Sukses

Berikut Cara Mengetahui Foto Benar atau Hoaks

Informasi berupa gambar atau foto yang bertebaran media sosial sangat rentan dimanipulasi dan belum tentu benar. Simak cara menelusuri dan mengecek sebuah foto, apakah hoaks atau benar.

Liputan6.com, Jakarta- Informasi berupa gambar atau foto yang bertebaran media sosial sangat rentan dimanipulasi dan belum tentu benar. Sebab itu, kita perlu jeli untuk mengetahui kebenarannya.

Berikut cara untuk mengetahui kebenaran foto atau gambar yang dilansir dari abt.net.au:

1. Menggunakan Reverse Image Search

Banyak gambar palsu yang diresirkulasi dan sebelumnya telah dibongkar. Pencarian menggunakan reverse image search adalah cara sederhana dan efektif untuk melihat bagaimana gambar sebelumnya digunakan.

Tidak seperti pencarian internet biasa di mana kata kunci ditentukan, pencarian gambar mengguanakan perangkat reverse image search di Google atau TinEye dapat mencari gambar yang sama atau serupa di basis data yang luas.

Anda bisa mencari kemungkinan kecocokan dengan memotong gambar agar hanya fokus pada bagian yang dicari.

Mesin reverse image search tidak dapat secara ekstensif mengindeks konten yang sangat luas dan terus berubah di internet. Jadi, jika gambar itu ada di internet, tidak ada jaminan bahwa gambar itu akan ditemukan oleh situs tersebut. Dalam hal ini, tidak menemukan gambar tidak berarti itu nyata atau palsu.

Berikut caranya:

* Buka laman Google Images atau Yandex.* Klik ikon kamera di bagian kotak search boxs.* Ketikkan tautan (url) dari suatu gambar yang akan dicek keasliannya. Metode lain adalah dengan mengunggah foto yang akan dicek.* Muncul hasil pencarian di mana situs pertama yang menggunggah foto tersebut berada di posisi teratas.* Hasil pencarian terlihat teks foto yang menerangkan kebenaran gambar tersebut.* Kroscek hasil pencarian dengan situs berita yang kredibel menggunakan kata kunci yang sesuai.

2. Periksa Metadata

Gambar digital sering mengandung metadata yang kaya, ini dapat memberikan petunjuk tentang keasliannya.

Metadata adalah data tentang data. Metadata untuk gambar digital meliputi pembuatan dan model kamera, pengaturan kamera seperti ukuran apertur dan waktu pencahayaan, tanggal dan waktu ketika foto diambil, lokasi GPS tempat pengambilan foto, dan banyak lagi. Pentingnya tanggal, waktu, dan tag lokasi sudah jelas.

Tag lain mungkin memiliki interpretasi langsung yang serupa. Misalnya, perangkat lunak pengedit foto dapat memperkenalkan tag yang mengidentifikasi perangkat lunak, atau tag tanggal dan waktu yang tidak konsisten dengan tag lain.

Beberapa tag memberikan informasi tentang pengaturan kamera. Ketidak konsistenan antara properti gambar yang tersirat oleh pengaturan ini dan properti sebenarnya dari gambar memberikan bukti bahwa gambar telah dimanipulasi. Misalnya, tag waktu diafragma atau bukaan dan ukuran bukaan menyediakan ukuran kualitatif tingkat cahaya dalam adegan yang difoto.

Waktu bukaan yang pendek dan bukaan kecil menunjukkan pemandangan dengan tingkat cahaya tinggi yang diambil pada siang hari, sementara waktu bukaan yang panjang dan bukaan besar menunjukkan pemandangan dengan tingkat cahaya rendah yang diambil pada malam hari atau di dalam ruangan.

Metadata disimpan dalam file gambar dan dapat dengan mudah diekstraksi dengan berbagai program. Namun, beberapa layanan online menghapus banyak metadata gambar, sehingga tidak adanya metadata tidak jarang. Namun, ketika metadata utuh, itu bisa sangat informatif

3. Gunakan Perangkat Lunak Edit Foto

Jika Anda mencurigai suatu objek telah dihapus dari suatu gambar, perangkat lunak seperti Photoshop atau Pixlr dapat mengungkap tanda-tandanya. Itu bergantung pada membesar-besarkan perbedaan yang sangat halus yang biasanya tidak terlihat.

 

(Arazanses Vicoristen Sinaga)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini