Sukses

Fakta vs Hoaks: Inilah 6 Tanda Ibu Bakal Melahirkan Bayi Laki-Laki

Di Indonesia, banyak orang percaya mengenai tanda-tanda kehamilan yang bisa menentukan jenis kelamin bayi.

Liputan6.com, Jakarta - Setiap calon ibu, selalu penasaran tentang jenis kelamin bayi yang dikandungnya. Sebelum adanya USG, para ibu selalu mencari berbagai cara untuk mengetahui jenis kelamin anak yang berada di perutnya.

Di Indonesia, banyak orang percaya mengenai tanda-tanda kehamilan yang bisa menentukan jenis kelamin bayi. Misalnya, warna kulit ibu hamil terlihat lebih cerah, yang dikaitkan bakal memiliki anak laki-laki.

Namun, apakah hal tersebut fakta atu hoaks? Berikut ini, 6 tanda bakal melahirkan bayi laki-laki, antara fakta dan hoaks, dikutip dari Parents.

1. Berat kehamilan rendah

Di zaman dahulu, sebelum USG populer, orang-orang percaya kalau berat kehamilan bayi rendah, maka si ibu kemungkinan bakal melahirkan anak laki-laki.

Namun faktanya, seperti yang dikatakan Kameelah Phillips, M.D., IBCLC, seorang OB-GYN di Calla Women's Health di New York, berat kehamilan rendah tidak berarti bahwa kita hamil bayi laki-laki.

"Itu benar-benar tergantung pada posisi dan jumlah bayi yang dikandung, yang terutama memengaruhi penampilan perut dan rahim," katanya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Berat Bertambah di Perut Saja

2. Beran badan ibu hamil hanya bertambah di bagian perut

Perempuan zaman dahulu selalu menganggap kalau dirinya bakal melahirkan bayi laki-laki bila berat badannya hanya bertambah di bagian perut saja. Sementara jika, berat badan bertambah ke bagian pinggul, pinggang, dan anggota tubuh lainnya, dipercaya bakal melahirkan bayi perempuan.

Hal seperti ini, dikatakan Phillips sebagai informasi yang salah. Penambahan berat badan di bagian perut, pinggang, atau lainnya tidak berkaitan dengan jenis kelamin bayi.

3. Kulit ibu lebih bercahaya

Menurut dr. Phillips mungkin ada sedikit kebenaran bahwa ibu hamil yang kulitnya terlihat lebih bercahaya atau glowing menandakan bahwa seprang ibu hamil anak laki-laki. Hanya saja, hal seperti ini juga dikaitkan dengan peningkatan volume dalam aliran darah.

Jadi, tidak bisa dipastikan 100 persen bahwa ketika kulit ibu hamil glowing maka artinya ia hamil anak laki-laki. "Seringkali, kulit bercahaya dikaitkan dengan bayi laki-laki, tetapi lebih cenderung terkait dengan peningkatan aliran darah dan volume," katanya.

3 dari 5 halaman

Morning sickness

4. Warna urin terlihat lebih kusam

Orang zaman dulu mengatakan kalau warna urin dapat dipercaya untuk mengetahui jenis kelamin bayi. Jika warna urin berwarna kusam, sang ibu bakal melahirkan bayi laki-laki.

Namun, Phillips tidak setuju dengan hal tersebut. Warna, bau, hingga volume urine bisa mengalami perubahan karena pengaruh dehidrasi.

"Tidak ada hubungan antara urine dan jenis kelamin bayi Anda. Kemungkinan besar terkait dengan faktor-faktor seperti asupan cairan, adanya infeksi, dan penggunaan vitamin," ujarnya.

5. Morning sickness tidak terlalu buruk

Minggu-minggu awal kehamilan bisa menjadi saat yang sulit terlepas dari apakah Bunda mengalami morning sickness atau tidak. Beberapa wanita hamil mengalami tingkat mulai yang normal. Lebih khususnya, untuk mereka yang bisa melewati morning sickness dengan mudah dan tidak terganggu dengan kehadiran morning sickness maka hal ini dikaitkan sebagai tanda hamil anak laki-laki.

Studi terbaru telah membantah mitos ini, yang menyatakan bahwa 80 persen wanita mengalami sejumlah mual dan muntah selama kehamilan, terlepas dari jenis kelamin bayi.

 

 

4 dari 5 halaman

Detak Jantung Bayi

6. Detak jantung bayi rendah

Bunda mungkin akan mendengar detak jantung bayi di waktu sekitar 8 hingga 10 minggu kehamilan. Dan banyak orang percaya bahwa detak jantung ini sebagai petunjuk pertama yang mungkin Bunda miliki tentang jenis kelamin bayi.

Janin laki-laki diduga memiliki detak jantung 140 denyut per menit atau lebih lambat, sementara jantung anak perempuan berdetak sedikit lebih cepat, pada 140 denyut per menit atau lebih tinggi.

Pakar menegaskan bahwa ini tidak benar. Banyak penelitian yang telah mematahkan mitos ini.

 

5 dari 5 halaman

Tentang Cek Fakta

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini