Sukses

Cek Fakta: Tidak Benar Daftar Makanan Alkali Ini Bisa Mengalahkan Covid-19

Berdar informasi daftar makanan alkali dapat mengalahkan Covid-19, benarkah?

Liputan6.com, Jakarta- Berdar informasi daftar makanan alkali dapat mengalahkan virus corona baru (Covid-19), informasi tersebut tersebar berantai lewat jejaring sosial WhatsApp.

Berikut informasi tersebut:

"Ini untuk memberi tahu kami semua bahwa pH untuk virus korona bervariasi dari 5,5 hingga 8,5

Yang perlu kita lakukan, untuk mengalahkan virus korona adalah mengambil lebih banyak makanan alkali yang berada di atas tingkat pH virus.

Beberapa di antaranya adalah:

* Lemon - 9,9 pH *

* Kapur - 8.2pH *

* Alpukat - 15,6pH *

* Bawang Putih - 13,2pH *

* Mangga - 8.7pH *

* Tangerine - 8.5pH *

* Nanas - 12,7pH *

* Dandelion - 22,7pH *

* Jeruk - 9.2pH *

Bagaimana Anda tahu Anda memiliki coronavirus?

1. * Gatal di tenggorokan, *

2. * Tenggorokan kering, *

3. * Batuk kering. *

4. Suhu tinggi

5. Sesak nafas

6. Kehilangan bau dan rasa

Jadi, ketika Anda memperhatikan hal-hal ini dengan cepat ambil air hangat dengan lemon dan minum.

Jangan simpan informasi ini hanya untuk diri sendiri. Berikan kepada semua keluarga dan teman Anda. Hati hati."

Benarkah daftar makanan alkali dapat mengalahkan Covid-19? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penelusuran Fakta

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim daftar makanan alkali dapat mengalahkan Covid-19 menggunakan Google Search, dengan kata kunci 'makanan alkali kalahkan corona'.

Penelusuran mengarah pada artikel berjudul "Cek Fakta Kesehatan: Kalahkan Corona dengan Makanan Alkali di Atas pH Virus?" yang dimuat liputan6.com, pada 27 Mei 2020.

Artikel tersebut menyatakan, Klaim pH virus Corona yang viral rupanya berasal dari penelitian yang diterbitkan di Journal of Virology. Jurnal berjudul Alteration of the pH Dependence of Coronavirus-Induced Cell Fusion: Effect of Mutations in the Spike Glycoproteint ini diterbitkan 10 Januari 1991.

Penelitian tersebut dilakukan oleh Thomas Gallagher, Cristina Escarmis, dan Michael Buchmeier dari Departemen Neuro Farmakologi Scripps Clinic and Research Foundation, California, Amerika Serikat.

Hal ini sebagaimana yang tertulis di bagian abstrak, Infection of susceptibl emurine cells with thecoronavirus mouse hepatitis virus type4 (MHV4) results in extensive cell-cell fusion at pHs from 5.5 to 8.5 (infeksi sel murine yang rentan terhadap coronavirus mouse hepatitis virus tipe 4 (MHV4) menghasilkan fusi sel-sel yang luas pada pH 5,5-8,5).

Menilik penelitian Alteration of the pH Dependence of Coronavirus-Induced Cell Fusion: Effect of Mutations in the Spike Glycoproteint, klaim pesan berantai pH virus Corona adalah keliru.

Jurnal yang diterbitkan pada 1991 itu terkait dengan coronavirus mouse hepatitis virus tipe 4, bukan virus Corona jenis baru, SARS-CoV-2, penyebab COVID-19 yang baru muncul pada Desember 2019, tepatnya di Kota Wuhan, Tiongkok.

Melansir laman The Quint, abstrak penelitian di atas juga menegaskan, tentang virus hepatitis tikus coronavirus tipe 4 (MHV4). Lebih lanjut, COVID-19 adalah jenis virus baru yang bahkan tidak dikenal pada 1990-an.

Terkait dengan makanan alkali, ahli virus Dr Shaheed Jameel mengatakan, virus tidak memiliki nilai pH.

“Virus tidak memiliki nilai pH. Tidak ada organisme hidup yang memiliki nilai pH. Hubungan antara makanan alkali dan coronavirus baru sama sekali tidak berdasar," tegasnya.

Konsultan Senior Dr Suranjit Chatterjee dari Internal Medicine di Indraprastha Apollo Hospital menambahkan, tidak ada bukti untuk mengklaim bahwa konsumsi makanan alkali dapat menjadi obat untuk mengalahkan COVID-19.

“Tidak ada bukti pasti terhadap klaim tersebut. Ini hanya teori yang sedang beredar. Tidak hanya di India tetapi juga di negara lain. Tidak ada bukti atau data untuk mengklaim bahwa makanan alkali akan menyembuhkan pasien dari COVID-19 juga," tambahnya.

Virolog WHO Oyewale Tomori juga mengatakan, klaim tentang pH Corona keliru. Bahwa Corona tidak ada hubungannya dengan makanan alkali, seperti lemon, jeruk nipis, alpukat, dan bawang putih.

Klaim tentang lemon dilansir dari situs Australian Academy of Science. Lemon memiliki pH sekitar 2, bukan 9,9 seperti yang terdapat dalam pesan berantai di atas. Dengan demikian, lemon memiliki rasa yang cukup asam.

Semakin rendah pH suatu zat, zat tersebut akan semakin bersifat asam. Secara umum, tingkat pH berkisar dari 0 hingga 14. Nilai pH kurang dari 7 bersifat asam dan lebih dari 7 bersifat basa.

 

3 dari 4 halaman

Kesimpulan

Klaim daftar makanan alkali dapat mengalahkan Covid-19 tidak benar.

Dasar klaim tersebut menggunakan Jurnal yang diterbitkan pada 1991 itu terkait dengan coronavirus mouse hepatitis virus tipe 4, bukan virus Corona jenis baru, SARS-CoV-2, penyebab COVID-19 yang muncul pada Desember 2019.

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini