Sukses

[Cek Fakta] Kisah Miris Nenek Kelaparan yang Babak Belur Usai Mencuri 2 Jagung, Faktanya?

Nenek Jumiyem dikabarkan babak belur usai mencuri dua jagung. Konon karena kelaparan. Benarkah kisahnya nyata? Cek dulu faktanya.

Liputan6.com, Jakarta - Pada 27 September 2019, situs berita-iniviral.blogspot.com mengunggah artikel berjudul, Mencuri Jagung Karena Kelaparan, Seorang Nenek Dipukuli Hingga Babak Belur.

Kolase yang terdiri atas dua foto dipasang dalam artikel tersebut. Gambar itu menunjukkan wajah seorang nenek penuh luka.

Berikut isi artikel tersebut:

Cerita miris berulang terjalin di negeri tercinta kita indonesia, seseorang nenek berumur 68 tahun bernama jumiyem wajib menahan sakit dan sekujur wajahnya babak belur akibat dipukul sehabis ketahuan mencuri 2 buah jagung di kebun dekat gubuk tempat tinggal nenek jumiyem

sebab nenek jumiyem terpaksa mengambil 2 buah jagung karna sudah kira-kira 4 hari tidak makan dan juga tidak dapat mencari makan akibat lagi sakit.

"nenek sudah kira - kira 4 hari tidak makan, karna sakit nenek tidak kokoh jalur dan juga tidak dapat mencari makan, dikala nenek keluar gubuk nenek amati terdapat jagung di kebun sebelah dan juga nenek ambil 2 biji buat di masak dan juga makan" ucap nenek jumiyem

sepanjang ini nenek jumiyem benar tinggal seseorang diri di dalam gubuk tua sehabis si suami wafat dunia di tahun 2007 akibat sakit, sedangkan kedua anaknya yang sudah merantau kejakarta sepanjang 10 tahun hingga dikala ini tidak terdapat laporan sama sekali.

sedangkan itu owner kebun jagung meter. samsul berkata pribadinya jengkel akibat pribadinya sudah kerap memeringati si nenek buat tidak sembarang mengambil dari kebun yang ia miliki.

"saya kurang baik apa coba, itu gunung yang nenek jumiyem tingga saat ini itu tanah aku, ia ingin tinggal disitu aku izinkan, tetapi apa tiap hari senantiasa ngambil hasil kebun aku, kadangkala jagung kadangkala ubi seluruh ia ingin ambil siapa yang gak jengkel coba" ucap meter. samsul.

tetapi dikala ditanya lebih lanjut meter. samsul menolak buat menanggapi lagi " sudahlah jangan banyak tanya itu bukan urusan kamu, aku sudah kasih duit buat berobat dan juga harusnya kamu bersyukur tidak aku membawa ia ke kantor polisi karna mencuri dan merambah perkebunan orang tanpa izin

admin sepakat whatever yang namanya aksi mencuri merupakan kesalahan. tetapi demikian jangan kurang ingat hukum pula memiliki prinsip kemanusiaan, pantaskah nenek jumiyem dipukul cuma karna mencuri 2 buah jagung yang biayanya bisa jadi tidak lebih dari rp 10. 000 , - ribu rupiah dimana prinsip kemanusiaan itu?

Sejak kali pertama diunggah, hingga Senin 30 September 2019, artikel tersebut telah dibagikan sebanyak 14.300 kali.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Penelusuran Fakta

Tak ada penjelasan mengenai kapan dan di mana kejadian dalam artikel tersebut.

Cek Fakta Liputan6.com menemukan bahwa kabar serupa pernah dimuat di situs wow.tribunnews.com dalam artikel berjudul, Akun Ini Ceritakan Kisah Nenek yang Kelaparan dan Nekat Curi 2 jagung Hingga Dipukuli Babak Belur pada 13 Agustus 2017.

Namun, belum ada konfirmasi terkait kebenaran kisah tersebut. "Hingga saat ini, TribunWow.com belum mendapatkan konfirmasi kebenaran cerita tersebut," demikian narasi yang tertera di akhir artikel.

Kabar serupa juga diunggah situs palembang.tribunnews.com, dalam artikel berjudul, Muka Nenek Ini Bonyok Akibat Curi Dua Jagung, Alasannya Bikin Miris.

Penelusuran menggunakan Google Reverse Images menemukan bahwa kabar mengenai nenek yang dipukuli karena mencuri jagung beredar di Indonesia sejak 2017.

Namun, pencarian menggunakan foto serupa mengarah ke dua situs Malaysia, yang menggunakan foto itu sejak 2015 lalu.

[Cek Fakta] Kisah Miris Nenek Kelaparan yang Babak Belur Usai Mencuri 2 Jagung, Faktanya? (Google Images)

Pertama adalah situs utaranews12.wordpress.com yang memuat artikel berjudul, Nenek Tua pecah muka kena belasah dengan perompak di Johor.. Kurang Ajar betul!!! pada 8 April 2015.

Berikut isi artikel tersebut:

Kejam sungguh manusia ni, sudah lah merompak orang siap pukul pulak tu. Apa la salah nenek ni? Kalau nak rompak tu rompak jela tak payah la sampai nak pukul bagai. Bodoh betul perompak ni !

Ntah apa dosa nenek ni dekat perompak tu tak tahu la, teruk sungguh kecederaan yang dialami oleh seorang nenek ni. Mangsa dipercayai dirompak di kawasan Flat Kenari A4, Bandar Baru Kangkar, Pulai, Johor.

Habis pecah muka mangsa ni dorang kerjakan, sudah lah kudrat mangsa ni tak seberapa, penat-penat orang cari rezeki senang-senang je geng perompak pencuri ni sapu habis. Geram betul Gomez jenis orang malas kerja ni, dah la malas kerja dah tu nak merompak hasil titik peluh orang lain.

Apa lah ! Yang kesiannya bila mangsa rompak dorang ni warga emas, eshhh eshhh ! Sepatutnya kita tolong orang yang lemah, tapi dorang ni dah la tak tolong, merompak pulak satu hal. Takde rasa kesian siap belasah lagi.

Aduhai dunia dah terbalik.. Harap-harap perompak ni dapat balasan yang setimpal dengan perbuatan dia.-TiraGomez/UtaraNews.com

Kabar dari UtaraNews.com itu kemudian diunggah kembali dalam forum di situs bm.cari.com.my.

3 dari 5 halaman

Identitas Korban yang Sesungguhnya

Penelusuran lebih lanjut mengungkap identitas nenek tersebut. Situs Utusan Online, pada 10 April 2015 memuat artikel berjudul, Suspek cederakan nenek berjaya ditahan polis.

[Cek Fakta] Kisah Miris Nenek Jumiyem yang Babak Belur karena Mencuri 2 Jagung, Faktanya (Captured/Utusan Online)

 

Dalam artikel disebutkan bahwa korban bernama Zainun Baharon, yang kala itu berusia 77 tahun.

Berikut isi artikel tersebut:

JOHOR BAHRU 9 April – Seorang nenek yang menjadi mangsa kes rompak di kediamannya di Kangkar Pulai, di sini bersyukur apabila dimaklumkan polis bahawa suspek yang dipercayai mencederakannya berjaya ditahan hari ini.

Zainun Baharon, 77, yang kini tinggal bersama anaknya di Taman Desa Jaya, di sini lega dua lelaki yang mencederakannya dengan kayu sehingga menyebabkan mukanya cedera dan bengkak kedua-dua matanya berjaya dicekup.

“Ketika saya diserang tempoh hari, saya mengenal pasti salah seorang suspek yang kudung jari tangan kanannya. Keterangan itu sama seperti suspek yang berjaya ditahan pihak polis,” katanya kepada pemberita di sini.

Dalam kejadian Selasa lalu, Zainun mengalami kecederaan apabila dua penjenayah bersenjatakan kayu itu memasuki rumah dan memukulnya sebelum melarikan rantai dan gelang yang dipakai mangsa.

Sementara itu, ketika melawat mangsa, Ketua Polis Daerah Nusajaya, Superintenden Noor Hashim Mohamad berkata, dua suspek berusia 37 dan 55 tahun ditahan pukul 7.15 malam tadi hingga 2.30 pagi ini.

Katanya, kedua-dua suspek ditahan secara berasingan di Bandar Baru Kangkar Pulai, di sini dipercayai tinggal tidak jauh dari rumah mangsa.

“Salah seorang suspek yang ditangkap mempunyai empat rekod jenayah dan positif dadah ketika ditahan. Kedua-dua suspek ini ditahan reman bagi membantu siasatan mengikut Seksyen 394 kerana mendatangkan kecederaan,” katanya.

Noor Hashim turut menasihatkan Zainun supaya tinggal buat sementara waktu bersama anaknya, Jamaliah Shariff bagi memastikan keselamatannya terjamin.

 

 

4 dari 5 halaman

Kesimpulan

Kisah nenek Jumiyem yang babak belur akibat dipukuli usai mencuri dua jagung tak didukung bukti sahih. Tak ada penjelasan di mana dan kapan persisnya kejadian itu terjadi, juga tanpa konfirmasi dari aparat atau pihak berwenang. 

Foto yang diklaim sebagai wajah sang nenek ternyata diambil dari kejadian berbeda, yakni perampokan yang menimpa warga Malaysia, Zainun Baharon. 

5 dari 5 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini