Sukses

Cek Fakta: Disinformasi soal Kapal Pesiar Lewat Jalan Tikus di India

Kapal pesiar itu disebut melewati jalan tikus untuk memangkas perjalanan yang sejauh 350 km menjadi 32 km.

Liputan6.com, Jakarta - Media sosial Twitter dihebohkan dengan sebuah video yang menampilkan kapal pesiar melaju di jalur yang sangat sempit. Disebutkan, kapal pesiar itu sedang melewati jalan tikus.

Pemilik akun Twitter @RenukaJain6 mengunggah video kapal pesiar melewati jalan tikus di India. Kapal pesiar itu disebut melewati jalan tikus untuk memangkas perjalanan yang sejauh 350 km menjadi 32 km.

Berikut narasinya:

"Jarak antara Bhavnagar dan Bharuch (dua daerah yang berada di India) adalah 350 km. Namun, saat melintasi jalan ini, jaraknya hanya 32 km. Oleh karena ini, kapal ini sudah memulai layanan pelajaran di jalur laut ini. Dalam satu kali perjalanan hanya butuh waktu setengah jam saja."

Video itu menjadi viral setelah mendapat 1,4 ribu komentar, 6 ribu kali dibagikan, dan 16,6 ribu like.

Lalu, benarkah video tersebut merupakan kapal pesiar yang sedang melewati jalan tikus untuk memangkas jarak tempuh?

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penelusuran Fakta

Cek Fakta Liputan6.com membuat tangkapan layar dari video unggahan akun Twitter @RenukaJain6. Selanjutnya, tangkapan layar itu dimasukkan ke mesin pencari, Google Image.

 

Hasil penelusuran menemukan video yang sangat identik dan mengarahkan ke Channel YouTube milik Fred. Olsen Cruise Lines, salah satu perusahaan kapal pesiar di Amerika Serikat. Channel itu mengunggah video tersebut pada 9 Oktober 2019 dengan judul: "Braemar cruising through the Corinth Canal".

Video tersebut sudah ditonton sebanyak 1,4 juta kali. Channel YouTube tersebut hanya memberikan keterangan sebagai pelayaran Braemar yang megah di Kanal Korintus pada 9 Oktober 2019. (Untuk melihat video aslinya, klik tautan ini)

Namun, Cek Fakta Liputan6.com mendapatkan keterangan yang lebih jelas di situs NDTV dalam artikelnya yang berjudul: "Cruise Ship Becomes Largest Vessel To Sail Through Narrow Corinth Canal". Artikel itu sudah dipublikasikan pada 15 Oktober 2019.

Disebutkan dalam artikel tersebut, kapal pesiar itu bernama Braemar yang mempunyai lebar 22,5 meter. Kapal itu memang melewati jalur sempit yang disebut Kanal Korintus, yang terdapat di Yunani. Lebar kanal Korintus itu yakni 24 meter.

Kanal Korintus menghubungkan Teluk Korintus dengan Teluk Saronic, memisahkan Peloponnisos dari daratan utama Yunani. Panjangnya kanal ini sekitar 6,3 kilometer.

Saat melewati kanal tersebut, kapal sepanjang 196 meter dan berat 23.344 ton itu membawa 1.200 penumpang dan harus dipandu oleh sebuah kapal kecil untuk menghindari kecelakaan.

Ketika itu, 9 Oktober 2019, Braemar memecahkan rekor dunia setelah menjadi kapal pesiar pertama yang melewati kanal sempit tersebut.

"Ini adalah pelayaran yang mengasyikkan dan tonggak sejarah yang luar biasa dalam sejarah 171 tahun Fred Olsen, dan kami sangat senang dapat membagikannya dengan tamu kami," kata Clare Ward, direktur produk dan layanan pelanggan untuk Fred Olsen Cruise Lines.

 

3 dari 4 halaman

Kesimpulan

Informasi yang menyebut sebuah kapal pesiar melewati jalan tikus di India untuk memangkas perjalanan adalah salah. Faktanya, Kapal itu melewati jalur sempit yang disebut Kanal Korintus, yang terdapat di Yunani. Lebar kanal Korintus itu yakni 24 meter. Ketika itu, 9 Oktober 2019, Braemar memecahkan rekor dunia setelah menjadi kapal pesiar pertama yang melewati kanal sempit tersebut.

 

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini