Sukses

Cek Fakta: Hoaks Ada Anak Pakai Budaya Syahri di Uang Baru RI

Faktanya, anak yang dilingkari oleh Radith di bagian belakang uang baru RI menggunakan pakaian adat Melayu Riau.

Liputan6.com, Jakarta - Pada HUT ke-75 Republik Indonesia, Bank Indonesia (BI) menerbitkan uang baru pecahan Rp 75.000. Uang baru itu hanya dicetak terbatas, yakni 75 juta lembar.

Namun, di tengah peredaran uang baru tersebut, banyak hoaks yang mengelilinginya. Seperti yang ditemukan Tim Cek Fakta Liputan6.com di akun Facebook atas nama Radith. Dia menganggap di uang baru tersebut ada budaya syahri.

Begini narasi yang dia buat:

"mata gw yg halu apa gimana ya..?

itu koq ada budaya syahri di mata uang edisi khusus hari kemerdekaan indonesia, mewakili daerah mana ya..?"

Unggahan tersebut mendapat banyak respons dari warga Facebook. Bahkan, sudah dibagikan oleh 13 orang, salah satunya pemilik akun Bob Galang.

Lalu, benarkah ada budaya syahri seperti yang diunggah Radith dalam uang baru Republik Indonesia (RI)?

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penelusuran Fakta

Tim Cek Fakta Liputan6.com mencoba menelusuri anak yang dilingkari merah oleh Radith pada uang baru RI. Tim mendapat penjelasan dari cekfakta.com.

Diketahui kalau anak dalam lingkaran merah itu tidak menggunakan pakaian dari budaya syahri, melainkan pakaian adat khas Melayu Riau. Pada uang baru edisi kemerdekaan ke-75 RI, memang ada sembilan anak-anak yang memakai pakaian adat.

Tampak belakang uang ini adalah gambar deretan anak-anak yang memakai berbagai baju adat dari Sabang sampai Merauke. Baju adat tersebut berasal dari sembilan provinsi di Indonesia, yaitu Aceh, Riau, Jawa Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Nusa Tenggara Timur, Gorontalo, Maluku, dan Papua.

Saat dinyatakan terkait alasan dipilihnya anak Riau lengkap dengan pakaian Melayunya untuk ditampilkan di uang kertas pecahan Rp 75 ribu tersebut, Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar menyebut bahwa pemerintah pusat melihat dari budaya dan sejarah di Riau.

"Riau juga punya sejarah, di mana salah satu pahlawan nasional yakni Sultan Syarif Kasim berasal dari Riau. Beliau ini berjasa untuk perjuangan bangsa ini dengan memberikan uang bagi negara untuk perjuangan," jelasnya.

Tim juga menemukan artikel dengan judul: "Gambar 9 Anak Berpakaian Adat di Uang Baru Pecahan Rp 75 Ribu, Mewakili Mana Saja?". Artikel yang tayang pada 17 Agustus 2020 itu berada di kanal Lifestyle Liputan6.com.

Artikel tersebut menjelaskan pakaian adat yang dikenakan oleh sembilan anak di bagian belakang uang baru RI. Dijelaskan dalam artikel tersebut, busana adat Riau yang dikenakan sosok anak perempuan (yang dilingkari oleh Radith) disebut Kebaya Laboh. Busana adat tersebut biasa dikenakan oleh masyarakat Melayu Riau.

Dalam artikel Liputan6.com itu tidak disebutkan ada anak yang menggunakan pakaian budaya syahri.

Di halaman belakang tersebut, juga terdapat motif tenun nusantara, antara lain gringsing Bali, Batik Kalong Jawa, dan Songket Sumatera Selatan yang menggambarkan kebaikan, keagungan, dan kesucian. Halaman belakang uang pecahan baru ini juga melambangkan filosofi menyongsong masa depan gemilang pada era digital dengan satelit merah putih sebagai jembatan komunikasi NKRI.

Dijelaskan juga dalam artikel Liputan6.com, uang ini memiliki tiga tema dan makna filosofi, yaitu mensyukuri kemerdekaan, memperteguh kebhinekaan, dan menyongsong masa depan gemilang. Dari gambar yang beredar, tampak muka uang baru tersebut bergambar proklamator Republik Indonesia Soekarno-Hatta. Di bawah gambar proklamator tersebut terdapat gambar moda transportasi yang dibanggakan masyarakat Indonesia, yaitu MRT.

 

3 dari 4 halaman

Kesimpulan

Informasi yang disebutkan Radith kalau ada budaya syahri di uang baru RI adalah hoaks. Faktanya, anak yang dilingkari oleh Radith menggunakan pakaian adat Melayu Riau.

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini