Sukses

Cek Fakta: Tidak Benar Mengonsumsi Telur Rebus Bisa Cegah Covid-19

Beredar di media sosial dan aplikasi percakapan soal khasiat telur rebus bisa mencegah covid-19. Klaim ini telah viral sejak beberapa bulan belakangan.

Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial dan aplikasi percakapan soal khasiat telur rebus bisa mencegah covid-19. Klaim ini telah viral sejak beberapa bulan belakangan.

Salah satunya adalah akun Dwi yang membagikannya 26 Maret 2020. Selain itu ada pula akun Update Muarajawa yang mempostingnya pada tanggal yang sama.

Hingga kini postingan tersebut mendapat 14 komentar dan 10 kali dibagikan. Selain itu disertai dengan kalimat, "Semalam di kagetkan dengan broadcast seperti ini, seketika cari TELOR trus di REBUS tapi gak jadi. Hayoo siapa yang mengalami hal yang sama?"

Lalu benarkah mngonsumsi telur rebus bisa mencegah virus corona covid-19?

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penelusuran fakta:

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim tersebut dengan mengetik kata kunci "telur rebus corona" di mesin pencarian Google.

hasilnya ada artikel dari Detik.com berjudul "Viral Makan Telur Rebus Tengah Malam Bisa Cegah Corona, Ini Kata Gugus Tugas" yang tayang 26 Maret 2020. Berikut isinya:

"Medan - Media sosial dibuat heboh oleh posting-an yang menyebut ada bayi baru lahir bicara telur rebus bisa menolak bala. Dalam posting-an yang beredar, disebutkan telur rebus bila dimakan tengah malam dapat mencegah Corona.

Posting-an soal ini disebarkan beberapa akun medsos. Dalam posting-an yang tersebar, dibuat narasi bayi tersebut menyuruh orang-orang 'makan telor godok sebelum jam 12' sebagai tolak bala.

Juru Bicara Gugus Tugas COVID-19 Sumut, Aris Yudhariansyah, angkat bicara. Dia menyebut telur rebus memang punya kandungan gizi tertentu, tapi belum ada penelitian yang menyebut mengonsumsi telur rebus bisa menangkal Corona.

"Telur rebus itu banyak kandungan baiknya. Mungkin kebetulan aja bisa meningkatkan stamina dan lain-lain karena protein di dalam telur. Tapi secara medis mungkin dokter yang kompeten di bidang itu," ucap Aris.

Dia pun meminta warga tak mudah percaya pada informasi yang tak jelas asalnya. Aris mengimbau warga tetap hidup sehat. Dia mengingatkan warga menjaga kebersihan.

"Hidup sehat, makan yang bergizi. Sumber protein kan bukan hanya telur. Jangan terlalu mudah percaya," ujar Aris."

Selain itu ada artikel dari Kompas.com berjudul "Viral Hoaks Telur Rebus Disebut Bisa Cegah Corona, Ini Kata Dokter" yang tayang 31 Maret 2020. Berikut isinya:

"KOMPAS.com - Di waktu pandemi corona seperti sekarang, rasa takut dan panik membuat banyak orang lebih rapuh dan mudah percaya pada berita yang seolah menawarkan solusi atas permasalahan ini.

Salah satunya adalah berita soal makan telur rebus tengah malam yang disebut bisa mencegah penularan virus corona.

Menyebarnya kabar ini dimulai dari unggahan video seorang bayi yang bisa bicara dan menyuruh orang-orang untuk makan telur rebus saat tengah malam sebagai tolak bala.

Layaknya penyebaran hoaks lain secara acak dan cepat, berita mengenai telur rebus bisa mencegah dan menyembuhkan corona tiba-tiba beredar dan tidak sedikit orang yang memercayainya.

Melihat fenomena ini, medical editor SehatQ, dr. Anandika Pawitri mengungkapkan bahwa sebaiknya masyarakat jangan mudah percaya begitu saja tulisan ataupun video yang diunggah di media sosial. Sebab, jika menyangkut urusan kesehatan, akibatnya bisa berbahaya.

Lagipula ia mengungkapkan, hingga saat ini belum ada satu makanan pun yang telah terbukti melalui penelitian, bisa mencegah infeksi virus corona, termasuk jenis virus corona yang menyebabkan Covid-19. Saat ini, hal yang efektif untuk mencegah penularan adalah dengan menjaga kebersihan dan daya tahan tubuh.

“Mengonsumsi makanan yang bergizi seimbang memang bisa bantu tingkatkan daya tahan tubuh,” kata dr. Anandika. Namun ingat, mengonsumsi makanan sehat itu merupakan bagian dari pola makan sehat. Jadi, harus dilakukan setiap hari secara teratur, dengan jenis makanan beragam agar gizinya pun lengkap.

Dr. Anandika pun menambahkan, bahwa selain dengan mengonsumsi makanan yang sehat, berolahraga secara teratur dan istirahat yang cukup juga merupakan bagian penting untuk membangun imunitas tubuh yang kuat.

Telur rebus memang makanan sehat. Namun, jika makanan tersebut dianggap bisa mencegah corona atau bahkan menyembuhkan corona, maka hal tersebut tidaklah tepat.

Seperti saran dokter, untuk mencegah atau menurunkan risiko tertular corona, sebaiknya konsumsilah makanan yang sehat dan bergizi seimbang."

Selain itu Liputan6.com juga pernah menulis artikel berjudul "Cek Fakta: Hoaks Video Bayi Bicara soal Telur Rebus Penangkal Corona COVID-19" yang tayang 26 Maret 2020. Berikut isinya:

"Liputan6.com, Jakarta- Viral kabar soal bayi yang tiba-tiba bicara soal telur rebus yang diklaim sebagai penangkal virus corona baru yang memicu wabah COVID-19.

Klaim, juga video, salah satunya diunggah akun Facebook Muhammad Nasrun Ridin. Rekaman yang terlihat hasil manipulasi itu menayangkan seorang bayi bisa berbicara dengan jelas.

Berikut transkrip pembicaraan bayi dalam video tersebut:

"Mama telur mama telur, jangan lupa jam 12 setengah malam, mama telur rebus jangan lupa, mama telur rebus jangan lupa satu orang satu mama"

Unggahan video disertai dengan keterangan sebagai berikut.

"Astaghfirullah ada betulan ple 😭INI YANG LAGI HEBOHDI KALANGAN WARGA INDONESIA 🇲🇨MALAYSIA 🇲🇾 SAMPAI KE CHINA 🇨🇳 VIRAL.BAYI YANG BARU LAHIR BISA BICARASURUH REBUS TELOR DAN DIMAKAN BUAT PENANGKAL VIRUS CORONA#boleh_percaya_boleh_tidak"

Unggahan video pada 25 Maret 2020 tersebut telah dibagikan sebanyak 2.100 kali dan mendapat 838 komentar.

Benarkah video bayi berbicara telur rebus dapat menangkal Covid-19? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

Cek Fakta menelusuri klaim bayi berbicara telur rebus dapat menangkal Covid-19, menggunakan Google Search dengan kata kunci 'telur rebus menangkal virus corona'.

Penelusuran mengarah pada artikel berjdul "Jubir Covid-19 Mimika: Telur Bukan Penangkal Virus Corona" yang dimuat situs seputarpapua.com, pada 26 Maret 2020.

Berikut isinya.

"TIMIKA | Juru Bicara Gugus Tugas Pencegahan, Pengendalian, Penanggulangan COVID-19 Kabupaten Mimika, Papua, Reynold Ubra menegaskan telur rebus bukan penangkal atau obat untuk menyembuhkan Virus Corona.

“Kalau untuk daya tahan tubuh, iya… Tapi bukan telur saja. Banyak bahan makanan lain yang juga baik untuk imunitas tubuh, contoh sayur, buah-buahan dan nutrisi yang lainnya,” Jelas Reynold saat dihubungi Seputarpapua.com Kamis (26/3)."

Penelusuran juga mengarah pada artikel berjudul "HOAKS: Bayi Baru Lahir Berbicara, Makan Telur Rebus Sebelum Jam 12 Malam untuk Cegah Virus Corona" yang dimuat situs manado.tribunnews.com, pada 26 Maret 2020.

Dalam artikel tersebut klaim bayi dapat berbicara telur rebus sebagai penangkal Covid-19 dikemas dengan cara yang berbeda. Bayi tersebut dikabarkan berasal dari Desa Pantuge, Kecamatan Kabaruan Kabupaten Kepulauan Talaud.

Namun, Kapolsek Kabaruan AKP Ferry Padama membantah peristiwa tersebut terjadi di Desa Pantuge, Kecamatan Kabaruan Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara.

"Tidak benar, 100 persen itu hoaks, di desa Pantuge tak ada kejadian yang seperti dirumor tersebut, yang saya ketahui berita tersebut ada juga menyampaikan bahwa dari Singkawang,'' ucap dia.

Guyonan yang Tidak Lucu

Tidak jelas apa motif pembuat video itu. Namun, kabar dusta soal telur penangkal COVID-19 menyebar di media sosial dan grup-grup WhatsApp.

Dalam artikel berjudul "Fake news. It’s complicated" yang dimuat situs firstdraftnews.org menyatakan, satire atau parodi masuk dalam tujuh jenis disinformasi.

Konten jenis ini biasanya tidak memiliki potensi atau kandungan niat jahat, namun bisa mengecoh. Satire merupakan konten yang dibuat untuk menyindir pada pihak tertentu, kemasan konten berunsur parodi, ironi, bahkan sarkasme. Secara keumuman, satire dibuat sebagai bentuk kritik terhadap personal maupun kelompok dalam menanggapi isu yang tengah terjadi.

Sebenarnya, satire tidak termasuk konten yang membahayakan. Akan tetapi, sebagian masyarakat masih banyak yang menanggapi informasi dalam konten tersebut sebagai sesuatu yang serius dan menganggapnya sebagai kebenaran.

Video bayi berbicara soal telur rebus dapat menangkal virus corona baru pemicu wabah COVID-19 dipastikan hoaks. Tak ada bukti ilmiah yang mendukung klaim bahwa telur bisa menangkal COVID-19."

3 dari 4 halaman

Kesimpulan:

Postingan yang menyebut mengonsumsi telur rebus bisa mencegah covid-19 adalah hoaks.

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini