Sukses

Cek Fakta: Wartawan Palestina Kuak Strategi Israel Sebarkan Virus AIDS di Pembalut, Faktanya?

Klaim wartawan Palestina bocorkan strategi Israel menyebarkan virus HIV lewat pembalut wanita, benarkah? Cek dulu faktanya.

Liputan6.com, Jakarta - Kabar mengenai pembalut diklaim mengandung HIV menyebar di media sosial. Salah satunya yang diunggah akun Facebook bernama Ahmad Qusyairi pada 11 November 2017.

Meski berita lama, unggahan tersebut belakangan kembali viral. Hingga Selasa (10/2/2019), postingan tersebut sudah dibagikan sebanyak 118 ribu kali, dan mendapat 22 ribu komentar. 

Dalam postingannya, akun Facebook bernama Ahmad Qusyairi mengunggah foto yang menampilan dua pembalut wanita. 

Berikut narasi yang ditambahkan dalam unggahan itu: 

"Kabar duka untuk kita umat Islam Nandang Burhanudin, Wartawan Palestina membocorkan strategi pemerintah zionis Israel untuk menebar VIRUS AIDS disetiap pembalut wanita. Produk tersebut akan ditulis: "Made in Kingdom of Saudi Arabia,"namun sebenarnya produk Israel.

Targetnya adalah:

1. Membunuhi wanita-wanita Arab dan umat Islam yang sangat subur melahirkan anak-anak.

2. Memperburuk citra muslimah, karena ternyataterkena virus HIV/AIDS dalam keluarga yangmenghormati norma-norma Islam. Di mana lazimnya kaum hawa saat ini, selalumenggunakan pembalut saat haid. Ketika itulahvirus akan menebar dan bercampur darah saat digunakan dalam waktu yang melebihi 30 menit. Akhirnya virus HIV pun akan menjangkiti pengguna.Semoga Allah melindungi kita semua.

Amin... Jangan lupa kalau beli barang dengan barcode 729 jangan dibeli, itu made in Israel, BOIKOT!!

Tolong bantu Share berita ini. Thanks.

Untuk para laki-laki infokan kepada saudara atau teman perempuan.

 

Benarkah klaim bahwa wartawan Palestina menguak strategi Israel menyebarkan virus HIV lewat pembalut wanita? Apakah foto yang ditayangkan mewakili fakta sesungguhnya? 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penelusuran Fakta

Dalam unggahan akun Facebook bernama Ahmad Qusyairi disebutkan bahwa informasi tersebut berasal dari Nandang Burhanudin, wartawan Palestina.

Pencarian menggunakan Google Search dengan kata kunci 'Nandang Burhanudin' mengarah ke temuan berikut ini: 

[Cek Fakta] Israel Sebarkan Virus AIDS di Pembalut Wanita, Fakta Atau Hoaks?

 

Salah satunya, 'Klarifikasi Pembalut Yahudi' yang dimuat akun Facebook bernama Nandang BUrhanudin. Ia mengaku bukan wartawan Palestina.  

[Cek Fakta] Israel Sebarkan Virus AIDS di Pembalut Wanita, Fakta Atau Hoaks?

 

Dalam klarifikasinya, akun Facebook bernama Nandang BUrhanudin bersikukuh bahwa klaimnya adalah benar. 

Bisakah virus HIV disebarkan lewat pembalut wanita?

Situs klikdokter.com dalam artikel berjudul,  "Virus HIV Dimasukkan ke Pembalut, Hoax atau Fakta?" membantah klaim yang beredar liar, soal virus HIV yang disebarkan lewat pembalut. 

Berikut isi artikelnya: 

Beberapa waktu yang lalu ada informasi yang beredar di tengah masyarakat mengenai virus HIV. Kabarnya, virus HIV dimasukkan ke pembalut. Informasi ini tentu sangat meresahkan banyak orang.

Anda perlu tahu bahwa virus HIV dapat menular dari tubuh penderita melalui beberapa cairan, yaitu cairan darah, semen, rektal, vagina, dan air susu ibu. Cairan tersebut dapat menginfeksi tubuh orang lain melalui beberapa cara penularan.

Beberapa cara penularan HIV adalah:

Kontak langsung dengan selaput lendir (lapisan anus, vagina, penis, dan mulut) saat berhubungan seksualKontak dengan jaringan kulit yang terlukaKontak dengan jarum suntik bekas penderita HIV, seperti saat melakukan pemasangan tattoo kulit, tindik, atau berbagi jarum suntik pengguna narkotikaTransfusi darahTransfusi organProses melahirkan alami melalui vaginaCara-cara tersebut merupakan dasar untuk menangkal informasi mengenai virus HIV yang dimasukkan ke pembalut. Lagipula, virus HIV tidak dapat bertahan hidup dalam waktu lama lama di luar tubuh penderita.

Faktor yang menentukan virus dapat bertahan di luar tubuh adalah cairan tubuh perantara virus tersebut, jumlah cairan tubuh penderita HIV, suhu ruangan, kadar keasaman media perantara, paparan sinar matahari, dan kelembapan ruangan tersebut.

Jika memang ada virus HIV yang dimasukkan ke dalam pembalut, maka virus tersebut tidak akan bertahan lama karena pembalut kontak langsung dengan vagina. Sebab, virus HIV sangat sensitif terhadap perubahan pH.

Kadar pH vagina adalah kurang dari 4,7. Sedangkan tingkat pH di bawah 7 tidak sesuai dengan kelangsungan hidup virus HIV dalam jangka waktu yang lama, sehingga virus HIV tidak akan bertahan dalam kondisi lingkungan yang sangat asam.

Sekarang, Anda tidak perlu khawatir terhadap informasi mengenai penyebaran virus HIV melalui pembalut tersebut. Hal terpenting adalah menghindari cara penularan virus HIV dan tetap menjaga kesehatan tubuh dengan pola hidup sehat.

Sementara itu, situs Liputan6.com dalam artikel berjudul "10 Hoax tentang Penularan HIV/AIDS" menyebut bahwa penyebaran HIV lewat pembalut adalah 1 dari 10 hoaks tentang penularan HIV/AIDS:

Berikut isi artikel itu: 

Hoax alias berita tidak benar bukan cuma menyerempet isu politik, tapi juga isu kesehatan, salah satunya tentang penularan HIV/AIDS.

Informasi yang simpang siur dapat membuat masyarakat kalang kabut karena tidak bisa membedakan mana fakta dan mana hoax.

Ini juga memperparah stigma terhadap Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) yang bisa mengalami diskriminasi sosial oleh masyarakat yang salah paham.

Hoax ini juga menghambat upaya tenaga medis dan aktivis yang ingin mengampanyekan pencegahan penyakit tersebut serta bagaimana cara merawat ODHA.

Dokter Adyana Esti, tenaga medis klinik Angsamerah Jakarta, dalam diskusi di Jakarta, Kamis, membeberkan deretan hoax seputar HIV/AIDS yang harus dipahami faktanya oleh masyarakat.

1. HIV/AIDS menular lewat penggunaan pisau cukur secara bergantian dalam keluarga atau di tempat potong rambut.

Faktanya, memakai pisau cukur bergantian dengan ODHA tidak akan menularkan virus. Sebab, virus mudah mati di udara bebas. Tetapi memakai pisau cukur bergantian tidak disarankan demi alasan kebersihan.

2. HIV/AIDS menular lewat penggunaan alat makan secara bergantian antara ODHA dengan orang sehat.

Faktanya, tidak. Selain karena virus mudah mati di udara bebas, virus dalam air liur tidak cukup banyak untuk ditularkan pada orang lain.

3. Virus HIV bisa ditularkan lewat makanan kaleng yang sudah diinjeksikan dengan darah yang mengandung virus.

Faktanya, salah. Virus HIV mudah mati di luar tubuh manusia. Selain itu, makanan kaleng juga melewati proses sterilisasi sehingga virus mudah mati.

4. Virus HIV menular lewat ciuman.

Faktanya, salah. Virus HIV tinggal di sel T, salah satu bagian sel darah putih manusia. Sel ini ada di semua cairan tubuh manusia dalam jumlah yang berbeda. Paling banyak ada di dalam darah, kemudian cairan vagina, cairan semen atau mani serta ASI.

Virus memang ada di air liur, air mata dan keringat tapi jumlahnya sangat sedikit sehingga tidak cukup untuk menularkan virus HIV.

5. Virus HIV dapat ditularkan lewat jarum terinfeksi yang ditancapkan di kursi bioskop.

Faktanya, virus HIV mudah mati di udara bebas dalam waktu kurang dari semenit. Tanpa inangnya, seperti darah, sperma, ASI dan cairan vagina, virus yang ada di udara bebas akan cepat mati.

6. HIV/AIDS bisa ditularkan melalui air kolam renang.

Faktanya, salah. Tak masalah berenang bersama ODHA karena virus HIV mudah mati di udara bebas, apalagi air kolam renang mengandung kaporit yang mempercepat matinya virus.

7. HIV/AIDS bisa ditularkan lewat pakaian bekas.

Faktanya, salah. HIV/AIDS hanya bisa menular lewat kontak cairan tubuh seperti darah, cairan vagina, cairan mani dan ASI. Penularannya bisa lewat penggunaan jarum suntik yang tidak steril, hubungan seks tidak aman juga pemberian ASI dari ibu ke anak.

8. HIV/AIDS ditularkan lewat pembalut kewanitaan yang sudah terkontaminasi virus.

Faktanya, salah. Sebab, virus HIV akan mati di udara bebas dalam waktu kurang dari semenit.

9. Pemeriksaan darah untuk kolesterol dan diabetes oleh petugas keliling yang mencurigakan adalah untuk menyebarkan virus HIV.

Faktanya, salah. Jarum yang dipakai untuk pemeriksaan kolesterol dan diabetes tak punya lubang penyimpanan darah. Sehingga virus HIV bakal mati di udara bebas.

10. ARV (obat untuk ODHA) adalah bahan kimia yang bisa menyebabkan kerusakan hati. Lebih baik menggunakan obat herbal untuk merawat ODHA.

Faktanya, hingga saat ini obat yang paling tepat untuk HIV adalah ARV.

Esti menegaskan kontak sosial dengan ODHA seperti bersalaman, berpelukan sampai berciuman takkan menularkan virus HIV/AIDS. (Antara/Nanien Yuniar)

 

Asal usul Foto

Sementara, akun Facebook bernama Ahmad Qusyairi tidak mewakili klaim yang disebutkan. 

Pencarian melalui Google reverse Images mengarah pada temuan berikut ini: 

[Cek Fakta] Wartawan Palestina Kuak Strategi Israel Sebarkan Virus AIDS di Pembalut, Faktanya?

Foto yang sama digunakan dalam berbagai artikel, dengan topik beragam dari kanker serviks hingga pembalut mengandung klorin. 

Gambar yang sama bisa dijumpai dalam video Demo Pembalut Avail Vs Pembalut Biasa yang diunggah akun YouTube Nu ZulfikRock pada 9 Agustus 2012.

[Cek Fakta] Wartawan Palestina Kuak Strategi Israel Sebarkan Virus AIDS di Pembalut, Faktanya? (Youtube)

 

3 dari 4 halaman

Kesimpulan Klaim

Apa yang diunggah oleh akun Facebook bernama Ahmad Qusyairi tidak tepat.  Pertama, tak ada bukti yang mendukung bahwa Nandang Burhanudin adalah wartawan Palestina. 

Yang kedua, dokter dan ahli medis di situs klikdokter.com telah menjelaskan bahwa  virus HIV tidak dapat bertahan hidup dalam waktu lama lama di luar tubuh penderita.

Sementara, foto yang digunakan ternyata tidak mendukung klaim yang disampaikan. 

 

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini