Sukses

Cek Fakta: Hoaks NBA Ancam Hentikan Kompetisi Jika Donald Trump Tidak Mundur sebagai Presiden AS

Dua akun Facebook menaruh sebuah artikel yang menyimpulkan NBA bakal menghentikan kompetisi jika Donald Trump tidak lengser sebagai Presiden Amerika Serikat.

Liputan6.com, Jakarta - Penggemar NBA dibuat khawatir dengan postingan yang dipublikasikan Samantha Smith dan Nsikeh Nsikoh. Mereka menaruh sebuah artikel di Facebook yang menyimpulkan NBA bakal menghentikan kompetisi jika Donald Trump tidak lengser sebagai Presiden Amerika Serikat.

Mereka mengunggah artikel itu di akhir bulan Juli dengan judul:

"NBA ke Trump: Mengundurkan diri atau Kami tidak akan pernah bermain lagi."

Artikel tersebut berisi NBA ingin menutup kompetisi di tahun 2020 karena kasus virus corona di covid-19 sagat tinggi. Artikel itu juga mengklaim Donald Trump sebagai orang yang bertanggung jawab penuh.

Postingan Samantha Smith mendapat banyak komentar, lebih dari 80. Postingan itu menjadi buah bibir di Facebook.

Lalu, benarkah NBA akan menghentikan kompetisi di tahun 2020 jika Donald Trump tidak mundur?

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penelusuran Fakta

Tim Cek Fakta Liputan6.com mencoba menelusuri kebenaran isu tersebut. Tim menemukan artikel yang serupa dalam situs berita resmi NBA. Ternyata artikel tersebut sudah tayang pada 12 Maret 2020, bukan Juli seperti yang tersebar di media sosial.

Aslinya, artikel tersebut berisikan tentang niatan NBA untuk menanguhkan musim hingga pemberitahuan lebih lanjut setelah seorang pemain Utah Jazz positif virus corona. NBA mengeluarkan komentar tersebut pada 11 Maret 2020.

Setelah ada pemain Utah Jazz yang terpapar virus corona, tim lain yang pernah menjadi lawan mereka, seperti Cleveland Cavaliers, New York Knicks, Boston Celtics, Detroit Pistons dan Toronto Raptors melakukan karantina mandiri.

Pada saat itu, kasus virus corona di Amerika Serikat sudah 126 ribu dan 4.600 orang meninggal dunia. Pandemi tersebut mengguncang Amerika Utara yang menyebabkan kejuaraan dunia seluncur dibatalkan.

Namun dalam artikel tersebut, tidak menyinggung NBA menuntut Donald Trump mundur sebagai Presiden Amerika Serikat.

Trump menjadi sasaran hoaks karena pernah mengkritik pemain NBA yang berlutut sebelum pertandingan sebagai bentuk protes terhadap ketidakadilan rasial. Setelah kritikan tersebut, salah satu pemain NBA, LeBron James mengatakan tidak bakal sedih bila kehilangan Donald Trump sebagai penonton.

 

 

3 dari 4 halaman

Kesimpulan

Informasi yang menyebut NBA bakal menghentikan kompetisi 2020 jika Donald Trump tidak mundur sebagai presiden AS adalah salah. Artikel yang ramai di Facebook itu sudah dimanipulasi untuk mengecoh orang karena tidak sesuai konteks aslinya.

Aslinya, NBA menanguhkan kompetisi hingga pemberitahuan lebih lanjut setelah seorang pemain Utah Jazz positif virus corona. NBA mengeluarkan komentar tersebut pada 11 Maret 2020.

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini