Sukses

Cek Fakta: Hoaks Terapi Uap Panci Bisa Bikin Virus Corona Covid-19 Mati

Cek Fakta Liputan6.com menemukan sebuah video di Facebook yang menyebut terapi uap panci bisa bikin virus corona covid-19 mati.

Liputan6.com, Jakarta - Media sosial Facebook masih dihebohkan dengan herbal yang bisa dipercaya menangkal virus corona covid-19. Kali ini, terapi uap panci dipercaya bisa bikin covid-19 mati.

Cek Fakta Liputan6.com menemukan sebuah video di Facebook yang menyebut terapi uap panci bisa bikin virus corona covid-19 mati. Pengunggah video tersebut adalah Amitkumar Thakore.

Dia memberikan narasi untuk video unggahannya sebagai berikut:

"Steam stall... To fight with Corona....."

Bila diartkan ke dalam Bahasa Indonesia menjadi:

"Kedai uap... Untuk melawan corona."

Lalu, benarkah terapi uap dari panci bisa bikin virus corona covid-19 mati?

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penelusuran Fakta

Untuk membuktikan video tersebut, Cek Fakta Liputan6.com menghubungi Profesor Zullies Ikawati, yang merupakan Guru Besar Universitas Gajah Mada atau Profesor di bidang Farmakologi dan Farmasi Klinik.

"Kok sukanya yang aneh-aneh," kata Profesor Zullies Ikawati setelah melihat video uap panci yang diyakini bisa bikin virus corona covid-19 mati.

"Tanggapan saya sih normatif. Itu belum ada bukti ilmiahnya. Secara logika, saya belum tahu berapa temperatur yang bisa membunuh virus," ujarnya menambahkan.

Uap dari panci tersebut, kata Profesor Zullies Ikawati, tidak efektif membunuh virus corona covid-19 yang sudah masuk ke tenggorokan manusia.

"Kalau virusnya sudah masuk ke dalam rongga pernafasan yang lebih dalam, tidak bisa menjangkau virusnya. Jika uap itu bisa mencapai virus, bentuknya hanyalah air yang tidak bersifat membunuh virus," katanya.

Lebih lanjut, Profesor Zullies mengatakan, terapi uap seperti di video tersebut bisa berbahaya untuk kesehatan. "Jika terlalu panas, mungkin saja akan mencederai selaput lendir mulut dan hidung yang menghirup (uap)," ucapnya.

Selain itu, Cek Fakta Liputan6.com juga menemukan artikel di Business Today dengan judul: "Pressure cooker steam to fight COVID-19! Top doctor warns against ridiculous idea". Artikel yang dipublikasikan pada 24 September 2020 itu membantah video terapi uap panci bisa membunuh virus corona covid-19.

Artikel itu mengambil penjelasan dari Kepala Penyakit Menular Universitas Maryland Upper Chesapeake Health Centre, Faheem Younus. Dia menyebut terapi uap itu merupakan bentuk penipuan untuk mencari keuntungan.

"Jangan ubah ketakutan menjadi bisnis. Ini sama sekali tidak berguna," katanya.

Bantahan juga sudah pernah dikeluarkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). WHO menegaskan kalau mandi air panas hingga terapi uap tidak bisa mencegah seseorang terjangkit virus corona covid-19.

Untuk melindungi diri, WHO sudah menyarankan, sejak pandemi virus corona covid-19 melanda seluruh dunia, semua orang diwajibkan lebih rajin mencuci tangan secara teratur serta mengindari menyentuh mata, mulut, dan hidung.

 

3 dari 4 halaman

Kesimpulan

Terapi uap panci bisa membuat virus corona covid-19 mati adalah informasi yang hoaks. Faktanya, hingga sekarang tidak ada bukti ilmiahnya. WHO juga menegaskan kalau mandi air panas hingga terapi uap tidak bisa mencegah seseorang terjangkit virus corona covid-19.

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini