Sukses

Deretan Peta Palsu Penyebaran Virus Corona Covid-19

Sejumlah peta palsu penyebaran Covid-19 beredar di media sosial. Berikut rangkumannya.

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah peta yang menggambarkan penyebaran virus corona Covid-19 di berbagai daerah sempat beredar di media sosial. Namun, dari sebagian di antaranya justru diketahui peta palsu.

Satu di antaranya adalah peta penyebaran Covid-19 yang diklaim berasal dari Badan Intelijen Negara (BIN). Peta tersebut menggambarkan DKI Jakarta sebagai zona hitam penyebaran Covid-19.

Klaim tersebut tersebar secara berantai melalui aplikasi pesan WhatsApp, dalam peta tersebut terdapat keterangan "Kondisi COVID-19 di DKI Jakarta" 09/08/2020 dan terdapat logo Badan Intelejen Negara (BIN).

Pada peta terdapat pembagian wilayah Jakarta Utara, Pusat, Barat, Selatan dan Timur. Selain itu juga terdapat keterangan presentase pasien pulih 62,44 persen dan case fatality rate 3,62 persen.

Tetapi, setelah ditelusuri klaim BIN tetapkan peta sebaran Covid-19 Jakarta berstatus hitam tidak benar. Deputi VII Bidang Komunikasi dan Informasi BIN Wawan Hari Purwanto menyatakan, peta kondisi Covid-19 yang beredar tersebut bukan milik BIN dan informasi tersebut hoaks.

Selain peta Jakarta menjadi zona hitam penyebaran Covid-19, ada beberapa peta palsu lainnya yang telah ditelusuri Liputan6.com. Berikut rangkumannya:

 

Simak video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Hoaks Kota Bandung Jadi Zona Hitam Covid-19

Beredar di media sosial dan aplikasi percakapan soal Kota Bandung yang menjadi zona hitam covid-19. Klaim tersebut ramai dibagikan sejak awal pekan ini.

Salah satu yang mengunggahnya adalah akun Cyan Eka Ghaniy di Facebook, Selasa (10/9/2020). Postingan tersebut sudah mendapat 18 komentar dan satu kali dibagikan.

Dalam postingannya terdapat peta kota Bandung yang sudah berwarna hitam. Disertai dengan narasi:

"Bandung Kota, Zona Hitam,, Corona 19 di Bdg meningkat drastis. Hati2 ya kawan semua".

Setelah ditelusuri, klaim yang menyebut Kota Bandung zona hitam covid-19 adalah tidak benar. Faktanya saat ini Kota Bandung masih masuk zona oranye.

 

3 dari 4 halaman

Foto Peta Penyebaran Covid-19 di Jakarta Berwarna Hitam dan Merah

Sebuah foto yang diklaim peta penyebaran Covid-19 di DKI Jakarta beredar di media sosial. Foto tersebut disebarkan akun Facebook Bayu Tri Sulistyo pada 9 September 2020.

Dalam foto tersebut tampak beberapa daerah berwarna hitam dan merah. Akun Facebook Bayu Tri Sulistyo kemudian menambahkan narasi dalam konten yang diunggahnya.

"BUSET

note: gua dapet ini dari grup WhatsAppuntuk update peta persebaran COVID-19 di Jakarta bisa dicek di link ini:

https://corona.jakarta.go.id/id/peta-persebaran," tulis akun Facebook Bayu Tri Sulistyo.

Setelah ditelusuri, foto yang diklaim peta penyebaran Covid-19 di DKI Jakarta berwarna merah dan hitam ternyata tidak benar.

Kepala Bidang Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit Dinkes DKI Jakarta, Lies Dwi Oktavia memastikan bahwa foto tersebut bukan berasal dari Pemprov DKI Jakarta.

 

4 dari 4 halaman

Daftar Zona Merah Covid-19 Diklaim dari TNI

Kabar tentang TNI yang menerbitkan zona merah daerah rawan terpapar virus corona aau COVID-19 beredar di media soaial.

Kabar ini beredar dalam sebuah gambar di aplikasi percakapan WhatsApp pada Kamis 27 Maret 2020.

Dalam gambar tersebut disebutkan bahwa ada 5 wilayah di DKI Jakarta yang masuk zona merah, yakni Jakarta Barat, Jakarta Utara, Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, Jakarta Timur, dan Jawa Barat.

Selain itu, tercantum juga 88 kecamatan dan Kabupaten yang masuk daftar zona merah penyebaran COVID-19.

Gambar tersebut juga terdapat kop surat Markas Besar Tentara Nasional Indonesia Pusat Kesehatan berserta nomor surat dan tanggal penerbitannya.

Setelah ditelusuri, kabar tentang TNI menerbitkan zona merah penyebaran virus corona atau COVID-19 ternyata tidak benar. TNI merasa tidak pernah mengeluarkan pengumuman mengenai zona merah virus corona.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.