ini berada di front depan menghadapi pasien covid, untuk TNI-Polri, orang yang di garis depan. Tahap kedua bisa untuk publik secara bertahap semuanya. Penjelasannya begitu dari Menteri Kesehatan," pungkas dia."

3 dari 4 halaman

Kesimpulan:

Kabar yang menyebut LBP akan kabur ke China adalah tidak benar. Faktanya LBP bersama Wapres Ma'ruf Amin dan Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto dan Direktur Utama PT Bio Farma Honesti Basyir akan ke China untuk meninjau vaksin covid-19.

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini