Sukses

Cek Fakta: Hoaks Presiden Erdogan Sebut Tak Ada Masjid yang Ditutup di Turki Saat Wabah COVID-19

Beredar kabar tidak ada masjid tutup di Turki saat pandemi COVID-19. Benarkah?

Liputan6.com, Jakarta - Kabar tentang tidak adanya masjid di Turki yang tutup saat pandemi virus corona COVID-19 beredar di media sosial. Kabar ini disebarkan akun Facebook Julie Juwita Juayla pada 7 April 2020.

Akun Facebook Julie Juwita Juayla mengunggah sebuah gambar yang berisi pernyataan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan.

Berikut narasinya:

"Tidak ada mesjid yang akan ditutup di Turki dari ancaman virus corona. Penutupan mesjid lebih berbahaya dari virus corona. Siapa saja yang meninggalkan mesjid hari ini, besok dia akan kehilangan iman karena dajjal. Percaya kepada Allah dan hanya Allah pemberi pertolongan". Recep Tayyip Erdogan (Presiden Turki)

"Bantu share," tulis akun Facebook Julie Juwita Juayla.

Konten yang diunggah akun Facebook Julie Juwita Juayla telah 111 kali dibagikan dan mendapat 82 komentar warganet.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penelusuran Fakta

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri kabar tentang tidak adanya masjid di Turki yang tutup saat pandemi virus corona COVID-19.

Penelusuran dilakukan menggunakan mesin pencari Google Search dengan memasukkan kata kunci "turki tunda salat corona".

Hasilnya, terdapat beberapa artikel yang membantah kabar tersebut. Satu di antaranya artikel berjudul "Selain Indonesia, 7 Ulama Negara Ini Izinkan Tunda Salat Jumat karena Corona COVID-19" yang ditayangkan situs Liputan6.com pada 20 Maret 2020.

Liputan6.com, Jakarta - Penyebaran Virus Corona (COVID-19) membuat pemerintah berbagai negara melarang warganya berkumpul di keramaian. Sebab virus tersebut mudah menyebar lewat kontak fisik dekat, seperti saat bersin atau batuk.

Akibatnya, kegiatan ibadah turut terganggu. Umat Muslim terutama harus meningkatkan kewaspadaan karena harus saling berdekatan ketika salat berjemaah.

Sebagai antisipasi, negara-negara Muslim mengambil kebijakan agar menghentikan salat Jumat untuk sementara hingga Virus Corona COVID-19 reda.

Kebijakan itu berdasarkan fatwa bahwa salat berjemaah boleh dihentikan karena ada wabah yang menyebar. Masjid-masjid di Indonesia pun mulai menunda pelaksanaan salat Jumat.

Berikut tujuh negara yang untuk sementara menghentikan salat Jumat untuk meredam penyebaran Virus Corona COVID-19:

1. Turki: Ganti Salat Jumat dengan Salat Zuhur

Pemerintah Turki pada awal pekan ini menginstruksikan agar masjid-masjid menghentikan kegiatan salat berjemaah.

Kegiatan salat Jumat otomatis juga berhenti sementara. Otoritas agama Turki berkata salat Jumat bisa diganti salat Zuhur.

"Pada proses ini, maka cukup melakukan salat Zuhur ketimbang salat Jumat," ujar Ali Erbas, kepala Direktorat Bidang Agama Turki, seperti dikutip kantor berita Anadolu.

Namun, masjid di Turki tetap buka bagi yang ingin salat secara individual.

Liputan6.com juga menemukan artikel lain yang membantah kabar tersebut. Artikel tersebut berjudul "Turkey suspends mass prayers in mosques over coronavirus fears: religious authority" yang ditayangkan situs reuters.com pada 16 Maret 2020.

Dalam artikel tersebut dijelaskan bahwa pemerintah Turki menunda salat berjamaah di sejumlah masjid karena pandemi virus corona. Kepala Direktorat Agama Turki, Ali Erbas mengatakan, pihaknya menghentikan salat berjamaah di masjid sampai risiko wabah virus corona COVID-19 berlalu.

Meski demikian Erbas menambahkan, masjid akan tetap terbuka untuk individu yang ingin beribadah. 

 

Benarkah kutipan itu berasal dari Presiden Erdogan? 

Berdasarkan penelusuran menggunakan kata kunci 'erdogan mosque remains open covid-19' tidak mengarah ke pernyataan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dalam klaim yang dimuat akun Facebook Julie Juwita Juayla.

Hasil pencarian justru mengarah pada artikel berjudul ErdoÄŸan announces new restrictions; Istanbul under quarantine yang dimuat situs www.asianews.it pada 30 Maret 2020.

Dalam artikel disebut, Presiden Turki Recep Tayyip ErdoÄŸan mengumumkan pembatasan untuk menghentikan penyebaran virus pemicu COVID-19.

Sebelumnya, sekolah, universitas, masjid, restoran, hammam (pemandian), dan kedai kopi telah ditutup. 

Sementara, dalam artikel Praying in time of COVID-19: How world's largest mosques adapted, situs aljazeera.com mengungkapkan, Turki membatalkan semua ibadah berjemaah di masjid-masjid, termasuk Salat Jumat, sejak 16 Maret 2020.

3 dari 4 halaman

Kesimpulan

Kabar tentang pemerintah Turki yang tidak menutup masjid karena pandemi virus corona ternyata tidak sepenuhnya benar. Pemerintah Turki meminta masjid untuk tidak mengadakan salat berjamaah hingga pandemi virus corona COVID-19 berakhir.

Klaim yang diunggah akun Facebook Julie Juwita Juayla bukan pernyataan yang dikeluarkan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan.

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini