Sukses

[Cek Fakta] Hoaks Foto Pelaku Penculik Anak

Viral, gambar wajah pelaku penculik anak. Benarkah?

Liputan6.com, Jakarta - Kabar tentang pelaku penculik anak beredar di media sosial. Satu di antaranya diunggah oleh akun facebook Hendi Faloh pada 16 Januari 2020.

Akun ini mengunggah sebuah gambar yang berisi wajah beberapa orang. Dalam gambar tersebut juga terdapat narasi bahwa mereka adalah pelaku penculik anak.

"KENALIN MUKA MEREKA. MEREKA ADALAH SEKELOMPOK PENCURI ANAK YG SEDANG BERKELIARAN DI SEKITAR KITA..BANTU SEBARKAN AGAR YG LAINTAU!!!," demikian narasi yang tertulis dalam gambar tersebut.

Selain itu, akun facebook ini juga menambahkan sebuah narasi di konten yang diunggahnya. "Kalau liat salah satu dari sidak tuk, BASMI , PENCURI anak2... Bantai sampah deattttt.. yg dalam kolom sudah beredar di spauk," tulis akun facebook Hendi Faloh.

Konten yang diunggah akun facebook Hendi Faloh telah 323 kali dibagikan dan mendapat 39 komentar warganet.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Penelusuran Fakta

Setelah ditelusuri kabar tentang pelaku penculik anak yang tersebut di media sosial ternyata tidak benar. Informasi ini dikutip dari situs turnbackhoax.id dengan judul artikel [SALAH] Pesan Berantai “WASPADA PENCULIKAN ANAK”.

Pelintiran daur ulang, sudah ditangani oleh Polres Blitar pada tahun 2018. Pelaku mendapatkan informasi dari Facebook lalu menyebarkan kembali tanpa sebelumnya memeriksa kebenarannya.

Selengkapnya di bagian PENJELASAN dan REFERENSI.

======

KATEGORI

Konten yang Menyesatkan.

======

SUMBER

Pesan berantai WhatsApp.

======

NARASI

* “KENALIN MUKA MEREKA” MEREKA ADALAH SEKELOMPOK PENCURI ANAK YG SEDANG BERKELIARAN DI SEKITAR KITA..BANTU SEBARKAN AGAR YG LAIN TAU!!”.

* “WASPADA PENCULIKAN ANAK”.

======

PENJELASAN

(1) http://bit.ly/2rhTadC / http://bit.ly/2MxVN7S, First Draft News: “Konten yang Menyesatkan

Penggunaan informasi yang sesat untuk membingkai sebuah isu atau individu”.

* SUMBER membagikan hoaks selebaran foto pelaku penculikan anak yang pada tahun 2018 lalu pelaku penyebarnya sudah ditangani oleh Polres Blitar.

(2) detikNews: “Kepada detikcom, Okvianti mengaku jarang sekali nonton televisi atau membaca berita. Di sela kesibukannya merawat bayi, Okvianti lebih banyak mendapatkan informasi dari media sosial.

“Saya dapat gambar-gambar yang dibilang penculik itu juga dari facebook. Salah satunya mirip orang yang pernah saya lihat. Jadi saya tidak tahu, kalau ternyata semua itu tidak bener,” katanya dengan wajah sayu.”

Selengkapnya di “Sebar Hoax Wajah Penculik Anak di Medsos, Emak-emak Dijemput Polisi” http://bit.ly/30wV1fc / http://archive.md/duOl0 (arsip cadangan).

Sebenarnya, gambar pelaku penculikan anak sudah pernah viral pada 2018 lalu. Ternyata gambar tersebut bukan pelaku penculik anak. Justru, warganet yang mengunggah gambar tersebut diciduk polisi.

Informasi ini dikutip dari situs detik.com dengan judul artikel "Sebar Hoax Wajah Penculik Anak di Medsos, Emak-emak Dijemput Polisi".

Blitar - Polres Blitar menjemput seorang ibu yang menyebarkan hoax di akun facebooknya, bernama Zarika Oktavianti. Warga Desa Sawentar Kecamatan Kanigoro ini menggungah foto salah satu pria yang ditulis sebagai pelaku penculikan anak.

Pihak kepolisian yang menyatakan informasi itu hoax, langsung menjemput wanita berusia 30 tahun itu di rumahnya semalam, Jumat (2/11).

"Kami langsung jemput yang bersangkutan di rumahnya semalam untuk meminta keterangan terkait postingannya di facebook itu," kata Kapolres Blitar AKBP Anissullah M Ridha di depan wartawan di mapolres, Sabtu (3/11/2018).

Okvianti, nama asli wanita itu, mengunggah foto beberapa wajah dan melingkari salah satu wajah si pria. Dalam postingannya Jumat (2/11) sekitar pukul 10.00, ibu satu anak ini menulis sebagai berikut

"Waspada penculikan anak wes sampe Blitar lur Wong sing tak lingkari kui wes nglabeng nang daerah Sabong Kanigoro (orang yang wajahnya saya lingkari itu sudah berkeliaran di Sambong, Kanigoro) Ciri2 ne pke jaket n topi bwa ransel (Ciri-cirinya pakai jaket dan topi membawa ransel) Moduse anak ditawari minus n dikasih uang Ttp waspada n hati2".

Pihak kepolisian, lanjut kapolres, langsung menangani postingan yang sudah disebar ulang sebanyak 527 kali di medsos itu. Polisi memastikan jika yang bersangkutan adalah pemilik akun yang menyebarkan kabar hoax itu.

"Hasil pemeriksaan, saudara Okvianti ini mengupload informasi tanpa pengetahuan yang cukup. Jarang mengetahui pemberitaan, hanya mengikuti media sosial saja. Sehingga ketika ada informasi yang belum tentu kebenarannya langsung responsif," ungkap kapolres.

Polres Blitar secara persuasif menangani kasus yang juga marak terjadi di kota lain ini. Polisi menilai tindakan Okvianti ini adalah respon spontan seorang ibu yang mempunyai anak kecil. Okvianti yang masih mempunyai balita, diketahui juga sering tinggal sendirian di rumah. Suaminya yang bekerja, pulang ke rumah pada malam hari.

Kepada detikcom, Okvianti mengaku jarang sekali nonton televisi atau membaca berita. Di sela kesibukannya merawat bayi, Okvianti lebih banyak mendapatkan informasi dari media sosial.

"Saya dapat gambar-gambar yang dibilang penculik itu juga dari facebook. Salah satunya mirip orang yang pernah saya lihat. Jadi saya tidak tahu, kalau ternyata semua itu tidak bener," katanya dengan wajah sayu.

 

3 dari 3 halaman

Kesimpulan

Gambar yang diunggah oleh akun facebook Hendi Faloh ternyata bukan pelaku penculik anak. Gambar tersebut pernah viral pada 2018 lalu, namun penyebarnya malah diciduk polisi.

Narasi yang disampaikan oleh akun facebook Hendi Faloh tidak sesuai dengan fakta sebenarnya.

Data: Eka M

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini