Sukses

Cek Fakta: Nasi Padang Jadi Sumber Penularan Covid-19, Benarkah?

Beredar kabar hoaks nasi padang jadi sumber penularan Covid-19.

Liputan6.com, Jakarta - Klaim tentang nasi padang menjadi sumber penularan virus corona Covid-19 beredar di media sosial. Klaim ini viral lewat pesan berantai dalam aplikasi percakapan WhatsApp beberapa waktu lalu.

Berikut narasinya:

*HATI2 MAKAN NASI PADANG* Nasi Padang sumber penularan virus Covid-19 . Coba bayangi tiap meja tamu2 mkn dak habis sisa2 dikembalikan lagi dan di sajikan lag ke tamu berikutnya ! pun demikian yg bungkus juga bekas2 air liur tamu2 yg mungkin ada yg virus corona ?

biasa selesai mkn tamu2 ngobrol2 dulu dan hidangan di meja blm diangkat ? hujan rintik2 lah di hidangan tsb . paling rentang penularan virus corola.

 Benarkah nasi padang menjadi sumber penularan Covid-19? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penelusuran Fakta

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim tentang nasi padang menjadi sumber penularan virus corona Covid-19. Penelusuran dilakukan menggunakan situs pencari Google Search dengan memasukkan kata kunci "nasi padang corona".

Hasilnya terdapat beberapa artikel yang membantah klaim tersebut. Satu di antaranya artikel berjudul "Sebut Nasi Padang Penyebab Virus Corona, Pria Ini Minta Maaf" yang dimuat situs food.detik.com pada 25 Maret 2020 lalu.

Jakarta - Hoax seputar virus corona terus ada dengan kabar yang makin ngaco. Seorang pria di Jakarta bahkan menyebut nasi Padang sebagai penyebab virus corona.

Tanpa bukti jelas, seorang pria di Jakarta menyebarkan fitnah dan berita hoax seputar nasi Padang. Ia mengatakan kalau nasi Padang sebagai sumber penularan virus corona. Kabar ini ia sebarkan lewat grup WhatsApp para pedagang di kawasan Pasar Senen, Jakarta Pusat.

"Hati-hati makan nasi Padang. Nasi Padang sumber penularan virus Covid-19. Coba bayangin tiap meja tamu-tamu makan tidak habis sisa-sisa dikembalikan lagi dan disajikan lagi ke tamu berikutnya," tulis pria yang tak diketahui namanya ini.

Ia juga mengatakan nasi Padang yang dibungkus juga bekas air liur para tamu yang mungkin terkena virus corona. "Biasa selesai makan tamu-tamu kan ngobrol-ngobrol dulu dan hidangan di meja belum diangkat. Hujan rintik-rintik lah di hidangan tersebut. Paling rentan penularan virus corona," lanjut pesan berantai ini.

Kabar ini kemudian ramai diperbincangkan, seorang praktisi kuliner Arie Parikesit ikut mengunggah cuitan ini. "Memfitnah nasi Padang sebagai sumber corona, seorang warga akhirnya menorehkan ttd di atas materai 6000. Kekerabatan Minang dilawan," tulis Arie Parikesit.

Mendapati kabar ini, jelas banyak orang marah terutama para penjual nasi Padang. Secara beramai-ramai mereka mencari si penyebar pesan yang menyesatkan ini. Saat dicokok, pria ini hanya bisa meminta maaf dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya.

Pria yang diketahui berusia lebih dari 40 tahun ini akhirnya menuliskan surat permohonan maaf yang dilengkapi tanda tangan di atas materai Rp 6.000.

Apakah virus corona Covid-19 bisa tertular lewat makanan? Dilansir dari artikel berjudul "Peneliti: Tidak Ada Bukti Virus Corona Bisa Ditularkan Melalui Makanan" yang dimuat situs kompas.com,  Profesor dan spesialis keamanan makanan di North Carolina State University Benjamin Chapman menjelaskan penularan Covid-19 lewat makanan kemungkinannya kecil.

KOMPAS.com - Virus corona adalah virus pernapasan, yang berarti menyebar terutama melalui sistem pernapasan. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC) rute penularan utamanya adalah melalui infeksi droplet atau tetesan orang ke orang, yaitu menghirup air liur aerosol atau lendir yang membawa viral load.

Viral load adalah jumlah partikel virus dalam volume cairan tertentu. Viral load yang lebih tinggi setara dengan kemungkinan infeksi yang lebih kuat. Selain itu, orang paling menular ketika mereka memiliki gejalanya karena melalui batuk dan bersin bisa menyebarkan virus di sekitar.

Secara teoritis, Covid-19 dapat ditularkan dengan menyentuh permukaan yang terkontaminasi dan kemudian menyentuh hidung, mulut, atau mata.

Namun, menurut CDC itu bukan metode penularan utamanya. Lantas, bagaimana jika tetesan dari batuk dan bersin tersebut menempel di makanan? Bisakah makanan di rumah makan menjadi pembawa virus corona?

Virus corona tidak ditularkan lewat makanan Jika Anda memesan makanan selama isolasi, Anda dapat lebih tenang, karena tampaknya mustahil untuk tertular lewat makanan itu.

Dilansir Business Insider (27/3/2020), CDC, United States Department of Agriculture (USDA), dan para ahli medis mengatakan tidak ada bukti virus corona disebarkan melalui makanan. Menurut spesialis penyakit menular Yale Medicine, Jaimie Meyer, sampai saat ini tidak ada bukti penularan virus corona melalui makanan.

"Cara utama penularan virus dari orang ke orang adalah melalui tetesan langsung (seperti pada saat berada dalam jarak 6 kaki atau 1,8 m dari seseorang ketika mereka batuk atau bersin dan menghirupnya)," kata Meyer.

Dokter emergency dan Direktur Global Health for Northwell Health Dr. Eric Cioe-Pena juga mengatakan hal serupa. "Penularannya melalui epitel pernapasan di hidung, mulut, dan mata Anda. Ini tidak mungkin ditularkan lewat makanan. Lebih mungkin pada tangan sambil memegang kemasan makanan,” kata dia.

Mengapa makanan berisiko rendah?

Dilansir Live Science (24/3/2020), Profesor dan spesialis keamanan makanan di North Carolina State University Benjamin Chapman menjelaskan kenapa penularan lewat makanan kemungkinannya kecil.

Pertama, langkah-langkah keamanan pangan sudah ada untuk mencegah penyakit yang menempel pada makanan. Hal itu seperti sering mencuci tangan, membersihkan peralatan masak, dan memasak pada suhu yang tepat.

Kedua, faktor biologi virus. Virus corona tidak dapat bertahan selama berminggu-minggu pada permukaan sesuatu benda. Tidak seperti bakteri, virus tidak dapat tumbuh di dalam makanan.

Sehingga, jumlah virus dalam makanan diperkirakan akan berkurang seiring waktu. Juga secara teori, jenis virus ini seharusnya tidak dapat bertahan di perut karena sangat asam. Mengenai adanya orang terinfeksi dengan menyentuh mulut, Chapman mengatakan kemungkinan itu tetap ada. Tapi sejauh ini dirinya belum memiliki bukti terkait itu.

3 dari 4 halaman

Kesimpulan

Klaim tentang nasi padang menjadi sumber penularan virus corona Covid-19 ternyata tidak benar. Orang yang pertama kali mengunggah pesan tersebut sudah mengaku bersalah dan meminta maaf.

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini