Sukses

Cek Fakta: Hoaks Video Aksi Unjuk Rasa Mahasiswa Menolak RUU HIP

Beredar video yang mengklaim aksi ujuk rasa mahasiswa menolak RUU HIP, simak faktanya.

Liputan6.com, Jakarta- Beredar video yang mengklaim aksi ujuk rasa mahasiswa menolak Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP).

Klaim tersebut diunggah akun Facebook شھرن ھفظ ابرلو شم, pada 17 Juli 2020.

Unggahan berupa video menayangkan kerumunan orang yang sedang disemprotkan air dari kendaraan, tayangan berikutnya menampilkan sejumlah Polisi yang mengenakan baju anti pelindung lengkap dengan helm dan tameng.

Pada tayangan video terdapat logo stasiun televisi Kompas Tv dan tulisan sebagai berikut:

"BREAKING NEWS GAMBAR TERBARU

SITUASI TERKINI DI DEPAN GEDUNG DPR RI"

Pada unggahan tersebut diberi keterangan sebagai berikut:

"Rakyat indonesia harus bersatu

Selamatkan Negara kita dari komunis

Jakarta 16 juli 2020

Pidanakan dan usut sampai ke akar akarnya

siapa dalang dari samua ini .

Mahasiswa sudah mulai bergerak .

Jangan mau di bungkam oleh corona .

NKRI HARGA MATI....JANGAN KASIH KENDOR"

Benarkah dalam video tersebut aksi unjuk rasa mahasiswa menolak RUU HIP? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penelusuran Fakta

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri video yang mengklaim aksi unjuk rasa mahasiswa menolak RUU HIP, dengan menangkap layar video kemudian menjadikan sebagai bahan penelusuran menggunakan Yandex.

Penelusuran Video Aksi Unjuk Rasa Mahasiswa Menolak RUU HIP

 

 

Penelusuran mengarah pada sejumlah gambar yang identik, salah satunya akun Youtube resmi KOMPASTV. Video yang diunggah, pada 24 September 2019 tersebut menayangkan gambar yang identik dengan klaim.

Video tersebut diberi judul

"TERKINI - Memanas, Polisi Lepaskan Water Canon ke Demonstran di Depan Gedung DPR RI"

kemudian diberi keterangan sebagai berikut:

"Kepolisian mulai memukul mundur demonstran di depan Gedung DPR RI menggunakan water canon untuk memecah konsentrasi massa di depan Gedung DPR RI. Pihak kepolisian pun telah menyiagakan pasukan di area dalam gedung DPR RI. Demonstran melempari pihak pengamanan dengan berbagai benda."

Untuk mengetahui informasi lebih lanjut tentang aksi unjuk rasa tersebut, Cek Fakta Liputan6.com melanjutkan penelusuran menggunakan Google Search dengan kata kunci 'demo mahasiswa 24 September 2019 di gedung DPR'.

Penelusuran mengarah pada artikel berjudul "Saksi Bisu Demo Mahasiswa 24 September" yang dimuat situs liputan6.com, pada 25 September 2019.

Artikel tersebut menyebutkan, Demo yang diikuti ribuan mahasiswa di depan Gedung DPR/MPR, Selasa, 24 September 2019 berujung ricuh. Bentrokan dengan aparat tak bisa dihindarkan saat ribuan mahasiswa yang memadati gedung wakil rakyat menolak untuk dibubarkan.

Diketahui aksi ini untuk menolak pengesahan sejumlah RUU. Mulai dari RUU KUHP, Revisi UU Permasyarakatan, RUU Minerba dan RUU Pertanahan.

Bentrokan yang terjadi dengan aparat juga diwarnai aksi pembakaran serta perusakan sejumlah fasilitas umum di sekitaran Gedung DPR.

3 dari 4 halaman

Kesimpulan

Klaim video aksi ujuk rasa mahasiswa menolak RUU HIP tidak benar.

Video tersebut merupkan aksi unjuk rasa menolak pengesahan sejumlah RUU. Mulai dari RUU KUHP, Revisi UU Permasyarakatan, RUU Minerba dan RUU Pertanahan, pada 24 September 2019 sebelum isu penolakan RUU HIP merebak.

 

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini