Sukses

Cek Fakta: Hoaks Video Alquran Tidak Terbakar Saat Kerusuhan di Wamena

Viral video tentang Alquran yang tidak terbakar usai kerusuhan di Wamena, Papua. Benarkah?

Liputan6.com, Jakarta - Video tentang reruntuhan bangunan yang terbakar viral di media sosial. Dalam video berdurasi 1 menit 30 detik itu, tampak sebuah bangunan dan isinya hangus usai dilahap api.

Setiap sudut bangunan sisa kebakaran juga tampak terlihat dalam video itu. Salah satunya yakni tumpukan Alquran yang tidak terbakar.

Video ini kemudian dikaitkan dengan kejadian kerusuhan di Wamena, Papua. Video ini diunggah oleh akun facebook Yogi Yogaswara II pada 8 Oktober 2019 lalu.

Akun ini kemudian menambahkan sebuah narasi dalam konten yang diunggahnya.

"CNN memberitakan bahwa di dalam bangunan dan toko yang terbakar di Wamena banyak ditemukan Alqur'an alkarim yang selamat, tak tersentuh oleh api. Itulah kalam Ilahi yang dijaga oleh PemilikNya.Subhanallah," tulis akun facebook Yogi Yogaswara II.

Konten yang diunggah akun facebook Yogi Yogaswara II telah 1.500 kali dibagikan dan mendapat 3 komentar warganet.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Penelusuran Fakta

Setelah ditelusuri video yang berisi Alquran tak terbakar usai bangunan terbakar ternyata bukan terjadi di Wamena.

Fakta ini dikutip dari situs JawaPos.com dengan judul artikel "Viral Alquran Utuh di Reruntuhan Bangunan yang Terbakar".

JawaPos.com – Di tengah bangunan yang hangus terbakar, tampak tumpukan kitab suci Alquran yang masih utuh. Momen itu terekam sebuah kamera dan menyebar di media sosial. Sayang, ada yang sengaja membuat informasi palsu dengan menyebut peristiwa tersebut terjadi di Wamena.

”CNN memberikan bahwa dibangunan toko di Wamena yang terbakar di temukan Alqur’an tidak tersentuh api masih utuh,subbehannalloh,” tulis pemilik akun Facebook Sona Hasna (fb.com/saonah.depok) kemarin (10/10) dengan banyak sekali kesalahan ejaan.

Video yang diunggah Sona itu hanya berdurasi 1 menit 30 detik. Awalnya, sang perekam dengan membawa kamera memasuki gedung yang hangus terbakar. Beberapa saat kemudian, lensa kamera diarahkan pada tumpukan Alquran yang terbungkus kardus. Kemudian, satu per satu halaman dibuka untuk memastikan bahwa kitab tersebut tidak terbakar.

Sepintas, kejadian itu memang seperti di Papua. Namun, jika mendengarkan dengan teliti percakapan sang perekam, kejanggalan mulai muncul. Logatnya bukan khas orang-orang Papua.

Memanfaatkan YouTube DataViewer, ternyata video itu pernah diunggah Kanal Sid Arazil pada 9 Oktober 2019. Judulnya, A Fire Broke Out in the Office of Saudi Arabian Airlines in Dhaka and the Koran Did Not Burn. Anda dapat melihat video yang terbilang mirip tersebut di bit.ly/KantorDiDhaka.

Potongan dari video itu juga pernah diunggah akun Twitter JB (@badnocs) pada 6 Oktober 2019. Akun tersebut menambahkan keterangan bahwa peristiwa itu terjadi di kantor maskapai penerbangan Saudi di Dhaka pada 1 Oktober 2019. ”Luar biasa, semua Quran utuh. Jika itu benar, Allahu Akbar,” begitu penggalan narasinya. Anda bisa melihat Tweet JB di bit.ly/KantorMaskapai.

Secara kronologi, portal berita bdnews24.com menyebutkan bahwa si jago merah melahap kantor maskapai Saudi Arabian Airlines pada Selasa, 1 Oktober 2019. Kobaran api berasal dari lantai dasar bangunan berlantai empat itu.

Setelah satu jam, tujuh unit mobil pemadam kebakaran berhasil memadamkan dan melakukan pembasahan. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Bdnews24 menyebutkan, penyebab kebakaran masih diselidiki lebih lanjut. Anda dapat membacanya di bit.ly/LantaiDasar.

FAKTA

Lokasi dalam video ruangan terbakar yang diunggah akun Facebook Sona Hasna bukan di Wamena, melainkan di kantor maskapai Saudi Arabian Airlines, Dhaka, Bangladesh.

 

3 dari 3 halaman

Kesimpulan

Video yang diunggah akun facebook Yogi Yogaswara II tidak ada kaitannya dengan kerusuhan di Wamena.

Narasi yang ditambahkan dalam konten yang diunggah Yogi Yogaswara II tidak sesuai dengan fakta sebenarnya.

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.