Sukses

6 Informasi Hoaks Dalam Sepekan, dari Penampakan Tuyul hingga Minum Kopi Menangkal Covid-19

Berikut 6 informasi hoaks dalam sepekan

Liputan6.com, Jakarta- Derasnya arus informasi harus disikapi dengan bijak. Pasalnya, informasi yang beredar di dunia nyata dan maya tidak semuanya benar. Sebab itu, kita perlu selektif memilah informasi sebelumnya mempercayainya, agar tidak tersesat oleh informasi yang salah atau hoaks.

Cek Fakta Liputan6.com pun telah melakukan penelusuran sejumlah informasi yang beredar di tengah masyarakat, dari video penampakan tuyul hingga kopi dapat menangkal virus corona baru atau Covid-19.

Hasil penelusuran pun menyimpulkan, informasi yang beredar tersebut tidak benar atau hoaks.

Berikut 6 informasi hoaks dalam sepekan hasil penelusuruan Cek Fakta Liputan6.com:\

 

1. Video Penampakan Tuyul di Depan Konter Handphone

Sebuah video yang diklalim sebagai penampakan tuyul di depan konter handphone beredar di media sosial.

Dalam video berdurasi 7 detik itu, tampak empat orang sedang berbincang di depan konter handphone. Sekilas, ada mahluk bertubuh kecil melintas di depan konter handphone itu.

Video itu kemudian dikaitkan dengan penampakan tuyul di depan konter handphone.

"Penampakan tuyul di konter HP"

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, video yang diklalim sebagai penampakan tuyul di depan konter handphone ternyata tidak benar. Sosok mahluk kecil berlarian dalam video tersebut adalah seorang anak kecil. Tidak ada penampakan tuyul dalam video itu.

 

2. Bagi-Bagi Handphone dan Uang Catut Lazada di Facebook

Bagi-bagi hadiah handphone dan uang tunai yang diklaim dari Lazada viral di media sosial.

Berikut narasinya:

"SELAMAT MALAM SEMUA 😊...

Lazada Indonesia Lagi Ngadain Give Away

Spesial Loh Bulan September Ini..

PEMBENGKAN HADIAH..

SAMSUNG A20s

UANG TUNAI Rp.150

2 BOX MISTERIUS

Syaratnya: P sebanyak-banyaknya

Lalu hubungi whatsapp dibawah ini+62 895-3360-36246

Jika Ada Yang Minta Ongkir Itu Bukan Dari Kami..

Give Away 100% GRATISSS...

#LAZADAINDONESIA," 

 

3. Ma'ruf Amin Mengajak Orang Menonton Paha

Cek Fakta Liputan6.com mendapat informasi yang mengklaim Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengajak orang nonton paha.

Unggahan tersebut berupa tangkapan layar artikel berjudul "Ma'ruf Amin: K-Pop dan Drakor Bisa Jadi Inspirasi Anak Muda Kenalkan Budaya RI".

Dalam unggahan tersebut juga terdapat video yang menampilkan pertujukan grup K-Pop Blackpink diselingi dengan pidato Ma'ruf Amin dengan narasi sebagai berikut:

"Saat ini anak muda di berbagai pelosok Indonesia juga mulai mengenal artis-artis K-Pop dan gemar menonoton drama Korea, maraknya budaya K-Pop diharapkan juga dapat menginspirasi munculnya kreatifitas anak muda Indonesia dalam berkreasi dan mengenal keragaman budaya Indonesia ke luar negeri."

Unggahan tersebut diberi keterangan sebagai berikut:

"Ternyata ini gunanya Wapres Ulama

Jarang Ngomong .. Pas Sekali Ngomong

NGAJAK ORANG NONTON PAHA😂"

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com,  Ma'ruf Amin mengajak orang menonton paha tidak benar.

Ma'ruf Amin ingin anak muda Indonesia berkreasi dan mengenalkan keragaman budaya Indonesia ke luar negeri di dunia internasional dengan  terinspirasi dari K-Pop dan drama Korea.

 

4. Kabar Elvy Sukaesih Meninggal Dunia pada 23 September 2020

Kabar tentang ratu dangdut Elvy Sukaesih meninggal dunia beredar di media sosial. Kabar ini beredar lewat pesan berantai di aplikasi percakapan WhatsApp pada 23 September 2020.

Pesan berantai itu berisi informasi mengenai kabar duka tentang ratu dangdut Elvy Sukaesih meninggal dunia. Dalam pesan itu disebutkan bahwa Elvy meninggal dunia karena terjangkit virus corona Covid-19.

"Innaa Lillahi Wa Innaa Ilaihi Rooji'uun ...Ratu Dangdut Meninggal Dunia Covid-19. Semoga Alloh Subhanahu Wa Ta'ala mengampuni segala kekhilafan almarhumah. Aamiin," demikian isi pesan tersebut.

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, kabar tentang ratu dangdut Elvy Sukaesih meninggal dunia pada 23 September 2020 ternyata tidak benar alias hoaks. Putri dari Elvy Sukaesih, Fitria Sukaesih membantah kabar tersebut. Ia memastikan bahwa sang ibu dalam keadan sehat.

 

5. Masker Scuba Dilarang karena Alasan Politik

Klaim tentang larangan penggunaan masker scuba karena alasan politik beredar di media sosial.

Klaim tersebut berupa foto beberapa tayangan berita tentang larangan penggunaan masker scuba.

Disertai dengan narasi berisi klaim larangan penggunaan masker scuba karena politik.

"ini politik perusahaan beneran...dl awal podemi masker di save harga di naikan selangit & kluar lah masker scuba produksi rmhan harga murah jg bisa di cuci pakai lagi...skrg di larang masker scuba krn masker mereka tdk laku jg mahal...bantu tdk mlh sll nyusahin masyarakat melulu...bila mau membantu stiap rumah di bagi masker 1 kotak/bln scr free n sosialisasi br jlnin larangan itu,"

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim tentang larangan penggunaan masker scuba karena alasan politik ternyata tidak benar. Masker scuba dilarang digunakan karena tidak efektif mencegah penyebaran Covid-19.

 

6.  Informasi Minum Kopi Bisa Menangkal Covid-19 dari Dokter Li Wenliang

Cek Fakta Liputan6.com mendapat informasi yang mengklaim minum kopi tiga kali sehari dapat menangkal virus corona baru atau Covid-19 dari dr Li Wenliang.

Klaim minum kopi tiga kali sehari dapat menangkal Covid-19 dari dr Li Wenliang  beredar di aplikasi percakapan WhatsApp.

Berikut isinya:

"BAHAGIALAH PENGEMAR KOPI.🙏🙏

Breaking News dari CNN:

Minum Kopi 3 x Sehari untuk menangkal Covid-19.

Dr. Li Wenliang, dokter pahlawan China yang dihukum karena mengatakan yang sebenarnya tentang Virus Corona dan kemudian meninggal karena penyakit yang sama, telah mendokumentasikan file kasus untuk tujuan penelitian dan dalam file kasus tersebut mengusulkan penyembuhan yang secara signifikan akan mengurangi dampak COVID-19 Virus pada tubuh manusia.

Bahan kimia Methylxanthine, Theobromine dan Theophylline merangsang senyawa yang dapat menangkal virus ini pada manusia dengan sistem kekebalan minimal rata-rata.

Yang lebih mengejutkan adalah bahwa kata-kata rumit yang sangat sulit dipahami oleh orang-orang di China ini sebenarnya disebut KOPI di India, YA, KOPI reguler kami memiliki semua bahan kimia ini di dalamnya.

Methylxanthine utama dalam COFFEE adalah kafein stimulan. Methylxanthines lain yang ditemukan dalam KOPI adalah dua senyawa kimiawi yang serupa, Theobromine dan Theophylline. Tanaman KOPI menciptakan bahan kimia ini sebagai cara untuk menangkal serangga dan hewan lainnya.

Siapa yang tahu bahwa semua solusi untuk virus ini adalah secangkir KOPI sederhana dan itulah alasan mengapa begitu banyak pasien di China disembuhkan.

Staf rumah sakit di China sudah mulai menyajikan KOPI kepada pasien 3 kali sehari, Dan efeknya akhirnya di Wuhan "Pusat Pandemi ini" telah diatasi dan penularan ke komunitas hampir berhenti.

Silakan bagikan pesan ini kepada teman dan keluarga Anda untuk menyadarkan mereka tentang berkah berupa KOPI di dapur Anda.🙏🙏"

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim minum kopi tiga kali sehari dapat menangkal Covid-19 dari dr. Li Wenliang  tidak benar,

Informasi yang terdapat pada pesan berantai klaim minum kopi tiga kali sehari dapat menangkal Covid-19 dari dr. Li Wenliang salah, dr Li Wenliang adalah seorang dokter mata, situs web CNN juga tidak menampilkan artikel apapun berdasarkan berkas kasus oleh dr Wenliang.

Kematian dr Li Wenliang pun karena COVID-19 dan dia tidak memiliki file kasus apa pun yang mengklaim kopi sebagai obat COVID-19.

Berdasarkan laporan manfaat Methylxanthine, Theobromine, dan Theophylline,  tidak ada yang menunjukkan bahwa ketiganya dapat menyembuhkan virus corona baru atau virus lain dari keluarga yang sama.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.