Sukses

Cek Fakta: Tidak Benar Nasi Bungkus Berisi Daging Anjing Dibagikan ke Warga Warakas

Viral kabar yang mengklaim nasi bungkus berisi daging anjing telah dibagikan ke masyarakat Warakas, Jakarta Utara. Cek fakta dulu sebelum percaya!

Liputan6.com, Jakarta- Viral kabar yang mengklaim nasi bungkus berisi daging anjing telah dibagikan ke masyarakat Warakas, Jakarta Utara.

Kabar tersebut merupakan unggahan foto dan video akun Facebook Syahidah Diana. Video tersebut memperlihatkan seorang ibu yang membawa nasi bungkus.

Berikut narasi seorang ibu dalam video tersebut.

"Nasi ini saya ambil karena namanya nasi saya ambilah namanya dikasih, ini saya lihat nasinya ada bacaanya nasi anjing."

Selain si ibu terdapat suara seorang lelaki yang merekam video tersebut, berikut narasinya:

"Ini orang yang nggak tau dikasih nasi nasi bungkus disangkain sembako untuk yang tidak mampu, tapi isinya daging anjing nih nasi buat anjing nih."

Pada unggahan video dan foto nasi bungkus yang berstapel tulisan nasi anjing, akun Facebook Syahidah Diana memberikan keterangan sebagai berikut:

"Harap hati-hati yang punya anak dikasih makanan seperti ini jangan diterima ini lauknya daging anjing.

ASTAGHFIRULLAHAL'ADZIM ..

NASI ANJING !!! 🤧🤧🤧•KABAR INI DI TANJUNG PRIUK COBA SIAPA YANG BAGIIN INI NASI SURUH KLARIFIKASI !!!•YA'ALLAH Lindungi dan selamatkan Saudara2 muslim kami dimanapun berada, agar di jauhkan dari org2 jahat yg berpikiran sesat,.Krn virus Corona ini banyak saudara² muslim kita yg kelaparan, marilah kita yg masih diberikan rezeki lebih Utk bisa berbagi makanan dan minuman yg halal & aman,.Kasihan ada Warga warakas tanjung priok jakarta utara di kasih nasi anjing isinya Daging Anjing oleh oknum2 yg menyesatkan manusia, 👿👿👿👿"

Unggahan video dan foto, pada 26 April 2020 tersebut telah 155 kali dibagikan.

Benarkah klaim nasi bungkus yang dibagikan berisi daging anjing? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penelusuran Fakta

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim nasi bungkus berisi daging ajing menggunakan Google Search, menggunakan kata kunci 'nasi bungkus anjing'.

Penelusuran tersebut mengarah pada artikel berjudul "Heboh Pembagian Nasi Bungkus Berlogo Anjing di Tanjung Priok, Ini Temuan Polisi" yang dimuat situs liputan6.com, pada 26 April 2020.

Dalam situs tersebut, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus menyebut, tim Satuan Reserse Kriminal Umum Polres Jakarta Utara langsung bergerak menyelidiki insiden tersebut.

Berdasarkan hasil penyelidikan, kata Yustri, kandungan lauk pauk dalam nasi bungkus tersebut tidak mengandung unsur anjing.

"Dugaan sementara terjadi salah persepsi antara pembuat, pemberi nasi, dengan penerima nasi," ujar Yusri Yunus, Minggu (26/4/2020).

Bantuan nasi bungkus tersebut diberikan oleh komunitas ibadah Kristiani bernama ARK Qahal yang berpusat di Jakarta Barat.

Yusri mengatakan, tim Satuan Reserse Kriminal Umum Polres Jakarta Utara juga langsung melakukan uji kandungan terhadap lauk pauk dalam nasi bungkus tersebut.

Menurut Yusri, dalam nasi bungkus tersebut tak ada kandungan makanan yang diharamkan bagi umat Muslim.

Sementara itu, untuk logo dan tulisan yang dianggap provokatif, Yusri mengatakan, setelah adanya pemeriksaan, istilah nasi anjing digunakan karena anggapan bahwa anjing merupakan hewan setia.

Dalam artikel berjudul "Ramai Kasus Bantuan 'Nasi Anjing' di Jakarta Utara, Ini 4 Fakta Terbarunya" yang dimuat situs liputan6.com, pada 27 April 2020, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus menyatakan, sudah melakukan pemeriksaan terhadap kandungan makanan dalam bungkusan "nasi anjing" tersebut.

Bahan yang digunakan adalah cumi, sosis sapi, teri, dan lain-lain.

Pemberi bantuan nasi bungkus bercap kepala anjing pun diminta untuk membuat video klarifikasi. Komunitas keagamaan bernama ARK Qahal yang berpusat di Jakarta Barat pun akhirnya membuat video klarifikasi.

Komunitas tersebut menuturkan jika pemberian nama "Nasi Anjing" karena ukurannya lebih besar dari nasi kucing, serta bantuan tersebut sebagai upaya membantu rakyat miskin agar tetap bertahan di masa pandemi ini.

Klarifikasi pihak ARK Qahal dimuat dalam artikel Heboh Bagikan Nasi Anjing, ARK Qahal: Kami Tak Lihat dari Background Agama yang dimuat di Suara.com.

Berikut cuplikannya:

Pihak Koordinator Komunitas ARK Qahal, Andi angkat bicara menjelaskan tujuan pihaknya menyalurkan bantuan nasi dengan bungkus berlogo anjing.

Menurutnya, bantuan nasi tersebut dibagikan atas dasar untuk membantu masyarakat yang kesusahan dalam situasi pandemi virus Corona Covid-19.

"Tujuannya sudah jelas untuk membantu masyarakat yang butuh makan sehari-sehari dengan situasi bangsa kita yang lagi mengalami situasi yang sama-sama mengalami kesusahan masa kami berdiam diri aja ga melakukan apa-apa," kata Andi kepada Suara.com, Senin (27/4/2020).

Andi mengklaim, bantuan nasi anjing yang diberikan kepada masyarakat tanpa memandang latar belakang agama, ras dan suku.

"Sebagai manusia kami enggak melihat agama, suku, ras tapi sesama warga negara hati kami ini terketuk lah untuk membantu mereka itu aja sih," kata dia.

Namun ketika disinggung mengapa bantuan nasi tersebut diberi nama 'Nasi Anjing', Andi tak memberikan keterangan lebih lanjut. Ia hanya mengatakan, bahwa polemik 'Nasi Anjing' ini sudah beres dan sudah melakukan mediasi dengan warga yang merasa dilecehkan.

 

3 dari 4 halaman

Kesimpulan

Klaim nasi bungkus berisi daging anjing tidak benar, Polisi sudah memeriksa lauk dalam nasi bungkus tersebut dan memastikan tak ada kandungan makanan yang diharamkan bagi umat Islam.

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini