Sukses

Sederet Hoaks yang Memakan Korban hingga Merenggut Nyawa

Berikut sederet kabar hoaks yang memakan korban hingga merenggut nyawa

Liputan6.com, Jakarta- Media sosial kini menjadi salah satu sumber informasi, namun kita harus jeli ketika menerimanya dan hendak menyebarkannya lagi. Pasalanya, kabar yang beredar justru bisa menyesatkan bahkan hingga berujung kematian akibat informasi hoaks.

Cek Fakta Liputan6.com pun telah menghimpun sejumlah informasi hoaks yang merenggut korban jiwa.

Berasal dari berbagai sumber, berikut  sederet kabar hoaks yang memakan korban hingga merenggut nyawa.

1. Hoaks penculikan anak di negara bagian Tripura, wilayah timur laut India

Beredar kabar sekelompok penculikan anak yang melalui aplikasi percakapan anak WhatsApp dan media sosial beredar di negara bagian Tripura, hal ini membuat penduduk setempat di wilayah tersebut curiga terhadap warga yang tidak dikenal dan mengeroyoknya hingga menimbulkan korban jiwa.

Untuk menghentikan penyebaran hoaks, Pemerintah negara bagian Tripura, wilayah timur laut India memutus akses internet wilayah tersebut.

2. Hoaks di Wamena yang memicu kerusuhan dan merenggut korban jiwa.

Hoaks di Wamena berawal dari cekcok antara seorang guru pengganti di SMA PGRI Wamena, Riris Pangabean, dengan muridnya pada Selasa, 17 September 2019. Murid itu mengira Riris menyebut kata “kera”. Padahal, menurut Riris, dia mengucapkan kata “keras”, bukan “kera”.

Persoalan ini sudah diselesaikan dengan mediasi antara guru dan murid sekolah tersebut. Namun, pada 23 September 2019 ratusan siswa SMA di Wamena turun kejalan menuntut pemanggilan Riris atas ucapannya. Polisi pun menembakan gas air mata dan ada kelompok lain yang bergabung sehingga memicu kerusuhan dan menimbulkan korban jiwa.

3. Hoaks obat penangkal Covid-19

Ratusan orang meninggal di Iran akibat keracunan alkohol, setelah muncul kabar dengan mengkonsumsi alkohol dapat menangkal Covid-19.

4. Pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Pernyataan Trump menyuntikan disinfektan ke tubuh untuk memerangi Covid-19 ditanggapi serius oleh segelintir orang warganya, hal ini mengakibatkan korban jiwa bahkan berujung kehilangan nyawa.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini